Proses Investasi Reksadana Syariah

26 tersebut PT Reksadana akan memperoleh keuntungan dalam bentuk peningkatan nilai aset perusahaan, yang kemudian akan dibagi hasilkan kepada para investor yang memilki hak kepemilkan atas perusahaan tersebut Huda dan Nasution, 2007:96. b. Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif KIK. Reksadana Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara manajer investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat pemodal atau pemegang unit penyertaan dimana manajer investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif pasal 18 ayat 1 huruf b. Reksadana KIK tidak menerbitkan saham, kecuali melalui unit penyertaan hingga jumlah yang ditetapkan dalam anggaran dasar. Investor yang berpartisipasi akan mendapat bukti penyertaan berupa surat konfirmasi dari bank kustodian Burhanuddin Susanto, 2009:83. Karakteristik dari reksadana Kontrak Investasi Kolektif KIK adalah Burhanuddin Susanto, 2009:84: 1 Menjual unit penyertaan secara terus menerus sepanjang ada investor yang membeli 2 Unit penyertaan tidak dicatatkan di bursa 3 Investor dapat menjual kembali unit penyertaan yang dimilikinya kepada manajer investasi yang mengelola 27 4 Hasil penjualan atau pembayaran pembelian kembali unit penyertaan akan dibebankan kepada kekayaan reksadana 5 Harga jualbeli unit penyertaan didasarkan atas nilai aktiva bersih perunit yang dihitung oleh bank kustodian secara harian. Berdasarkan sifat operasionalnya, reksadana dibagi menjadi dua yaitu Sawidji Widoatmodjo, 2007 : 198 : a. Reksadana Tertutup Closed-end Fund Reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya. b. Reksadana Terbuka Open-end Fund Reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di bursa efek. Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka. Berdasarkan alokasi portofolio investasi dan target investasi investor, produk-produk reksadana yang dipasarkan oleh sejumlah manajer investasi dibedakan menjadi beberapa jenis di antaranya Parluhutan Situmorang dkk., 2010:15-17 : 28 a. Reksadana Pasar Uang Reksadana pasar uang merupakan investasi pada pasar efek yang bersifat utang. Tujuannya adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal atau menjadi pelengkap tabungan atau deposito investor. Reksadana ini mempunyai risiko yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya. Karena instrumen investasi yang dipilih adalah instrumen utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari satu tahun, seperti SBI, Surat Berharga Pasar Uang SBPU, sertifikat deposito, dan surat pengakuran hutang. b. Reksadana Pendapatan Tetap Reksadana pendapatan tetap melakukan investasi sekurang- kurangnya 80 dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Reksadana ini memilki risiko yang relatif lebih besar dari reksadana pasar uang dengan tingkat pengembalian investasi yang lebih tinggi pula. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil untuk jangka menengah atau kurang dari lima tahun. c. Reksadana Campuran. Reksadana campuran adalah jenis reksadana yang menempatkan dana investasi milik investor pada efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang, yakni surat utang atau obligasi dan pada efek saham. Komposisi dana kelolaan pada reksadana campuran biasanya 40-60 untuk investasi pada obligasi dan saham.