Gambaran singkat mekanisme produk bank syariah dengan prinsip wadiah yad dhamanah digambarkan sebagai berikut:
Dunia Usaha
Bank Penyimpan
1. Titip Dana
4. Beri Bonus
2. Pemanfaatan Dana
3. Bagi Hasil Nasabah
Penitip
Gambar 2.13 Skema
Wadiah yad Dhamanah
Sumber: Antonio M.Syafi’i 2001:87
b. Prinsip Mudharabah
Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis kerja sama usaha dimana pihak pertama menyediakan dana dan pihak kedua
bertanggung jawab atas pengelolaan usaha. Pihak yang menyediakan dan disebut dengan shahibul maal, sedangkan pihak yang mengelola
usaha disebut mudharib. Keuntungan hasil usaha dibagikan sesuai dengan nisbah bagi hasil yang disepakati bersama sejak awal Rizal
Yaya, 2009:59. Berdasarkan PSAK 105, mudharabah dibagi atas tiga, yaitu
sebagai berikut:
35
1 Mudharabah Mutlaqah Mudharabah mutlaqah adalah mudharabah yang memberi
kuasa kepada mudharib secara penuh untuk menjalankan usaha tanpa batasan apapun yang berkaitan dengan usaha tersebut
berupa jenis usaha, tempat, pemasok dan konsumen usaha. Mudharabah mutlaqah biasa disebut dengan investasi tidak
terikat. Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana
yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah. 2 Mudharabah Muqayyadah
Mudharabah muqayyadah yaitu shahibul maal memberi batasan kepada mudharib dalam pengelolaan dana berupa jenis
usaha, tempat, pemasok, maupun konsumen usaha. Mudharabah muqayyadah biasa disebut dengan investasi terikat.
3 Mudharabah Musytarakah Mudharabah Musytarakah adalah bentuk mudharabah di
mana pengelola dana menyertakan modal atau dananya dalam kerja sama investasi. Dalam mudharabah musytarakah,
pengelola dana menyertakan juga dalam investasi bersama Rizal Yaya, 2009:60.
Dalam praktik kegiatan tabungan dan deposito pada perbankan syariah di Indonesia umumnya menggunakan prinsip
mudharabah muthlaqah. Kendati hanya disebut dengan tabungan dan
36
deposito, pada dasarnya yang dimaksud adalah tabungan mudharabah muthlaqah dan deposito mudharabah muthlaqah.
Tabungan mudharabah adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi
tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu. Perbedaan tabungan tabungan wadiah dan tabungan mudharabah
terletak pada tiga aspek, yaitu sifat dan, insentif dan pengembalian dana. Sifat dana pada tabungan wadiah bersifat titipan, sedangkan
sifat dana pada tabungan mudharabah bersifat investasi. Insentif pada tabungan wadiah berupa bonus yang tidak diisyaratkan di muka dan
bersifat sukarela jika bank hendak memberikannya. Adapun insentif pada tabungan mudharabah berupa bagi hasil yang wajib diberikan
oleh bank jika memperoleh pendapatan atau laba pada setiap periode kepada si penabung sesuai nisbah yang disepakati.
Deposito mudharabah adalah simpanan dana dengan skema pemiik dana mempercayakan dananya untuk dikelola bank dengan
hasil yang diperoleh dibagi antara pemilik dana dan bank dengan nisbah yang disepakati sejak awal. Dalam transaksi penyimpanan
depositi mudharabah, bank wajib memberitahukan kepada pemilik dana mengenai nisbah dan tata cara pemberian keuntungan dari
deposito tersebut. Periode penyimpanan dana biasanya didasarkan pada periode bulan. Deposito mudharabah hanya dapat ditarik sesuai
waktu yang disepakati Rizal Yaya, 2009:60.
37
Gambaran singkat mekanisme produk bank syariah dengan prinsip mudharabah digambarkan sebagai berikut :
1. Titip Dana Nasabah