untuk berinteraksi dengan sistem. Dalam Use Case diagram memiliki pemodelan sebagai berikut:
a. Use Case
Pemodelan Use
Case mengidentifikasi
dan menggambarkan fungsi-fungsi sistem dari sudut pandang pengguna
eksternal dan dalam sebuah cara dan terminologi yang mereka pahami. Use Case merupakan urutan langkah-langkah yang secara
tindakan saling terkait scenario, baik otomatis ataupun manual. b. Actor
Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinterakasi
dengan sistem untuk pertukaran informasi. Actor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem
yang sedang dibangun. c. Relationship
Pada diagram Use Case, relationship digambarkan sebagai sebuah garis antara dua simbol.
2. Activity Diagram
Activity diagram
secara grafis
digunakan untuk
menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis atau Use Case
. Diagram ini berbeda dengan flowchart dimana diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan kegiatan
yang tampak secara paralel. 3. Class Diagram
Class Diagram menggambarkan struktur object system. Diagram
ini menunjukan class object tersebut. Dalam diagram ini terdapat associations
dan multiplicity, generalization specialization relationship
dan agregation relationship. 4. Sequence Diagram.
Sequence Diagram secara grafis menggambarkan bagaimana
object berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi
sebuah Use Case atau operasi. Diagram mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara object dan sequence apa.
Diagram ini menunjukan aliran fungsioanalitas dalam Use Case. 5. Statechart Diagram
Statechart Diagram digunakan untuk memodelkan object
behavior khususnya yang dinamis. Diagram ini mengilustrasikan
siklus hidup object dan keadaan yang dapat diasumsikan oleh object dan event yang menyebabkan object, misalkan sebuah account bank
dapat eksis dalam beberapa keadaan yang berbeda. Seperti dapat buka, tutup atau kondisi overdraw kondisi dimana jumlah pengambilan
lebih besar dari simpanan yang ada.
2.11 Bahasa Pemprograman
2.11.1 Java
Java diciptakan oleh suatu tim yang dipimpin oleh Patrick
Naughton dan James Gosling dalam suatu proyek dari Sun Microsystem
yang memiliki kode Green dengan tujuan untuk menghasilkan bahasa komputer sederhana yang dapat dijalankan di peralatan sederhana dengan
tidak terikat pada arsitektur tertentu. Mulanya disebut OAK, tetapi karena OAK sendiri merupakan nama dari bahasa pemrograman komputer yang
sudah ada, maka Sun mengubahnya menjadi Java. Sun kemudian meluncurkan browser dari Java yang disebut Hot
Java yang mampu menjalankan Applet. Setelah itu teknologi Java diadopsi
oleh Netscape yang memungkinkan program Java dijalankan di browser Netscape
yang kemudian diikuti Internet Explorer. Karena keunikannya dan kelebihanya, teknologi Java mulai menarik banyak vendor seperti
IBM, Symantec , dan Inprise.
Sun merilis versi awal Java secara resmi pada awal tahun 1996 yang kemudian terus berkembang hingga muncul JDK 1.1, kemudian JDK
1.2 yang mulai disebut sebagai versi Java2 karena banyak mengandung peningkatan dan perbaikan. Perubahan utama adalah adanya Swing yang
merupakan teknologi GUI Graphical User Interface yang mampu menghasilkan window yang portabel. Pada tahun 1998
– 1999 lahirlah teknologi J2EE Java 2 Enterprise Edition yang berbasis J2SE yang
diawali dengan Servlet dan EJB kemudian diikuti JSP. Java juga menjadi lebih cepat populer di lingkungan server side dikarenakan kelebihanya di
lingkungan network dan terdistribusi serta kemampuan multi threading. Sedangkan J2ME Java 2 Micro Edition dapat menghasilkan aplikasi
mobile baik games maupun software yang dapat dijalankan di peralatan
mobile seperti ponsel Somantri, 2004.
2.11.2 Karakteristik Java
Sintaks Java merupakan pengembangan dari bahasa CC++.
Berikut adalah beberapa hal tentang pemrograman Java Somantri, 2004: 1.
Bersifat portable dan platform independent. Program Java yang telah ditulis akan dapat dieksekusi di mesin apapun dan sistem
operasi apapun tanpa harus mengubah sedikitpun dari program tersebut.
2. Memiliki garbage collection yang dapat mendealokasikan memori
secara otomatis. 3.
Menghilangkan sifat pewarisan berganda yang terdapat pada C++. 4.
Mengurangi pointer aritmetika. Pengaksesan lokasi memori secara langsung dengan menggunakan pointer memungkinkan program
untuk melakukan suatu tindakan yang tidak seharusnya atau tidak boleh dilakukan. Untuk mengurangi kemungkinan kesalahan seperti
ini penggunaan pointer pada Java telah dibatasi dengan menggunakan reference.
5. Memiliki array sejati.
6. Mengurangi kerancuan antara pemberian nilai pada statement
conditional .
Selain itu Java memiliki karakteristik: