sebuah perbankan yang berdaya saing dan mampu mengungguli perbankan konvensional. Segalanya akan membutuhkan pembelajaran. Diharapkan di era dunia
berbasis teknologi informasi ini, perbankan syariah bisa meningkatkan jasa serta kualitas yang akan diberikan kepada nasabah. Menuju less cash society adalah impian
bagi dunia perbankan
7
. Bedasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui
lebih jauh tentang peran bank syariah dalam menyambut perkembangan era baru menuju less cash society. Untuk mengetahui peran Bank Umum Syariah dalam
membangun less cash society, maka menjadi penting bagi penulis untuk dilakukannya suatu penelitian sehingga penulis tertarik untuk mengambil judul
“PERAN BANK UMUM SYARIAH DALAM MEMBANGUN LESS CASH SOCIETY
”
B. Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Bank Umum Syariah adalah jenis bank yang sedang populer saat ini. Bank Umum Syariah dianggap sebagai bank yang tahan krisis karena tidak
menggunakan instrumen bunga, namun menggantinya dengan instrumen bagi hasil. Dalam penggunaan teknologi informasi, Bank Umum Syariah dianggap
masih kurang jika dibandingkan dengan bank konvensional. Hal ini umumnya
7
Vibinews-Syariah, “Less Cash Society pada Perbankan Syariah”, Artikel diakses pada 11
Mei 2010 dari http:vibiznews.com
dikarenakan masih mahalnya biaya teknologi perbankan, kurangnya SDM Bank Umum Syariah yang berbasis IT, dan kurang inovatifnya Bank Umum Syariah
dalam mengembangkan produk layanan berbasis non tunai. Jumlah Bank Umum Syariah dari tahun ke tahun terus meningkat, dan hingga per Desember 2010
jumlah Bank Umum Syariah menurut data Bank Indonesia berjumlah 11 Bank dengan total asset sebesar 79.186 triliun, dan jumlah ini jika kita share terhadap
aset perbankan nasional hanya sebesar 2,55 saja. Menuju Less cash society bukanlah membuat sistem baru, ini hanyalah
pergeseran budaya saja dari masyarakat yang terbiasa bertransaksi dengan uang tunai kemudian dirubah alat transaksinya menjadi non tunai supaya lebih praktis,
cepat, aman, nyaman dan efisien. Sehingga kegiatan transaksi yang dilakukan masyarakat tidak lagi menyita banyak waktu.
2. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah Bank Umum Syariah, tentang seberapa besar peran Bank Umum Syariah dalam membangun less
cash society. Adapun penulis akan membatasi ruang lingkup masalah yang akan diteliti yaitu pada seberapa besar peran Bank Umum Syariah dalam membangun less
cash society di Indonesia, diukur dari besarnya jumlah nilai transaksi elektronik Bank Umum Syariah sepanjang tahun 2010 pada sistem BI-RTGS kemudian dibandingkan
dengan Bank Konvensional, Banyaknya kantor jaringan, dan tingkat ketersediaan layanan berbasis non tunai pada Bank Umum Syariah.
3. Perumusan Masalah