Sistem Penunjang Keputusan LANDASAN TEORI

2.4.2 Struktur Masalah

Struktur masalah dapat mempengaruhi pemecahan masalah, Decision Support System diarahkan untuk mendukung terhadap pemecahan masalah semi terstruktur. Untuk melihat secara jelas mengenai masalah ada tiga pengelompokan masalah yaitu: 1. Masalah terstruktur. Masalah ini merupakan masalah yang pemecahannya lebih besar, dapat diselesaikan dengan menggunakan solusi komputer. 2. Masalah tidak terstruktur. Merupakan masalah yang pemecahan masalahnya lebih besar dengan menggunakan solusi manajer. 3. Masalah semi terstruktur Merupakan masalah yang pemecahan masalahnya dapat menggunakan solusi manajer dan komputer. Gambar 2.1 SPK Berfokus pada Masalah-masalah semi terstruktur McLeod, 2004 Solusi Komputer Solusi Manajer Solusi Manajer Komputer Terstruktur Semi Terstruktur Tidak Terstruktur Tingkat Terstruktur Masalah

2.4.3 Dukungan Keputusan

SPK tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yang terstruktur, tapi manajer bertanggung jawab atas bagian yang tidak terstruktur, menerapkan penilaian atau intuisi dan melakukan analisis. Manajer dan komputer bekerja sama sebagai tim pemecahan masalah dalam memecahkan masalah yang ada di era semi terstruktur. Turban, 2005

2.4.4 Karakteristrik dan Kemampuan Sistem Penunjang Keputusan.

1. Karakteristrik sistem penunjang keputusan adalah: 1. Merupakan sistem informasi berbasis komputer. 2. Digunakan oleh para manajer knowledge worker. 3. Digunakan dalam pengambilan keputusan. 4. Digunakan untuk membantu mendukung manajer, dan bukan menggantikan. 5. Digunakan untuk keputusan yang semi terstruktur. 6. Mendayagunakan model untuk menganalisis keputusan. 7. Mendayagunakan Database. 2. Beberapa kemampuan sistem penunjang keputusan, yaitu: 1. Mendukung dalam pengambilan keputusan untuk masalah semi terstruktur. 2. Mudah digunakan. 3. Mendukung efektivitas pengambilan keputusan sehingga yang diambil lebih berkualitas. 4. Tersedia untuk para manajer dalam tingkat yang berbeda. 5. Mendukung gaya dan proses pengambilan keputusan. 6. Dapat digunakan oleh individu dan kelompok atau group dalam pengambilan keputusan. 7. Mendayagunakan suatu model untuk menganalisis suatu keputusan. 8. Mendukung semua tahap dalam proses pengambilan keputusan. 7. Mampu beradaptasi dan fleksibel 12. Pemodelan dan Analisis 11. Konstruksi End-User DSS 6. Mendukung berbagai macam jenis keputusan dan proses 9. Efektif tapi tidak efisien 8. Interaktif 5. Desain dukungan Kecerdasan 4. Ketergantungan 3. Kelompok dan individu. 2. Kepada Manager pada Ttingkat yang Berbeda 1. Program Semi Terstruktur 10. Manusia mengatur mesin Gambar 2.2 Karakteristik dan Manfaat SPK Turban, 2005

2.4.5 Pegambilan Keputusan

Pengambilan keputusan merupakan sebuah proses pemilihan diantara beberapa alternatif tindakan untuk mencapai tujuan Turban,2005. Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam usaha untuk memecahkan masalah pemecahan masalah mungkin membuat banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan mengurangi dampak negatif, atau untuk memanfaatkan kesempatan Mcleod,2004. Sebelum memahami modelling pemodelan, ada baiknya utnuk mengikuti suatu proses pengambilan keputusan sistematis, yang menurut simon, melibatkan tiga tahap utama: kecerdasanintelligence, keputusan dan pilihan untuk tahap keempat adalah implementasi, telah ditambahkan, kemudian monitoring dapat dipertimbangkan menjadi tahap uang kelima. Bagaimanapun, kita memandang monitoring seperti tahap kecerdasan intelegence yang diberlakukan untuk tahap implementasi. Model Simon’s adalah model yang paling singkat, namun model tersebut dapat melengkapi peranan pembuat keputusan secara rasional. Ada arus aktivitas yang merupakan kelanjutan dari kecerdasan intelegence, yang digambarkan dalam bentuk gambar model. Arus tersebut menggunakan umpan balik yang akan mengarahkan langkah- langkah pengambilan keputusan. Modelling pemodelan adalah salah satu bagian penting dari proses yang secara alami akan menggambarkan tahap- tahap dari penemuan masalah sampai kepada solusinya untuk membantu dalam pengambilan keputusan melalui umpan balik. 1. Intelligence Adalah ilmu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasikan masalah dan menggambarkan masalah tersebut menjadi suatu bentuk yang mudah dimengerti. 2. Design Adalah suatu model yang menghadirkan sistem secara terstruktur. Ini dilakukan dengan pembuatan asumsi yang akan menyederhanakan masalah dengan mencatat hubungan antar semua variabel. Model tersebut akan dipertimbangkan, dan ukuran-ukuran akan diatur untuk dievaluasi supaya dapat mengenal berbagai macam tindakan alternatif yang dihasilkan. Sering sekali dalam proses konstruksi model ini akan mengidentifikasi potensial dari alternatif solusi. 3. Selection Meliputi pemilihan suatu solusi dari model yang telah diusulkan tetapi bukan kepada masalah yang utama. Solusi ini akan diuji untuk menentukan kelangsungan model. Apabila solusi yang diusulkan layak untuk digunakan, kita akan siap untuk tahap yang terakhir. 4. Implementation Implementasi yang sukses dapat menyelesaikan atau memecahkan masalah secara nyata. Kegagalan dari implemetasi akan mengarahkan kita melalui feedback umpan balik kembali kepada tahap awal dari proses.

2.4.6 Keuntungan Penggunaan Sistem Penunjang Keputusan

Penggunaan SPK dapat memberikan beberapa keuntungan, antara lain: 1. Kemampuan untuk mendukung terhadap pemecahan masalah-masalah yang kompleks. 2. Respon yang cepat terhadap suatu sistem yang tidak terduga karena hasil dari perubahan kondisi. 3. Meningkatkan pengendalian manajemen dan performance prestasi. 4. Menghasilkan keputusan-keputusan yang subjektif dan lebih konsisten dari pada keputusan-keputusan yang dibuat dari intuisi. 5. Meningkatkan efektivitas manajerial. 6. Meningkatkan produktifitas analisa. 7. Cost Saving, penghematan biaya dapat terjadi karena menghindari keputusan yang salah.

2.5 Pengertian Bank Pembiayaan Rakyat Syariah BPRS.

Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang biasa disebut BPRS adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Pembiayaan adalah penyediaan dan atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa amalia, 2007: a. Transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan Musyarakah. b. Transaksi sewa menyewa dalam bentuk ijarah atau Sewa beli dalam bentuk Ijarah Muntahiya Bit Tamlik. c. Transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah salam dan istishna d. Transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh. e. Transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah Untuk transaksi multijasa. Berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank Syariah dan atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan ujrah tanpa imbalan atau bagi hasil.

2.6 Konsep Pengambilan Keputusan Pembiayaan UKM.

2.6.1 Pengertian Usaha Kecil Menengah UKM.

Yang dimaksud dengan Usaha Kecil menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 pasal 5 ialah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria sebagai berikut: Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- Dua Ratus Juta Rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- Satu Miliar Rupiah 1. Milik Warga Negara Indonesia 2. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar. 3. Berbentuk usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Sementara menurut Inpres No.101999, yang dimaksud dengan usaha menengah adalah intensitas usaha dengan asset bersih Rp.200 juta – Rp. 10 Miliar termasuk tanah dan bangunan. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang. Tabel 2.1 Perbandingan Nilai Uang Dalam UKM No Uraian Kriteria Asset Omzet 1 Usaha Mikro Max 50 juta Max 300 juta 2 Usaha Kecil 50 juta – 500 juta 300 juta - 2,5 Milyar 3 Usaha Menengah 500 Juta – 10 Milyar 2,5 Milyar – 50 Milyar

Dokumen yang terkait

Bank Perkreditan Rakyat Sebagai Sumber Pembiayaan Usaha Menengah Kecil Di PT BPR Tridana Percut Medan

0 32 88

Analisis Implementasi Prosedur Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada Bank Syariah (Studi Kasus Pembiayaan Mudharabah Muqayyadah pada Bank Muamalat Indonesia Cabang Tanjung Balai)

3 52 95

Analisa Pengaruh Pemberian Kredit Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Dan Menengah: Studi Kasus PT. BPR Laksana Abadi Sunggal Medan

0 29 86

Pengaruh Kebijakan Kredit Usaha Kecil dan Menengah terhadap Peningkatan Pendapatan Debitur pada PT. Bank Bukopin Cabang Medan

0 26 90

Peran Hukum Perbankan Dalam Pemberdayaan Kredit Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (Umkm) (Studi Pada Pt Bank Rakyat Indonesia Cabang Lubuk Pakam)

1 62 141

Strategi Bank perkeditan Rakyat Syariah (BPRS) dalam pengelolaan risiko pembiayaan UKM: studi BPRS ALSALAAM cabang Cinere

0 3 108

Analisis Kelayakan Pembiayaan Mikro Pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al Salaam (Studi Kasus Pada BPRS Al Salaam Cabang Cinere)

0 11 82

Analisis kelayakan pembiayaan mikro pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al Salaam: studi kasus pada BPRS Al Salaam Cabang Cinere

2 10 82

Strategi Pembiayaan Musyarakah Pada Usaha Kecil Dan Menengah Di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Harta Insan Karimah Cileduk

0 17 72

ANALISIS EFISIENSI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH (BPRS) DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT (BPR) KONVENSIONAL DI Analisis Efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Dan Bank Pembiayaan Rakyat (BPR) Konvensional Di Sukoharjo Dengan Menggunakan Metode Data E

0 4 20