Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian –kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk
pengambilan keputusan Wahyono, 2003.
2.2.2 Kualitas Informasi
Menurut Wahyono, 2003 Kualitas informasi sangat dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu:
a. Relevansi Informasi
dinyatakan berkualitas
jika relevan
bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan
yang lainnya. b. Akurasi
Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas
mencerminkan maksudnya. c. Tepat Waktu
Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan
mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan
yang akan diambil.
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu sistem dikatakan bernilai bila manfaatnya
lebih efektif dibandingkan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan di dalam suatu sistem
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi
pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu pihak di dalam
perusahaan Jogiyanto, 2005.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara
yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan Wahyono, 2003.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan
Jogiyanto, 2005.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan building block yaitu blok masukan, blok
model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai sebuah sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling
berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya Jogiyanto, 2005.
1. Blok Masukan Input Input
mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data
yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar. 2. Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis
data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran Output Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan
informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi Teknologi merupakan “kotak alat” toolbox dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan data mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan bantuan pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
5. Blok Basis Data Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Blok Kendali Untuk upaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan, maka perlu diterapkan pengendalian-pengendalian di dalamnya.
2.4 Sistem Penunjang Keputusan
Menurut Keen dan Morton, sistem penunjang keputusan adalah perpaduan antara sumber daya intelektual manusia dan kemampuan
komputer yang berbasis komputer unutk meningkatkan kualitas keputusan dalam mendukung pengambilan keputusan yang berhubungan dengan
masalah semi terstruktur. Turban, 2005 Turban dalam bukunya mengemukakan bahwa “A DSS is an
interactive, flexible, and adaptable CBIS, specially develop for supporting the solution of a particular management problem for improved decision
making ”.
Sistem penunjang Keputusan adalah sistem informasi berbasis komputer interaktif, fleksibel, dan disesuaikan yang dikembangkan secara