UV-Visible Spektrofotometri Infra Merah

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ditutup dan sampel dimasukkan, sampel yang dimasukkan terlebih dahulu dilarutkan dalam pelarut hingga diperoleh kelarutan yang spesifik. Kemudian sampel dipipet dan dimasukkan ke dalam kolom melalui dinding kolom sedikit demi sedikit hingga semua sampel masuk. Selanjutnya kran dibuka dan diatur tetesannya, serta ditambahkan dengan cairan pengelusi. Tetesan yang keluar ditampung sebagai fraksi-fraksi Gritter, et al., 1991. Sedangkan cara kering, yaitu dengan memasukkan silika gel ke dalam kolom yang telah diberi kapas sedikit demi sedikit dan diratakan dengan alat pemampat kemudian ditambahkan dengan cairan pengelusi Gritter, et al., 1991.

2.10 Elusidasi Struktur

Elusidasi struktur umumnya menggunakan teknik spektroskopi klasik seperti spektrofotometri masa SM dan resonansi magnetik inti RMI. Langkah pertama, bagaimanapun harus memperoleh rekaman spektrum sinar inframerah dan ultraviolet untuk menentukan adanya kelompok gugus fungsi tertentu dalam suatu molekul Heinrich, 2004.

2.10.1 UV-Visible

Spektrum serapan kandungan tumbuhan dapat diukur dalam larutan yang sangat encer dengan pembanding blanko pelarut serta menggunakan spektrofotometer yang merekam otomatis. Senyawa tanwarna diukur pada jangka 200-400 nm, senyawa berwarna pada jangka 200-700 nm. Prinsip kerja spektrofotometer UV-Vis ialah interaksi sinar ultraviolet atau tampak dengan molekul sampel. Energi cahaya akan mengeksitasi elektron terluar molekul ke orbital lebih tinggi Harborne, 1987. Pada kondisi ini, elektron tidak stabil dan dapat melepas energi untuk kembali ke tingkat dasar, dengan disertai emisi cahaya. Besarnya penyerapan cahaya sebanding dengan molekul, sesuai dengan hukum lambert-Beer: UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Day Underwood, 1980. A= ɛ B C Keterangan: A= Serapanabsorbansi ɛ= Absortivitas molar B= Tebal kuvet C= Konsentrasi komponen Sumber radiasi pada spektrofotometer UV-Vis berdasarkan panjang gelombang terbagi menjadi 2, yaitu lampu deuterium dan tungstent. Lampu deuterium menghasilkan sinar 160-500 nm. Lampu tungstent digunakan di daerah sinar tampak 350-3500 nm. Sumber radiasi dikatakan ideal jika memancarkan spektrum radiasi yang kontinyu, intensitasnya tinggi dan stabil pada semua panjang gelombang.

2.10.2 Spektrofotometri Infra Merah

Spektrofotometri infra merah merupakan suatu metode yang mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang 0,75 –1.000 m atau pada bilangan gelombang 13.000 –10 cm -1 . Spektrofotometer infra merah merupakan alat untuk mendeteksi gugus fungsi, mengidentifikasi senyawa dan menganalisis campuran. Banyak pita absorb si yang terdapat dalam daerah yang di sebut daerah ”sidik jari” spektrum Harborne, 1987. Spektrum infra merah suatu sampel dapat di ketahui letak pita serapan yang dikaitkan dengan adanya suatu gugus fungsi tertentu Day Underwood, 1999. Spektrofotometer infra merah digunakan sebagai analisa kualitatif untuk menentukan gugus fungsi. Gugus fungsi dapat diintepretasi dengan memeriksa puncak absorbsi dari spektrum infra merah. Daerah pada spektrum inframerah diatas 1200 cm -1 menunjukkan pita spektrum atau puncak yang disebabkan oleh getaran ikatan kimia atau gugus fungsi dalam molekul yang telah ditelaah. Daerah dibawah 1200 cm -1 menunjukkan pita yang disebabkan oleh getaran seluruh molekul, dan karena kerumitannya dikenal sebagai daerah sidik jari. Intensitas berbagai pita direkam UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA secara subjektif pada skala sederhana yaitu kuat, menengah atau lemah Harborne, 1987. 2.10.3 Spektrofotometri Massa Teknik ini memungkinkan untuk mengukur berat molekul dari senyawa dan ion molekular yang diidentifikasi, teknik ini memungkinkan untuk mengukur ion secara akurat, untuk memastikan jumlah dari atom hidrogen, karbon, oksigen dan atom lain yang terdapat dalam suatu molekul. Teknik ini akan memberikan hasil data berupa rumus molekul Heinrich, 2004. Sejumlah teknik ionisasi terdapat dalam Spektrofotometri massa, yang mana electron impact digunakan secara luas. Teknik ini memberikan fragmentasi yang baik dari molekul dan berguna untuk menentukan struktur dengan menetapkan fragmentasi untuk kelompok gugus fungsi yang terdapat dalam senyawa Heinrich, 2004.

2.10.4 KG-SM Kromatografi Gas-Spektrofotometri Massa