35 g. Likuiditas terjamin karena pemodal dapat mencairkan kembali saham
atau penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing- masing reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya.
h. Pengelolaan portofolio yang profesional oleh manajer investasi yang andal.
9. Risiko Investasi di Reksadana
Risiko investasi pada reksadana diantaranya adalah sebagai berikut Parluhutan Situmorang dkk., 2010:11 :
a. Berkurangnya nilai unit penyertaan, dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek yang menjadi bagian portofolio reksadana. Ini mengakibatkan
turunnya nilai unit penyertaan. .
b. Risiko Likuiditas. penjualan kembali redemption sebagian besar unit penyertaan oleh pemilik kepada manajer investasi secara bersamaan
dapat menyulitkan manajer investasi dalam menyediakan uang tunai bagi pembayaran tersebut.
c. Risiko politik dan ekonomi. Perubahan kebijakan di bidang politik dan ekonomi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan tidak terkecuali
perusahaan yang telah listing di bursa efek. Hal tersebut jelas akan mempengaruhi harga efek yang termasuk dalam portofolio reksadana.
d. Aset perusahaan tidak di lindungi. Aset perusahaan reksadana sebagian besar adalah sekuritas yang terdiri atas hak dan klaim hukum terhadap
perusahaan yang menerbitkan. Hak yang bersifat intangible, tidak
36 memilki wujud fisik sekalipun pemilikan bisa dibuktikan oleh surat-
surat berharga yang disimpan pada kustodian. Perlindungan terhadap aset reksadana dari risiko pencurian, kehilangan, serta penyalahgunaan
adalah hal yang sangat penting. e. Nilai aset perusahaan tidak bisa ditetapkan secara tepat sehingga NAB
dari suatu saham reksadana tidak bisa dihitung dengan akurat. f. Risiko Wanprestasi. Resiko yang timbul apabila rekan usaha manajer
investasi gagal memenuhi kewajibannya. Rekan usaha dapat termasuk tetapi tidak hanya terbatas pada emiten, pialang, bank kustodian dan
agen penjual. Melainkan semua pihak yang terikat dengan kewajiban terhadap perusahaan reksadana Burhanuddin Susanto, 2009: 92.
C. Nilai Tukar Mata Uang
Menurut Faisal dalam Manurung dkk.2008 : 6, nilai tukar ialah harga suatu mata uang yang diekspresikan terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar
dapat dipresentasikan sebagai sejumlah mata uang lokal yang dibutuhkan untuk membeli satu unit mata uang asing. Menurut Keown dkk 2005:777 Exchange
Rate is the price of foreign currency stated in terms of the domestic or home currency.
Nilai tukar mata uang atau yang sering disebut dengan kurs adalah harga satu unit mata uang asing dalam mata uang domestik, atau dapat juga dikatakan
harga mata uang domestik terhadap mata uang asing. Sebagai contoh nilai tukar NT Rupiah terhadap Dolar Amerika USD adalah harga satu dollar
37 Amerika USD dalam Rupiah Rp, atau dapat juga sebaliknya diartikan harga
satu Rupiah terhadap satu USD. Kurs ini dipertahankan sama disemua pasar melalui arbitrase. Arbitrase valuta asing adalah pembelian mata uang asing bila
harganya rendah dan menjualnya bila harganya tinggi Mugi Raharjo, 2009:29.
Resiko nilai kurs merupakan resiko yang timbul akibat pengaruh perubahan nilai tukar mata uang domestik dengan nilai tukar mata uang negara
lain asing. Perusahaan yang menggunakan mata uang asing dalam menjalankan aktivitas operasional dan investasinya akan menghadapi resiko
nilai tukar kurs. Perubahan nilai tukar yang tidak diantisipasi oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan Salvatore Dominick, 1997:140.
1. Teori Kurs
a. Teori Keseimbangan Suku Bunga Theory of Intereset Rate Parity Teori IRP menyatakan bahwa perbedaan tingkat bunga
sekuritas pada International Money Market akan cenderung sama dengan forward rate premium atau discount. Hamdy Hady, 2005:60
Dengan kata lain, berdasarkan teori IRP akan dapat diperkirakan berapa perubahan forward rate FR dibandingkan dengan spot rate
SR jika terdapat perbedaan tingkat bunga, misalnya antara tingkat bunga di dalam negeri dengan di negara lain. Dengan demikian
seorang investor akan dapat menentukan dalam mata uang atau valuta asing apa dananya akan diinvestasikan.