BAB III GAMBARAN UMUM PABRIK PENGOLAHAN
CRUMB RUBBER DI KABUPATEN ASAHAN
3.1 Gambaran Umum Kabupaten Asahan
Kabupaten Asahan terletak diantara 2o30 - 3o30 LU dan 99o00 100o00 BT secara administratif terdiri dari 20 Kecamatan, 237 desa, 34 kelurahan.Luas wilayah
Kabupaten Asahan adalah 4.624,41 Km 2 atau 462.441 Ha. Kabupaten Asahan merupakan salah satu sentra perkebunan di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten ini
memiliki kekayaan alam yang serbalengkap, mulai dari laut, pertanian, perikanan, perkebunan, hingga pertambangan. Dalam keunikan topografisnya yang terdiri atas tiga
tipikal, yakni rendah, datar, dan bergelombang, kabupaten ini punya modal dan harapan menjadi sebuah daerah otonomi yang maju. Apalagi ditambah klimatologinya yang
cukup mendukung bagi potensi pertanian dan perkebunan dengan curah hujan yang sedang 2.164 mmtahun.
Di bidang pertanian, misalnya Kabupaten Asahan merupakan salah satu kabupaten yang menjadi lumbung padi bagi Provinsi Sumut, dengan rata-rata produksi
antara 50.000-57.000 ton per tahun. Pada 2007 saja, petani di Kabupaten ini menyumbangkan 67.160 ton padi bagi Sumut dengan luas panen 14.240 hektare. Begitu
juga dengan tanaman keras dan palawija. Di sektor perkebunan lebih tajam lagi. Pertumbuhan sektor perkebunan di
kabupaten ini terus meningkat. Khusus perkebunan karet rakyat smallholder estate. Asahan telah mampu menghasilkan 42.847,55 ton,dalam kurun waktu lima tahun terakhir
2003-2007.
Universitas Sumatera Utara
Lonjakan kenaikan produksi karet sangat signifikan, dari yang hanya mampu berproduksi 4.939 ton 2003 menjadi 11.786,05 ton 2007. Jumlah produksi ini
mengalahkan produksi karet yang dihasilkan perusahaan perkebunan negara PTPN yang hanya mampu menghasilkan 6.818,93 ton. Apalagi di sektor perkebunan kelapa
sawit. www.pemkab_asahan.go.id
. Peta Kabupaten Asahan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 3.1 : Peta Kabupaten Asahan
Sumber : www.google.com
Universitas Sumatera Utara
3.2 Gambaran Umum Pabrik Pengolahan Crumb Rubber Di Kab. Asahan
Industri pengolahan karet remah crumb rubber berada di dalam wilayah Kabupaten Asahan, yang berjumlah 30 perusahaan. Pola Budaya dan pengolahan karet
alam berubah secara signifikan sejak industri ini berhasil memenuhi tuntutan konsumen utamanya, yaitu industri ban sehingga pertumbuhan permintaan karet alam dunia
meningkat terus dari tahun ke tahun. Dari aspek konsumsi ban dicatat mampu menyerap lebih dari 75 persen produksi karet alam dunia sehingga karet alam sangat tergantung
dengan keadaan ekonomi dunia. Kebijakan pemerintah yang sangat kondusif membantu para produsen karet untuk meningkatkan mutu dan kualitasnya agar diterima di pasar
internasional. Dengan adanya kebijakan pemerintah melalui Menteri Perdagangan berupa
larangan ekspor karet dalam bentuk mentah maka industri melengkapi diri dengan hammer mill
dan pre breaker, dryer, dan alat-alat press untuk membuat crumb rubber SIR, agar produk yang dihasilkan memenuhi persyaratan konsumen. Dengan kemajuan
teknologi ini maka terjadi penambahan kapasitas produksi. Produk yang dihasilkan adalah berkualitas ekspor SIR 10 dan SIR 20 dengan
tujuan ekspor adalah 75 persen ke Amerika dan selebihnya ke Negara Eropa dan Asia. Kebutuhan bahan olah karet bahan baku perusahaanindustri dipasok oleh para petani
rakyat dalam bentuk slablump, cuplump, dan sit angin, baik secara langsung maupun melalui pedagang perantara.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Perkembangan Perusahaan Pabrik Crumb Rubber Di Kab. Asahan