Satuan Analisis METODOLOGI PENELITIAN

2. Penyajian Data Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya, sebagai sekumpulan informasi tersusun yang kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data yang sering digunakan untuk penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Pada langkah ini, data-data yang sudah ditetapkan kemudian disusun secara teratur dan terperinci agar mudah dipahami. Data tersebut kemudian dianalisis sehingga diperoleh deskripsi tentang nilai-nilai dan metode pendidikan birrul walidain. 3. Penarikan Kesimpulan Tahap akhir proses pengumpulan data adalah penarikan kesimpulan, yang dimaknai sebagai penarikan arti data yang telah ditampilkan. Peneliti membuat kesimpulan berdasarkan data yang telah diproses melalui reduksi dan penyajian data. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas. 6 6 Ibid. h.252. 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sinopsis Novel Ada Surga di Rumahmu

Surga Tidak Jauh Ini adalah kisah tentang orangtua kita. Ini adalah kisah tentang surga. Surga mencintai kita setiap hari. Surga bernama Ibu, Bunda, atau Umi. Surga menjunjung kita tinggi di bahunya. Surga yang kita panggil Bapak, Ayah, atau Abuya. Kau cari surga sampai jauh. Melampaui dirimu. Padahal, surga ada di tapak Ibu. Ia ada di senyum Ayah. Surga kelak adalah bagaimana surgamu kini. Surga itu dekat. Dekat sekali. Tapi, kau mencarinya sampai jauh. Puisi di atas merupakan puisi pembuka novel Ada Surga di Rumahmu karya Oka Aurora. Puisi yang sangat menyentuh menjelaskan tentang surga yang sangat dekat, mengingatkan pentingnya memuliakan orangtua dengan menyenangkan hati keduanya. Bertahun-tahun wasiat terakhir Buya Athar, ulama besar Palembang itu, bertalu-talu mengetuk hati Ramadhan. Buya Athar sangat menginginkan Ramadhan meneruskan perjuangan dakwahnya. Karena buya Athar merasa