1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Telah diketahui bahwa perkembangan ekonomi Islam identik dengan perkembangan lembaga-lembaga keuangan syariah. Bank syariah sebagai motor
utama lembaga keuangan yang telah menjadi lokomotif bagi perkembangannya teori dan praktek Islam secara mendalam.
1
Perbankan syariah dikenal dengan sebutan Islamic Bangking, kata Islamic banking pada awalnya dikembangkan sebagai satu respon dari kelompok ekonomi
dan praktiksi. Kemudian para ekonom dan praktisi muslim tersebut berusaha untuk mengakomodir berbagai pihak yang menginginkan agar tersedia jasa
transaksi keuangan yang dilaksanakan sejalan dengan nilai moral dan prinsip- prinsip syariah Islam khususnya yang berkaitan dengan pelarangan praktek riba,
kegiatan yang bersifat spekulatif yang serupa dengan perjudian maisir
, ketidakpastian
gharār dan pelanggaran prinsip keadilan dalam transaksi serta keharusan penyaluran dana investasi pada kegiatan usaha yang etis dan halal
secara syariah.
Dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan pasal 5 ayat 1 yang diperbaharui dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 disebutkan
1
Adiwarman Karim, Analisia Fiqh dan Keuangan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, Cet 2, 5
bahwa “menurut jenisnya, bank terdiri dari Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat”. Serta Peraturan Bank Indonesia No. 617PBI2004 tentang Bank
Perkreditan Rakyat berdasarkan prinsip syariah. Bank Perkreditan Rakyat atau biasa disebut BPR yang dimaksudkan dalam Undang-Undang tersebut adalah
bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu Undang-Undang No. 7 Tahun
1992 pasal 3. Adapun yang dimaksud BPR Syariah adalah BPR biasa yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip muamalah Islam.
2
Perkembangan perbankan syariah telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat Indonesia. Terbukti
angka market share perbankan syariah saat ini menanjak hingga mencapai angka 2,05 dari asset perbankan nasional. Hal ini tidak lepas dari semakin
bertambahnya bank-bank syariah yang bermunculan. Tercatat hingga akhir 2009 telah berdiri 6 enam bank umum syariah
BUS, 25 Unit Usaha Syariah UUS dan 139 BPR Syariah. Sementara untuk jaringan kantor akhir tahun 2009 telah mencapai 1140 kantor, dengan perincian
BUS memiliki 711 kantor, UUS dengan 287 Unit, dan BPR Syariah 139 kantor. Ditambah lagi dengan 1.805 layanan syariah office channeling.
3
2
Karnaen Perwataatmadja M. Syafi’I Antonio, Apa dan Bagaimana Bank Islam Yogyakarta: PT. Dana Bakti Prima Yasa, 1999, Cet. 3, 95
3
Kseiprogres.blogspot.com2010022010-hadir-5-bank-syariah-baru.html di akses pada 27 september 2010
Dengan makin berkembangnya perbankan syariah maka sudah seharusnya makin berkembang pula produk perbankan syariah, dimana masyarakat
sebenarnya sudah cukup lama menanti kehadiran produk-produk syariah baik untuk tujuan investasi maupun pembiayaan.
PT BPR Amal Salman yang lebih dikenal dengan nama BPR Al Salaam yang bergerak secara khusus melayani jasa perbankan nasabah berdasarkan
prinsip syariah menyediakan berbagai produk antara lain Tabungan wadiah, Tabungan Mudh
ārabah Arisan, Deposito mudhārabah, pembiayaan. Dalam hal
ini penelitian mengkhususkan penelitian mengenai produk tabungan. Alasan dilakukan penelitian di BPR Al Salaam karena adanya persaingan yang sangat
ketat dikarenakan semakin banyaknya lembaga keuangan syariah saat ini. Agar mampu mensosialkan ke masyarakat luas, maka perusahaan harus mengetahui
perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan untuk memilih tabungan yang berhubungan dengan karakteristik konsumen dan karakteristik dari faktor
kesyariahan yang mempengaruhi minat nasabah terhadap tabungan di BPR Al Salaam.
Dengan hadirmya BPRS Al Salaam diharapkan menjadi penompang bagi masyarakat untuk meningkatkan usahanya. Selain itu sesuai dengan prinsipnya
bank syariah melarang riba dari segala jenis transaksi-transaksi dalam melaksanakan aktvitasnya sebab bank syariah mengutamakan prinsip kesetaraan
dan keadilan. Alasan dilakukan penelitian di BPRS Al-Salaam karena adanya
persaingan yang sangat ketat dikarenakan semakin banyaknya lembaga keuangan syariah saat ini. Agar mampu mensosialkan ke masyarakat luas, maka perusahaan
harus mengetahui perilaku konsumen dalam pengambilan keputusan untuk memilih tabungan yang berhubungan dengan karakteristik konsumen dan
karakteristik kesyariahan. Oleh karena itu faktor kesyariahan sangat penting dan efektif untuk
menarik nasabah memasuki bank syariah. Dan apabila bank syariah tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi preferensi dan harapan nasabah, maka
mereka mencari dan mendapatkan dari pesaing. Berangkat dari paradigma di atas, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang perilaku minat
nasabah terhadap tabungan. Penelitian ini dilakukan pada Bank Perkreditan Rakyat Syariah.
Maka dari itu penelitian ini diberi judul ”PERILAKU MINAT NASABAH TERHADAP TABUNG
AN PADA BPRS AL SALAAM”
B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah.