16
Layanan penempatan yaitu layanan untuk membantu peserta didik agar memperoleh wadah yang sesuai dengan potensi yang dimiliki peserta
didik. 4
Layanan Konseling Layanan konseling yaitu layanan kepada peserta didik yang
menghadapi masalah-masalah pribadi melalui teknik konseling. 5
Layanan Referal Layanan referal yaitu layanan untuk melimpahkan kepada pihak lain
yang lebih mampu dan berwenang, apabila masalah yang ditangani itu diluar kemampuan dan kewenangan personil atau guru pembimbing di
sekolah tersebut. 6
Layanan Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan penilaian dan teknik tindak lanjut yaitu layanan untuk menilai
keberhasilan usaha bimbingan yang telah diberikan. Sekaligus secara tidak langsung layanan ini dapat berfungsi untuk menilai keberhasilan
program pendidikan secara keseluruhan. Hasil penilaian ini selanjutnya dianalisis dan direncanakan tindak lanjut bimbingan berikutnya.
17
Langkah tindak lanjut adalah merupakan suatu langkah penentuan efektif tidaknya suatu usaha penyuluhan yang telah dilaksanakan.
Langkah ini merupakan langkah membantu siswa klien melakukan program kegiatan yang dikehendaki atau membantu siswa kembali
memecahkan masalah-masalah baru yang berkaitan dengan masalahnya semula.
18
g. Jenis-jenis Bimbingan dan Konseling
Bimbingan terhadap anak dilakukan untuk sesuatu tujuan tertentu yang ingin dicapai. Tentunya bermacam-macam bentuk bimbingan yang
harus diberikan sedemikian rupa , sehingga tujuan tersebut akan tercapai.
17
H. Achmad Juntika Nurihsan dan Akur Sudianto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA, kurikulum 2004, Jakarta: PT. Grasindo Anggota IKAPI, 2005, cet. 1, h. 19-20
18
Drs. Dewa Ketut Sukardi, Proses Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995, cet. 1, h. 85-86
17
Sesuai dengan masalah yang akan dihadapi oleh seorang siswa, maka macam bimbingan dapat dibagi dalam:
1 Bimbingan Pengajaran dan Belajar
Bimbingan pengajaran dan belajar, dengan tujuan memecahkan persoalan berhubung dengan masalah belajar anak sekolah di sekolah
dan di luar sekolah Dengan bimbingan belajar diharapakan siswa melakukan
penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin, sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada padanya.
2 Bimbingan Pendidikan
Bimbingan pendidikan bertujuan untuk membantu siswa dalam menghadapi dan memecahkan masalah dalam bidang pendidikan.
19
Bimbingan ini menitikberatkan pemberian bantuan kepada individu siswa dalam usahanya mencapai keberhasilan untuk
menguasai berbagai mata pelajaran dan nilai-nilai yang tercantum dalam kurikulum yang sedang berlaku.
20
3 Bimbingan Sosial
Bimbingan sosial bertujuan membantu siswa dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam kehidupan sosialnya, sehingga ia mampu
mengadakan hubungan-hubungan sosial dengan baik. 4
Bimbingan Masalah Pribadi Bimbingan masalah pribadi bertujuan membantu siswa
mengatasi masalah pribadi, sebagai akibat kurang kemampuannya siswa untuk mengadakan penyesuaian diri dengan aspek-aspek
perkembangan, keluarga, persahabatan, belajar, cita-cita, konflik pribadi, sosial, seks dan lain-lainnya.
5 Bimbingan dalam Menggunakan Waktu Senggang
19
Drs. Ny. Y. Singgih D. Gunarsa dan Dr. Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing, Jakarta: Gunung Mulia, 1987, cet. 5, h. 34-35
20
Drs, Juhana Wijaya, Psikologi Bimbingan, Bandung: PT. ERESCO, 1988,cet. 1, h. 98-99
18
Bimbingan dalam menggunakan waktu senggang yaitu bertujuan membantu siswa dalam mengisi waktu senggang, juga
dilakukan secara individual, karena setiap siswa mempunyai bakat dan ciri kelemahan dan kekuatan yang berbeda-beda.
Bimbingan diberikan dalam hal pengisian waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang prestasi-prestasi di
sekolah maupun di bidang lain dalam pekerjaan dan rekreasi yang sehat serta bermanfaat.
6 Bimbingan Pekerjaan
Bimbingan pekerjaan bertujuan memberikan penerangan mengenai pekerjaan dan tugas-tugas apakah yang tercakup dalam
pekerjaan tersebut. Bagi anak-anak yang sudah meningkat dewasa, perlu diberikan
penerangan-penerangan mengenai pekerjaan yang dapat dipilihnya kelak, meliputi macam-macam pekerjaan, tugas-tugas dan tanggung
jawab dalam pekerjaan masing-masing.
21
h. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling