Sistem Nilai Tukar LATAR BELAKANG KELUARGA

42 berdasarkan inflasi di 45 kota yang terdiri dari 30 provinsi dan meliputi 293- 397 jenis harga barang dan jasa Manurung dkk.,2008 : 4. Dalam inflasi dikenal istilah pajak inflasi yaitu apabila pemerintah meningkatkan pendapatan dengan cara mencetak uang. Pajak inflasi tentu saja tidak sama dengan pajak yang lain karena tidak seorang pun yang menerima surat tagihan dari pemerintah atas pajak ini. Pajak inflasi sifatnya lebih halus. Apabila pemerintah mencetak uang, tingkat harga naik dan uang menjadi kurang berharga .Jadi pajak inflasi adalah seperti pajak yang dibebankan kepada setiap orang yang menyimpan uang N. Gregory Mankiw, 2006:205.

1. Penggolongan Inflasi

Penggolongan atas dasar sebab musabab awal dari inflasi. Atas dasar penggolongan ini kita dapat bedakan inflasi menjadi dua macam, yaitu: Boy Leon dan Ericson, 2007:46. a. Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu tinggi. Inflasi semacam ini disebut juga dengan inflasi akan permintaan atau demands of inflation. b. Inflasi yang terjadi karena biaya ongkos produksi atau biasa disebut dengan cost inflation. Berdasarkan asal dari inflasi tersebut, inflasi dibedakan menjadi dua yaitu : a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri domestic inflation, misalnya karena defisit anggaran belanja yang ditutupi dengan pencetakan uang 43 baru, panen raya yang gagal dan contoh lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu di sini. b. Inflasi yang berasal dari luar negeri imported inflation, adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga inflasi di luar negeri atau di negara-negara langganan yang menjadi mitra dagang utama Indonesia.

2. Pengukuran Inflasi

Laju inflasi dapat diukur dengan menghitung perubahan Indeks Harga Konsumen yang merupakan indeks harga dari barang yang selalu digunakan oleh para konsumen dengan memakai indeks harga tahun sebelumnya sebagai tahun dasar, yakni: LI t = IHK t - IHK t - 1 IHK t - 1 Keterangan : LI t : Laju inflasi pada tahun atau periode t IHK t : Indeks Harga Konsumen pada tahun atau periode t IHK t-1 : Indeks Harga Konsumen pada tahun atau periode t-1

E. Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI

SWBI adalah sertifikat yang diterbitkan oleh BI sebagai bukti penitipan dana berjangka pendek dengan prinsip wadiah , sedangkan Wadiah adalah perjanjian penitipan dana antara pemilik dana dengan pihak yang dipercaya untuk menjaga dana titipan tersebut. Bank Indonesia, 2003: 6. Bonus Sertifikat Wadiah Bank Indonesia SWBI adalah imbalan dalam rupiah yang 44 ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk penitipan dana dalam bentuk SWBI menurut jangka waktu 1 minggu, 2 minggu dan 1 bulan. SWBI berbeda dengan SBI yang dijadikan investasi oleh perbankan konvensional. Jika SBI memakai suku bunga satu dan tiga bulanan, SWBI memakai system bagi hasil dengan pemberian bonus dari sejumlah dana yang ditanamkan perbankan syariah MUI, 2003. Karakteristik SWBI sebagaimana diterangkan dalam pasal 6 Peraturan BI Tahun 2004 tersebut adalah, Pertama, SWBI diterbitkan dan ditatausahakan tanpa warkat scripless dan kedua, SWBI tidak dapat diperjualbelikan non negotiable. Benefit yang diberikan dari SWBI bukan bunga didasarkan atas system diskonto, akan tetapi apa yang dinamakan dengan bonus. Sebagaimana diterangkan dalam Peraturan BI Tahun 2004 tersebut, dalam pasal 9 disebutkan, Bank Indonesia dapat memberikan bonus atas Penitipan Dana Wadiah sebagai dimaksud Pasal 2 ayat 1. Fungsi SWBI dikatakan sebagai SBI bagi perbankan syariah, secara tidak langsung menyebabkan apabila naik turunnya tingkat suku bunga SBI berdampak juga terhadap perkembangan perbankan syariah www.hendrowibowo.blogspot.com .

F. Jakarta Islamic Index JII

Dalam rangka mengembangkan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Jakarta BEJ terhitung tanggal 3 Juli 2000 telah meluncurkan indeks saham yang dibuat berdasarkan syariah Islam, yaitu Jakarta Islamic Index JII. 45 Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 jenis saham yang dipilih dari saham- saham yang sesuai dengan syariah Islam. Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebagai tolok ukur benchmark untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan basis syariah. Melalui indeks diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah. Komponen perhitungan indeks dievaluasi setiap enam bulan dengan penentuan komponen indeks setiap awal bulan Januari dan Juni setiap tahun. Sedangkan perubahan pada jenis usaha emiten akan dimonitoring secara terus- menerus berdasarkan data-data publik yang tersedia. Perhitungan JII dilakukan oleh PT. Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan metode perhitungan indeks yang ditetapkam dengan menggunakan bobot kapitalisasi pasar market cap weighted. JII menggunakan tanggal perhitungan awal januari 1995 dengan nilai awal 100 www.reksadanasyariah.net . Saham-saham yang masuk dalam indeks syariah JII adalah emiten- emiten yang kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Berdasarkan fatwa No. 40 DSN-MUI X 2003 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal, menetapkan bahwa kriteria kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip syariah ialah Burhanuddin Susanto, 2009:129 : 1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.