dengan kegiatan klerikal yaitu mencatat informasi dalam formulir, buku jurnal, dan buku besar, diantaranya menulis, mengadakan, menghitung,
memberi kode, mendaftar, memilih, memindah, dan membandingkan. Sedangkan sistem merupakan jaringan prosedur yang dibuat menurut pola
yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
2. Komponen-Komponen Sistem Akuntansi
Dalam sistem akuntansi, terdapat lima komponen yang sangat penting agar informasi yang dihasilkan berkualitas Marshal B.Romney
dan Paul John Steinbart, 2004:3. Komponen-komponen tersebut adalah : a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi. b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang
melibatkan dalam mengumpulkan, memproses. Dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi.
c. Data tentang proses-proses organisasi. d. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
e. Insfrastruktur teknologi informasi, termasuk computer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.
Kelima komponen ini secara bersama-sama memungkinkan suatu SIA memenuhi tiga fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh
aktivitas-aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam
62
berbagai aktivitas tersebut, agar pihak managemen, para pegawai, dan pihak-pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal-hal
yang telah terjadi. b. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak
managemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
c. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset-aset organisasi, termasuk data organisasi untuk memastikan bahwa data
tersebut tersedia saat dibutuhkan, andal, dan akurat. Sistem akuntansi sebagai suatu bangunan sistem informasi
memiliki 6 blok bangunan yaitu a. Blok Masukan adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem
informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap dan memasukan data tersebut ke dalam sistem. Masukan terdiri dari
transaksi, permintaan, pertanyaan, perintah, dan pesan. Umumnya masukan harus mengikuti aturan dan bentuk tertentu mengenai isi,
identifikasi, otorisasi dan pengolahannya. b. Blok Model adalah yang mengolah masukan dan data yang disimpan
dengan berbagai macam cara untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran.
c. Blok Keluaran adalah keluaran yang berupa suatu informasi yang bermutu dan dokumen untuk semua tingkat managemen dan semua
pemakai informasi, baik pemakai intern maupun pemakai luar
63
organisasi. Keluaran suatu sistem merupakan faktor utama yang menentukan blok-blok lain suatu sistem informasi. Media yang dipakai
untuk menyajikan keluaran sistem informasi dapat berupa layar monitor, mesin pencetak printer.
d. Blok Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem informasi. Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan menyampaikan keluaran, serta mengendalikan seluruh sistem. Dalam sistem informasi berbasis
komputer, teknologi terdiri dari tiga komponen, yaitu komputer dan penyimpan data di luar, telekomunikasi, dan perangkat lunak
software e. Model Basis Data merupakan tempat untuk menyimpan data yang
digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data dapat diperlakukan dari dua sudut pandang yaitu secara fisik dan
secara logis. Secara fisik berupa media untuk menyimpan data, seperti flashdisk, disket, disk, chip, dll. Namun yang lebih penting adalah
bagaimana mencari, menggabungkan, dan mengambil data yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakai. Basis data
dapat dipandang dari sudut pandang logis yang bersangkutan dengan bagaimana struktur penyimpanan data sehingga menjamin ketepatan,
ketelitian, dan relevansi pengambilan informasi untuk memenuhi kebutuhan pemakai.
64
f. Blok Pengendalian semua sistem harus dilindungi dari bencana dan ancaman, seperti bencana alam, api, kegagalan sistem, kesalahan dan
penggelapan, penyadapan, ketidakefisienan, sabotase, orang-orang yang dibayar untuk melakukan kejahatan. Beberapa cara yang perlu
dirancang untuk menjamin perlindungan, integritas, dan kelancaran jalannya sistem informasi adalah:
1 Penggunaan sistem pengelolaan catatan. 2 Penerapan pengendalian akuntansi.
3 Pengembangan rancangan induk sistem informasi. 4 Pembuatan rencana darurat dalam hal sistem informasi yang gagal
menjalankan fungsinya. 5 Penerapan prosedur seleksi karyawan
6 Pembuatan dokumentasi lengkap tentang sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan.
7 Pembuatan sistem penunjang untuk mengantisipasi dari kegagalan sistem informasi yang sekarang digunakan dan pembuatan tempat
penyimpanan data di luar perusahaan sebagai cadangan. 8 Pembuatan prosedur pengamanan dan penggunaan alat-alat
pengamanan serta pengendalian akses ke dalam suatu sistem informasi.
3. Simbol Untuk Pembuatan Bagan Alir Dokumen