5
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Paku
Secara taksonomi tumbuhan paku berada diantara tumbuhan tingkat tinggi gymnosperma dan angiosperma dan tumbuhan lumut bryophyta. Berbeda
dengan alga dan lumut, tumbuhan paku telah memiliki jaringan pengangkut seperti xilem dan floem tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksi
seksualnya Pooja, 2004.
2.1.1 Habitat Tumbuhan Paku
Habitat tumbuhan paku terdiri dari kondisi iklim yang rendah dengan lokasi khusus pada tempat-tempat lembab dan teduh. Gangguan kecil terhadap kondisi
iklim tempat tumbuh mereka, dapat menyebabkan hilangnya sejumlah besar spesies.
Tumbuhan paku terdapat dalam jumlah besar di hutan tropis, subtropis, temperatur dan kelembaban yang rendah dan siklus hidup mereka didasarkan pada
keberadaan hutan Dudani, et al., 2010. 2.1.2
Penggunaan Tradisional Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku telah banyak digunakan sebagai bahan obat tradisional di beberapa negara, seperti di kepulauan Hawaii yang menggunakan tumbuhan paku
dari spesies Nephrolepis sebagai bahan obat dalam penyembuhan beberapa penyakit, diantaranya penyakit diabetes, infeksi yang disebabkan jamur ataupun
bakteri. Selanjutnya tumbuhan paku spesies Nephrolepis tuberosa yang secara tradisional digunakan untuk menurunkan demam. Bagian daun dari tanaman ini
digunakan untuk mengobati perdarahan pada luka dan akar dari tanaman ini digunakan
dalam mengobati
infeksi serta
sebagai obat
batuk Ja Sharma, 2012
Beberapa tumbuhan paku yang digunakan sebagai bahan obat tradisional antara lain Lai, et al., 2011:
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Tabel 2.1. Penggunaan Tumbuhan Paku Sebagai Bahan Obat Tradisional.
Nama Tumbuhan Penggunaan Sebagai Obat Tradisional
Acrostichum aureum Pteridaceae
Sinus, sakit tenggorokan, kesehatan pada kehamilan, sembelit, obat penurun panas
dan nyeri dada.
Blechnum orientale Blechnaceae
Untuk pengobatan luka lecet, abses dan impotensi.
Cibotium barometz Dicksoniaceae
Untuk pengobatan tifus, dispepsia, batuk dan untuk pengobatan penyakit ginjal
dan hati.
Dicranopteris linearis Gleicheniaceae
Sebagai antihelmintik,
antibakteri, pengobatan penyakit asma, gangguan
pencernaan, wasir, tukak lambung, epilepsi dan nyeri usus buntu.
Drynaria quercifolia
Polypodiaceae
Untuk pengobatan tifus, TBC, dispepsia, penyakit paru-paru, sebagai ekspektoran,
antihelmintik, meredakan sakit kepala dan radang usus.
Lygodium circinnatum Schizaeaceae
Untuk menetralkan racun ular dan luka akibat sengatan serangga.
Nephrolepis biserrata Nephrolepidaceae
Untuk pengobatan luka lecet dan abses Pityrogramma calomelanos
Hemionitidaceae Untuk pengobatan sakit ginjal
Pyrossia nummularifolia Polypodiaceae
Sebagai obat batuk
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2.2 Nephrolepis falcata Cav. C.Chr