Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian

Menurut John Dewey, “pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia. ” 5 Muhibbin Syah mendefinisikan pendidikan sebagai “tahapan-tahapan kegiatan mengubah sikap dan perilaku seseorang atau sekelompok orang melalui upaya pengajaran dan pelatihan.” 6 Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. 7 Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat diketahui bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mewujudkan kecerdasan pikiran, akhlak, dan keterampilan melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Berbakti kepada kedua orang tua dalam bahasa Arab disebut birrul walidain. Ia terdiri dari kata birr kebaktian, kebajikan, dan alwalidain dua orang tua. Dengan demikian, secara harfiyah kata birrul walidain berarti berbakti atau berbuat kebajikan kepada kedua orang tua. 8 Istilah berbakti kepada orang tua merupakan terjemahan yang diambil dari istilah Al- Qur‟an, yaitu bil walidaini ihsana. Menurut Quraish Shihab, maksud dari berbuat baik kepada orang tua yaitu dengan memberikan kebaikan dan kegembiraan kepada keduanya dengan semampu kita dan mencegah gangguan terhadap keduanya melebihi perlakuan yang kedua orang tua berikan kepada kita 9 Berdasarkan pengertian pendidikan dan birrul walidain tersebut, maka dapat diketahui bahwa yang dimaksud pendidikan birrul walidain 5 Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008, h. 2. 6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h. 32. 7 Hasbullah, op. cit., h. 1. 8 Salafuddin Abu Sayyid, Surga di Telapak Kaki Bunda, Surakarta: Wacana Ilmiah Press, 2010, h. 17. 9 M. Quraish Shihab, Birrul Walidain, Tangerang: Lentera Hati, 2014, h. 89. adalah proses atau usaha yang dilakukan untuk menjadikan seseorang, anak yang berbakti dan menggembirakan orangtua. Dari berbagai definisi di atas, maka dapat diketahui nilai-nilai pendidikan birrul walidain adalah sifat-sifat atau hal yang perlu ditanamkan pada diri seseorang agar menjadi anak yang berbakti kepada orangtua.

2. Metode Pendidikan Islam

Sebuah ungkapan populer yang kita kenal dalam dunia proses belajar mengajar yaitu “metode jauh lebih penting dari pada materi”. Demikian urgennya metode dalam proses pendidikan dan pengajaran, sebuah proses belajar mengajar PBM bisa dikatakan tidak berhasil bila dalam proses tersebut tidak menggunakan metode. Karena metode memiliki posisi kedua terpenting setelah tujuan dari sederetan komponen-komponen pembelajaran: tujuan, metode, materi, media, dan evaluasi. 10 “Secara etimologi, istilah metode berasal dari bahasa Yunani “metodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata: yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati dan “dhos” yang berarti jalan atau cara. Metode berarti suatu jalan yang dilaalui untuk mencapai tujuan.” 11 “Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah di susun tercapai secara optimal.” 12 Dari berbagai pengertian metode dapat disimpulkan bahwa metode pendidikan Islam adalah cara yang digunakan oleh pendidik dalam melaksanakan proses pendidikan Islam untuk mencapai tujuan pendidikan Islam. 10 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Pers, 2012, h. 109. 11 Ibid, h. 40. 12 Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013, h. 193. Adapun metode pendidikan Islam adalah sebagai berikut: a. Metode Pembiasaan Secara etimologi, pembiasaan asal katanya adalah “biasa”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , “biasa” adalah “1 . Lazim atau umum; 2. Seperti sedia kala; 3. Sudah merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari- hari, 4. Sudah seringkali.” 13 Dengan adanya prefiks “pe” dan sufiks “an” menunjukkan arti proses. Sehingga pembiasaan dapat diartikan dengan proses membuat sesuatu seseorang menjadi terbiasa. 14 Dalam kaitannya dengan metode pengajaran dalam pendidikan Islam, dapat dikatakan bahwa pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap, dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran Islam. Pembiasaan dinilai sangat efektif jika penerapannya dilakukan terhadap peserta didik yang berusia kecil. Karena memiliki “rekaman” ingatan yang kuat dan kondisi kepribadiannya yang belum matang, sehingga mereka mudah terlarut dengan kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan sehari-hari. Oleh karena itu, sebagai awal daam proses pendidikan, pembisaan merupakan cara yang sangat efektif dalam menanamkan nilai moral ke dalam jiwa anak. Nilai-nilai yang tertanam dalam dirinya kemudian akan termanifestasikan dalam kehidupannya semenjak ia mulai melangkah ke usia remaja dan dewasa. 15 b. Metode Perumpamaan Amtsal Metode perumpamaan amtsal, yakni metode yang digunakan oleh pendidik dengan cara mengambil perumpamaan-perumpamaan dalam ayat- ayat al- Qur‟an untuk diketahui dan diresapi peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengambil pelajaran dari perumpamaan tersebut. 16 13 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, h. 129. 14 Arief, op. cit., h. 110. 15 Ibid. 16 A. Fatah Yasin, Dimensi-dimensi Pendidikan Islam, Yogyakarta: UIN-Malang Press, 2008, h.144.