Pengetian Tabungan Macam-macam Tabungan

B. Tabungan

1. Pengetian Tabungan

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan ,menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau lainnya yang dipersamakan dengan itu. Nasabah jika hendak mengambil simpanannya dapat dating langsung ke bank dengan membawa buku tabungan, slip penarikan atau melalui fasilitas ATM. 7

2. Macam-macam Tabungan

Dalam penghimpunan dana dari masyarakat, bank syariah menawarkan berbagai macam kemudahan dan jenis simpanan yang dapat dipilih oleh nasabah. Masyarakat dapat menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan. Berikut ini adalam macam-macam dari tabungan, yaitu: a. Tabungan Wadiah Wadiah dalam segi bahasa dapat diartikan sebagai meninggalkanmeletakkan, atau meletakkan sesuatu pada orang lain untuk dipelihara dan dijaga. Dari aspek teknis, wadiah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik itu individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip 7 Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia Yogyakarta: Gajah Mada University, 2007, 87 kehendaki. 8 Dalam Islam titipan atau wadiah ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: 1 Wadiah Yad Amanah Wadiah Yad Amanah adalah titipan wadiah dimana barang yang dititipkan sama sekali tidak boleh digunakan oleh pihak yang menerima titipan. Sehingga dengan demikian pihak yang menerima titipan tidak bertanggung jawab terhadap risiko yang menimpa barang yang dititipkan. Penerima titipan hanya memiliki kewajiban mengembalikan barang yang dititipkan pada saat diminta oleh pihak yang menitipkan secara apa adanya. 2 Wadiah Yad Dhamanah Wadiah Yad Dhamanah adalah titipan wadiah yang mana terhadap barang yang dititipkan tersbut dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh penerima titipan. Sehingga pihak penerima titipan bertanggung jawab terhadap risiko yang menimpa barang sebagai akibat dari penggunaan atas suatu barang, seperti kerusakan dan sebagainya. Tentu saja ia juga wajib mengembalikan barang yang dititipkan pada saat diminta oleh pihak yang menitipkan. 9 8 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Jakarta: Ekonisia, 2007, 57 9 Abdul Ghafur anshori, op, cit,. 83 b. Tabungan Mudhārabah Dalam mengaplikasikan, penyimpanan atau deposan berhak sebagai shahibul maal pemilik modal dan bank sebagai mudharib pengelola. Dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudh ārabahijarah. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan mudh ārabah. Hasil usaha ini akan dibagikan berdasarkan nisbah yang disepakati bila bank menggunakannya untuk melakukan pembiayaan mudh ārabah. 10

3. Landasan Hukum Tabungan Wadiah dan Tabungan Mudhārabah dalam