- Mempertahankan rasa udang karena zat ini mencegah hilangnya zat
gizi pada udang. -
Menjaga kestabilan bentuk udang sehingga daging udang tidak cepat lunak.
- Menjaga timbulnya bintik hitam pada ekor udang
2. Carnal
Mengikat senyawa- senyawa protein dalam tubuh udang sekaligus menambah beratnya.
2.8.2. Uraian Proses Produksi
Uraian proses produksi merupakan kegiatan produksi mulai dari awal penerimaan bahan baku sampai menjadi produk akhir. Proses produksi yang
diuraikan dalam hal ini adalah proses produksi untuk produk PD Jacop.
2.8.2.1. Jenis Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan oleh PT. Central Windu Sejati ada empat jenis, yaitu :
1. Udang Shrimp terbagi atas empat bagian yaitu :
Sea Food Mix
Cooked Peeled Prawn CPP
Peeled Deveaning Jacop PD Jacop
Peeled Deveining Vacum Pack PD Vacum Pack
2. Sotong Cuttlefish terdiri atas dua bagian yaitu :
Universitas Sumatera Utara
Sea Food Mix
Cuttlefish Cut
3. Ikan tilapia
4. Breaded makanan olahan terdiri atas berbagai macam produk antara lain:
Tilapis Nugget, lumpia udang, bakso ikan, dll. Karena perusahaan memiliki berbagai macam produk akhir, maka untuk uraian
proses produksi hanya akan dijelaskan proses produksi udang untuk jenis produk Peeled Devening Jacop PD Jacop.
2.8.2.2. Proses Produksi Udang untuk Produk PD Jacop
Bahan baku untuk produk PD Jacop ini adalah udang Tiger Paneaus Monodon. Tahap- tahap yang dilalui pada pembuatan produk ini sesuai dengan
block diagram pada Gambar 2.2.
2.8.2.3. Uraian Proses Produksi Produk PD Jacop
1. Penerimaan.
Udang segar dibawa dengan menggunakan truk dan diterima di bagian penerimaan. Udang segar ini berasal dari tambak udang insentif, yang di
terima dalam tong- tong fiber. Udang yang diterima kemudian di bongkar dan kemudian dipisahkan dalam keranjang dengan kapasitas per keranjang 50 kg.
Udang dalam keranjang kemudian dibilas dengan air dingin selanjutnya ditiriskan beberapa saat. Pembilasan ini bertujuan untuk menghilangkan
kotoran- kotoran yang melekat pada udang. Sambil menunggu air yang
Universitas Sumatera Utara
Pembilasan
Penyusunan diatas plat
Produk Pembekuan
Penyimpanan Beku Pengemasan
Pencucian dengan air Klorin 25 ppm
Pembuangan Usus Pengupasan kulit dan ekor
Pencucian dengan air klorin 20 ppm
Pencucian dengan air klorin 30 ppm
Pemotongan kepala dengan kuku macan
Pencucian dengan air klorin 100ppm
Es Curah Air
Klorin Es Curah
Air
Es Curah Klorin
Air
Es Curah
Es Curah Klorin
Air
Es Curah Klorin
Air
Polybag Master Carton
Isolation Tape Air Pembilasan
Air Pencucian
Air Pencucian Usus udang
Kulit dan ekor Air Pencucian
Air Pencucian Kepala Udang
Gambar 2.2. Blok Diagram untuk Produk PD Jacop.
Universitas Sumatera Utara
ditiriskan habis, dilakukan pemeriksaan mutu dan penentuan size udang. Pemeriksanaan mutu yang dilakukan adalah pemeriksaan kesegaran
udang. Udang yang tidak segar biasanya ditandai dengan warna udang yang pucat serta banyaknya bintik- bintik hitam black spot pada kulit udang.
Udang- udang yang dalam kondisi demikian akan ditolak dan dikembalikan kepada supplier.
Penentuan size dilakukan dengan cara mengambil sampel dari masing- masing keranjang kemudian keranjang tersebut di timbang. Setelah itu
dihitung jumlah udang untuk setiap sampel yang telah ditimbang dengan berat tertentu. Penentuan size ini di hitung dengan menggunakan rumus :
size udang = jumlah ekor berat. Proses selanjutnya adalah penimbangan berat udang. Hasil
penimbangan dicatat oleh bagian penerimaan yang berguna untuk melakukan pembayaran pada supplier . Udang-udang ini ditimbang dengan berat 25 kg
untuk masing-masing keranjang. Setelah ditimbang, selanjutnya udang- udang ini disiram dengan air dingin yang mengandung klorin 100 ppm part per
million. Setelah itu udang dikirim ke bagian produksi. 2.
Pemotongan Kepala. Sesampainya dibagian produksi udang ditimbang kembali untuk
menyesuaikan dengan hasil penimbangan udang pada bagian penerimaan. Selanjutnya udang dicelupkan ke bagian fiber yang berisi air dingin dengan
kandungan klorin 75 ppm, udang kemudian dibagikan kepada pekerja borongan untuk melakukan pemotongan udang. Udang yang dibawa oleh para
Universitas Sumatera Utara
pekerja ditumpuk diatas meja dan kepalanya dipotong dengan menggunakan alat bantu yang disebut kuku macan. Kuku macan terbuat dari aluminium yang
dilingkarkan pada ibu jari pekerja berfungsi sebagai pengganti kuku pekerja. Sisi depan dibuat tajam agar memudahkan pekerja dalam memotong dan
mengupas kulit udang. Selama proses pemotongan kepala ini udang selalu di beri es curah sehingga kesegarannya terjaga. Udang tersebut kemudian
ditimbang dan diberi klorin 30 ppm. 3.
Penyortiran Ukuran dan Mutu. Udang yang telah ditimbang dibagian pemotongan kepala kemudian
dimasukkan ke bak penampungan dimensi grader. Bak penampungan berisi air dengan suhu kurang dari 4
C dan mengandung klorin 20 ppm. Dengan bak berjalan udang dibawa ke bagian roller yang berbentuk silinder panjang yang
berpasangan dan berputar. Jumlah mesin roller pada grader ini ada empat pasang dan dapat diatur jaraknya sesuai dengan ukuran yang diinginkan.
Udang yang berukuran sama akan masuk dan jatuh pada corong- corong yang berhubungan dengan meja sortasi ukuran secara manual. Umumnya sortasi
ukuran dengan mesin grader ini dilakukan dengan membagi udang atas tiga jenis ukuran.
Kesalahan yang sering terjadi pada mesin grader ini adalah ukuran udang yang terlalu besar atau ukuran udang yang terlalu kecil. Hal ini diatasi
dengan penyortiran manual sehingga ukuran yang dihasilkan lebih seragam. Di meja sortir ukuran, secara manual udang ini dipisahkan besarnya dan
ditentukan pengklasifikasian ukuran yang dapat dilihat pada Tabel 2.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.4. Standar Ukuran Udang Konvensional. Ukuran
pcslbs grpcs
4-5 5 90-
95 6-8 7
58-89 9-12 10 38-58
13-15 14 30-37 16-20 18 23-29
21-25 23 18-22 26-30 28 15-17
31-40 36 12-14 41-50 45 9-11
51-60 54 5,9-8,9 61-70 63 6,5-7,4
71-90 82 5-6,4 91-110 98 4,5-4,9
Pada Tabel 2.4. terlihat bahwa satuan yang digunakan untuk ukuran udang adalah pcslbs, dimana 1 lbs = 454 gr. Satuan ukuran udang ini
umumnya digunakan konsumen dalam melakukan pemesanan terutama konsumen dari luar negeri. Misalnya sampel yang ditimbang memiliki berat
1 lbs dengan jumlah udang sebanyak 32 ekor, maka sizenya termasuk kedalam size 31-40, artinya dalam 1 lbs terdapat 31-40 ekor udang.
4. Pengupasan kulit peeling.
Pemotongan kulit dilakukan dengan menggunakan alat bantu kuku macan seperti pada pemotongan kepala. Selama proses pengupasan kulit dan
ekor, udang harus selalu diberi es curai untuk menjaga kesegaran udang.
Universitas Sumatera Utara
Udang yang telah di kupas kulit dan ekornya selanjutnya di bawa ke bagian pembuangan usus.
5. Pembuangan Usus deveining.
Pembuangan usus bertujuan untuk menghilangkan kontaminan yang berasal dari usus udang karena bagian usus udang memiliki banyak bakteri
pembusuk. Pembuangan usus dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara disudet atau disayat. Pembuangan dengan cara sudet dilakukan dengan
menggunakan pinset pencabut usus yang ditekan dan dimasukkan pada ruas kedua bagian punggung udang hingga mencapai usus udang. Ujung pinset
yang berupa kaitan akan mengait usus sehingga usus akan ikut tertarik keluar saat pinset dicabut. Pembuangan usus dengan cara sayat dilakukan dengan
cara memotong bagian perut udang pada ruas kedua sampai kelima. Kedalaman penyayatan mencapai sepertiga bagian udang hingga usus terlihat.
Selanjutnya usus udang dibersihkan dengan cara ditarik keluar dengan pisau yang digunakan untuk menyayat tersebut.
6. Pencucian dengan air klorin.
Setelah usus udang dibersihkan, udang kemudian dicuci dengan air dingin yang mengandung klorin 25 ppm, pencucian ini untuk membunuh
bakteri akibat dari kontaminasi yang terjadi pada pengupasan kulit dan pembuangan usus. Kontaminasi ini dapat berasal dari para pekerja, peralatan
yang digunakan atau kondisi sanitasi lingkungan yang tidak steril.
Universitas Sumatera Utara
7. Penyortiran Warna.
Sortasi warna dilakukan dengan cara mambagi udang atas beberapa tingkatan warna, yaitu :
a. Black Tiger, yang terdiri dari :
- Black Tiger 1, memiliki warna paling hitam
- Black Tiger 2, Memiliki warna hitam biasa
- Black Tiger White, memiliki warna hitam keabu-abuan
b. Blue Tiger, yang terdiri dari :
- Blue Tiger, memiliki warna paling biru
- White Blue Tiger, memiliki warna biru terang
8. Penyusunan.
Timbangan produksi dilakukan sebelum udang disusun diatas plat. Untuk PD Jacop timbangan produksinya adalah 400 gr 25-30 ekor. Udang
kemudian disusun diatas plat- plat aluminium yang dilapisi dengan plastik. Udang- udang tersebut disusun diatas plastik secara terpisah dengan jarak
yang sama. Plat- plat tersebut disusun diatas lori dan dibawa ke ruang blast freezer.
9. Pembekuan freezing.
Proses pembekuan dilakukan pada ruangan blast freezer. Ruangan ini merupakan suatu ruangan yang dindingnya diinsulasi sehingga tidak dapat di
tembus oleh panas dari luar. Udang di masukkan ke dalam ruangan ini, kemudian udara dingin bersuhu -35
o
C - -40 C ditiupkan kedalam
permukaan udang oleh kipas yang akan mengedarkan udara dingin itu selama
Universitas Sumatera Utara
proses pembekuan. Metode pembekuan di ruangan blast freezer ini dinamakan metode air blast yang dilakukan selama 60 menit.
10. Pengemasan Packaging.
Udang dikeluarkan dari air blast dengan lori dan dibawa ke tempat pengemasan. Udang dipisahkan dari platnya dengan cara menarik plat plastik
yang menjadi wadahnya dan ditaruh kedalam keranjang-keranjang kecil, kemudian ditimbang. Setelah ditimbang udang tersebut di glazing dengan cara
mencelupkannya kedalam air dingin yang mengandung klorin 5 ppm, tujuan pengglazingan ini adalah untuk mempertahankan berat udang, mencegah
dehidrasi, dan mempercantik permukaan udang. Setelah di glazing udang ditiriskan dan dimasukkan kedalam polybag yang telah diberi label sesuai
dengan ukuran, mutu dan warna udang. Selanjutnya polybag dibawa ke mesin vacuum seal untuk menjepit kedua sisi polybag yang masih terbuka, kemudian
polybag- polybag tersebut disusun ke dalam keranjang dan di bawa ke ruang blast freezer untuk di bekukan selama 60 menit. Setelah itu keranjang yang
berisi polybag-polybag tersebut di bawa ke mesin metal detector untuk diperiksa apakah ada terdapat logam pada udang tersebut, kemudian polybag
tersebut di bawa ke master carton, dimana untuk produk PD Jacop berisi 20 packmaster carton dengan berat untuk satu master carton produk
PD Jacop adalah 8 kg Setelah ditutup rapat dengan isolation band, karton- karton tersebut di bawa ke mesin Strapping Band dengan menggunakan lori
untuk diikat dengan pita berwarna kuning.
Universitas Sumatera Utara
11. Penyimpanan Beku Cold Storage.
Selama menunggu untuk dipasarkan, udang beku yang telah dikemas disimpan dalam ruang penyimpanan beku yang disebut cold storage bersuhu
antara -18
o
C - -22 C. Didalam ruang penyimpanan ini, master carton
ditumpuk dengan masing- masing tumpukan diberi jarak agar suhu ruang merata ke seluruh kotak.
2.8.3. Mesin dan Peralatan