terhadap perseroan, atau telah mengabaikan kewajiban untuk melakukan tindakan dengan berhati-hati. Sehubungan dengan hal ini, sistem hukum common law telah mengecam dan
memperingatkan para anggota direksi perseroan untuk jangan hanya menjadi direksi boneka, yaitu hanya menjadi pajangan saja di dalam perseroan.
18
Sebagaimana yang telah diutarakan diatas, sebagai akibat dari tindakan direksi yang merugikan perseroan, maka perseroan dapat menggugat direksi tersebut untuk
bertanggung jawab secara pribadi atas kerugian yang telah ditimbulkannya. Untuk membahas mengenai pertanggungjawaban pribadi direksi atas kerugian perseroan yang
akan diteliti dalam tesis ini, maka penulis melakukan analisis terhadap putusan perkara perdata Nomor: 305Pdt.G1998PN.JAK.SEL antara PT. Sigma Batara melawan Mantan
direksi Indover Bank, dimana perseroan yang bergerak dibidang perdagangan efek, penjamin emisi dan manajer investasi mengajukan gugatan terhadap mantan direksinya
yang telah melakukan tindakan sepihak self dealing yang merugikan perseroan dengan membeli surat utang prommisory note yang telah jatuh tempo dan gagal bayar default
yang diputuskan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, dapatlah dirumuskan beberapa pokok permasalahan dalam tesis ini, yaitu:
1. Bagaimana pengaturan self dealing dalam hukum perusahaan di Indonesia?
2. Bagaimana kriteria yang dapat menjerat direksi agar mempertanggungjawabkan
kerugian perusahaan secara pribadi?
18
Frans Satrio Wicaksono, Op.cit., hal 130
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimana pertanggungjawaban direksi dalam transaksi Self Dealing pada Putusan
Perkara Perdata Nomor: 305Pdt.G1998PN.JAK.SEL.?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian tesis ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaturan self dealing dalam hukum perusahaan di
Indonesia. 2.
Untuk mengetahui kriteria yang dapat menjerat direksi agar mempertanggungjawabkan kerugian perusahaan secara pribadi
3. Untuk mengetahui pertanggungjawaban direksi dalam transaksi Self Dealing
pada Putusan Perkara Perdata Nomor: 305Pdt.G1998PN.JAK.SEL.
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini, baik bersifat teoritis maupun praktis sebagai berikut :
1. Bersifat Teoritis Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi
pengembangan keilmuan, khususnya ilmu hukum perusahaan dan hukum ekonomi pada umumnya. Juga diharapkan menambah khasanah kepustakaan yang berkaitan dengan
substansi hukum perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
2. Bersifat Praktis Secara praktis penelitian ini ditujukan kepada kalangan praktisi, agar dapat lebih
mengetahui dan memahami tentang Pertanggungjawaban pribadi direksi atas kerugian perseroan, serta memberi masukan kepada setiap orang yang merupakan anggota direksi
agar lebih professional dan berhati-hati dalam melakukan pengurusan perseroan.
E. Keaslian Penulisan
Berdasarkan pemeriksaan dan hasil-hasil penelitian yang ada yang terdapat di perpustakaan Universitas Sumatera Utara, diketahui penelitian mengenai bahasan yang
berkaitan dengan pertanggungjawaban direksi sudah ada, tetapi pembahasan mengenai self dealing belum pernah dilakukan oleh karena itu Pertanggungjawaban Direksi
Terhadap Kerugian Perseroan Dalam Self Dealing belum pernah dilakukan dalam topik dan permasalahan yang sama. Jadi penelitian ini dapat disebut “asli” sesuai dengan asas-
asas keilmuan yaitu jujur, rasional, dan objektif serta terbuka. Semua ini merupakan implikasi etis dari proses menemukan kebenaran ilmiah. Sehingga penelitian ini dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah.
F. Kerangka Teori dan Konsepsi