Sejarah Singkat PT. BPRS Al Salaam

41

BAB III GAMBARAN UMUM

PT. BPRS AL SALAAM

A. Sejarah Singkat PT. BPRS Al Salaam

Sejarah berdirinya BPR Islam di Indonesia salah satu bentuk jenis Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia yang tidak bisa dilepaskan dari sejarah BPR-BPR pada umumnya. 1 Dalam hal ini usaha perbankan merupakan salah satu kegiatan bidang ekonomi yang beberapa tahun terakhir meningkat dengan pesat. Apalagi dengan keluarnya peraturan No 7 tahun 1992 tentang Bank Perkreditan Rakyat Syariah. Memungkinkan berdirinya bank-bank yang baru sangat dinantikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Bank Perkreditan Rakyat yang status hukumnya disahkan dalam paket kebijaksanaan keuangan moneter dan perbankan melalui PAKTO tanggal 27 Oktober 1998, pada hakikatnya merupakan penjelmaan model baru dari lumbung desa dan bank desa. Dengan beraneka ragam namanya yang ada khususnya di Pulau Jawa sejak akhir 1890-an hingga tahun 1967 sejak dikeluarkannya UU perbankan, status hukumnya diperjelas dengan izin dari mentri keuangan. Dengan adanya keharusan izin tersebut, diikuti dengan upaya-upaya pembenahan terhadap badan-badan kredit desa yang berproses menjadi lembaga keuangan bank. 1 Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga yang Trekait Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 2004, Cet 4, 125 Berdirinya BPR Islam di Indonesia didasari oleh tuntutan bermuamalah secara Islam yang merupakan keinginan kuat dari sebagian besar umat Islam di Indonesia. Juga sebagai langkah aktif dalam rangka restrukturisasi perekonomian Indonesia yang dituangkan ke dalam paket kebijaksanaan keuangan, moneter, perbankan secara umum.. 2 PT. BPR Syariah Amal Salman yang lebih dikenal dengan nama BPR Syariah Al Salaam didirikan pada 9 Oktober 1991, yang pada awalnya adalah Bank Perkreditan Rakyat konvensional. Pendiriannya diprakarsai oleh para alumni Institut Teknologi BandungITB yang aktif di masjid Salman pada saat jadi mahasiswa. Kebersamaanya selama menimba ilmu di perguruan tinggi tersebut, telah mendorong para alumni ini melanjutkan kegiatan amalnya seperti yang telah mereka lakukan dahulu di masjid Salman ITB dengan cara membentuk lembaga yang bergerak dibidang sosial dengan yayasan Amal Salman. Salah satu bentuk kegiatan yang ditunjukkan untuk membantu perekonomian masyarakat adalah dengan cara mendirikan sebuah lembaga keuangan berbentuk Bank Perkreditan Rakyat dengan nama BPR Al Salaam. 3 Pendirian BPR Al Salaam ini bermaksud untuk turut serta dalam pelayanan lembaga keuangan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah, dengan corak khusus yaitu pelayanan perbankan dengan nafas keIslaman. 2 Ibid, 129 3 Annual Report BPR Syariah Al Salaam 2005,.2 Berbeda dengan usaha swasta pada umumnya, BPR Al Salaam merupakan usaha yang berlandaskan prinsip kebersamaan yang tetap menjunjung tinggi profesionalisme. BPR Al Salaam hadir untuk memberikan pelayanan Retail Banking bagi kemajuan bersama sesuai dengan mottonya yaitu maju dalam kebersamaan. Kegiatan operasional BPR ini dimulai pada tanggal 29 febuari 1992 berdasarka akte No.30 dari Abdul Latief Notaris di Jakarta, diubah dengan akte No. 14 tanggal 5 desember 1991 yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusan No. C2-7973. HT.01.01.TH.09 tanggal 19 desember 1991 dan terdaftar pada kantor Pengadilan Negeri Bogor dengan No. WB.DH.1.PR.01.10.92 serta diumumkan dalam tambahan No. 657 dari Berita Negara RI No. 70 tanggal 1 september 2002. 4 Setelah melalui transisi untuk melakukan konversi sistem operasional dari sistem konvensional menjadi sistem syariah, maka pada bulan maret 2006 perseroan ini resmi beroperasi dengan sistem syariah. Proses konversi ini dilakukan melalui sistem kemitraan dengan PT. Permodalan Madani yang diharapkan dapat memperkuat permodalan bank, pengembangan pasar, peningkatan sumber daya manusia, aspek teknologi informasi dan manajemen. Proses konversi dilakukan dengan proses sosialisasi terhadap nasabah melalui pola konfirmasi positif dengan cara mendatangani setiap nasabah serta pola konfirmasi 4 Annual Report BPR Syariah Al Salaam 2005, h. 17 negatif dengan cara mengirim surat pemberitahuan. BPR Syariah Al Salaam baru memiliki satu kantor pusat dengan empat kantor kas. Jumlah modal yang disetor pada awal pendiriannya tahun 1991 sebesar Rp. 69,8 juta dengan jumlah pemegang saham sebanyak 40 orang. Pada tahun 2003 modal yang disetor telah mencapai Rp. 1,28 milyar dengan jumlah pemegang saham sebanyak 103 orang. Selanjutnya untuk mendukung pengembangan perbankan ini,telah disetujui peningkatan modal dasar perseroan dalam rencana Undang-Undang Perbankan Syariah tahun 2003 dari Rp. 1 milyar menjadi 5 milyar. Peningkatan tersebut juga telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan HAM RI melalui surat Keputusan No. C-04029HT.01.04.TH.2004.

B. Visi Misi PT. BPR Syariah Al Salaam