27
itu, belajar juga merupakan proses perubahan dan kecakapan pada diri individu yang disadari, bukan dari hasil proses yang tidak disadari.
Dari pengertian-pengertian prestasi dan pengertian-pengertian belajar maka dapat yang disimpulkan yang dimaksud prestasi belajar
adalah hasil yang telah dicapai secara optimal selama berlangsungnya mekanisme belajar dalam jangka waktu tertentu. Hasil belajar yang
diperoleh tidak hanya sekedar berupa pengetahuan melainkan juga dapat berbentuk perilaku yang ditunjukkan siswa.
Prestasi belajar dapat diketahui dari penilaian guru terhadap hasil belajar siswa. Penilaian tersebut dapat berbentuk penilaian terhadap
kemampuan kognitif, afeksi dan psikomotorik siswa, tes harian, tes
semester, dan ujian akhir. Prestasi belajar yang dimaksud di sini adalah nilai raport siswa.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Telah dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah
laku dan atau kecakapan. Sampai di manakah perubahan itu dapat tercapai atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu tergantung
kepada bermacam-macam faktor. Di bawah ini dikemukakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
belajar, yaitu:
a. Faktor-Faktor Internal
1 Faktor Jasmaniah
a Faktor Kesehatan
Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannya bebas dari penyakit. Kesehatan seseorang
berpengaruh terhadap belajarnya. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah
mengusahakan kesehatan badanya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan-ketentuan tentang bekerja,
belajar, istirahat, tidur, makan, olahraga, rekreasi dan ibadah.
28
b Cacat Tubuh
Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuhbadan.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga tergantung. Jika hal ini terjadi,
hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi
pengaruh kecacatannya itu.
30
2 Faktor Psikologis
a Intelegensi
Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat. Intelegensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja,
melaikan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya. Tingkat kecerdasan atau intelegensi IQ siswa tak
dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan
intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan
intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya unuk memperoleh sukses.
31
b Perhatian
Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu
objek bendahal. Atau sekumpulan objek. Untuk mendapat hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang akan dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan,
30
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, cet. 4, h.54-55
31
Drs. Muhibbin Syah, M.Ed, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995, cet. 2, h. 134
29
sehingga is tidak suka lagi untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, usahakanlah bahan pelajaran selalu
menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sesuai dengan hobi atau bakatnya.
32
c Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu. Minat yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa
dalam bidang-bidang studi tertentu. Misalnya, seorang siswa menaruh minat besar terhadap matematika akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak daripada siswa lainya. Kemudian, karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi
itulah yang memungkainkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
d Bakat
Secara umum, bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa
yang akan datang. Sebenarnya setiap orang pasti mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke
tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
33
Bakat itu ditinjau terutama dari segi kemampuan individu untuk melakukan sesuatu tugas, yang sedikit sekali tergantung
kepada latihan mengenai hal tersebut.
34
Dengan demikian, bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi
e Motiva
belajar. si
32 32
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, cet. 4, h.56
33
Drs. Muhibbin Syah, M.Ed, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995, cet. 2, h. 135-136
34
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1995, cet.7, h. 168
30
Yang dimaksud dengan motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk bertindak melakukan
sesuatu. Menurut Sartain motivasi yaitu suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah
laku perbuatan ke suatu tujuan atau perangsang.
35
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong
siswa agar dapat belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan
dan m
aan-kebiasan h lingkungan yang memperkuat, jadi,
latihan f
emperhatikan teknik di faktor fisiolog
s ada istirahat untuk memberi kesempatan kepada mata, otak, serta organ tubuh lainnyamemperoleh tenaga
kembali.
37
elaksanakan kegiatan yang berhubungan menunjang belajar.
Jelaslah bahwa motif yang kuat sangat perlu didalam belajar, di dalam membentuk motif yang kuat itu dapat
dilaksanakan dengan adanya latihan-latihankebias dan pengaru
kebiasaan itu sangat perlu dalam belajar.
36
Cara Belajar Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian
hasil belajarnya. Belajar tanpa m is, psikologis, dan ilmu kesehatan, akan memperoleh
hasil yang kurang memuaskan. Ada orang yang sangat rajin belajar, siang dan malam
tanpa istirahat yang cukup. Cara belajar seperti ini tidak baik. Belajar haru
35
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997,cet. 12. h. 60
36
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta, 2003, cet. 4, h.58
37
Drs. Muhibbin Syah, M.Ed, Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1997, cet. 3, h.57-58
31
b. Faktor-Faktor Eksternal