Potensi pengembangan layanan berbasis less cash society pada Bank

pembayaran non tunai lebih tinggi pada kelompok nasabah yang berpenghasilan tinggi mampu menabung lebih tinggi. Hal ini sejalan dengan keragaman pemanfaatan pembayaran non tunai dimana salah satu yang dominan adalah kartu kredit dan kartu debet. Faktor pendidikan juga memiliki pengaruh nyata, dimana kelompok yang berpendidikan tinggi relatif memiliki peluang penggunaan instrumen non tunai lebih tinggi dibandingkan dengan nasabah yang berpendidikan rendah. Faktor ekonomi yang diindikasikan dengan jumlah tabungan dan pengeluaran memiliki pengaruh yang positif. Dengan kata lain kelompok nasabah yang memiliki pendapatan relatif tinggi menengah ke atas merupakan pasar yang lebih potensial dalam pengembangan instrumen non tunai. Kelompok nasabah ini umumnya memang telah memerlukan instrumen pembayaran non tunai karena alasan ekonomi dan transaksi finansial yang diperlukan sudah relatif lebih tinggi, sehingga mereka lebih menyukai jenis pembayaran non tunai.

2. Potensi pengembangan layanan berbasis less cash society pada Bank

Umum Syariah 4 Produk pembayaran non tunai yang saat ini paling dikenal nasabah adalah kartu kredit, katu ATM dan kartu debet. Sehingga untuk pengembangan ke depan ketiga jenis kartu ini dapat dikembangkan dengan 4 Bank Indonesia, “Penelitian”, hal. 92-94. relatif mudah karena memang sudah dikenal dan digunakan nasabah secara luas. Inovasi-inovasi baru hendaknya dilakukan dengan mengembangkan fungsi-fungsi ketiga jenis kartu pembayaran non tunai tersebut. Pengembangan ke depan juga perlu memperhatikan aspek-aspek yang dipandang penting bagi pengguna fasilitas pembayaran non tunai, yang antara lain adalah faktor keamanan, kemudahan dalam mengakses, dan ketepatan transaksi. Faktor keamanan menempati posisi sangat penting karena disamping menjadi faktor utama yang diperhatikan pengguna, juga menjadi tujuan nasabah dalam menggunakan pembayaran non tunai. Pengembangan sistem pembayaran non tunai secara lebih luas ke depan cukup potensial diminati oleh nasabah. Kelompok peminatnya relatif sama dengan pengguna saat ini, namun sebagian besar mengharapkan jenis kartu yang multifungsi, dengan tetap memperhatikan aspek-aspek penting yang disampaikan di atas, termasuk biaya penyelenggaraan. Jenis kartu yang relatif lebih mudah disosialisasikan adalah dengan menggabungkan fungsi- fungsi kartu pembayaran non tunai yang saat ini banyak dikenal dan digunakan nasabah, yaitu kartu kredit, debet dan ATM. Ada potensi yang besar bagi Bank Umum Syariah untuk mengembangkan kartu prabayar multi payment pulsa mobile payment. Hal ini didasari oleh pertimbangan bahwa banyak supermarket sekarang yang menyediakan kebutuhan sehari-hari consumer goods, dan industri ritel yang semakin berkembang saat ini menyediakan fasilitas pembayaran non tunai. Kelebihan yang bisa ditawarkan oleh Bank Umum Syariah dalam hal ini adalah menawarkan tidak menggunakan unsure bunga didalamnya, sehingga ini akan tidak memberatkan bagi nasabah. Bank Syariah hanya mengambil keuntungannya dari biaya administrasi atau pelayanan yang diberikan kepada nasabah atas biaya jasa yang telah diberikan tersebut. Kemudian untuk jenis perusahaan yang menempati skala prioritas selanjutnya adalah pom bensin, penyelenggara jalan tol dan perusahaan transportasi, seperti yang sekarang sudah dikembangkan oleh Bank Mandiri dan Bank DKI.

3. Analisis SWOT Bank Umum Syariah