Jenis Penelitian Subjek dan Objek Penelitian

telah berkekuatan hukum tetap tentang sita marital terhadap harta bersama. 2. Wawancara yang dilakukan kepada hakim yang menyelesaikan perkara tentang sita marital terhadap harta bersamadi Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Wawancara ini dilakukan dengan metode Wawancara tak terstruktur open – ended yaitu wawancara dengan pertanyaan yang bersifat terbuka dimana responden secara bebas menjawab pertanyaan tersebut. 16 Wawancara ini digunakan untuk mengungkap perasaan- perasaan, dan pikiran dan alasan-alasan tingkah lakunya, atau disebut juga “ Informasi emic “ 17

5. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh baik dari penelitian kepustakaan maupun dari penelitian lapangan akan diolah berdasarkan analisis normatif kualitatif. Normatif karena peneliti bertitik tolak dari peraturan yang ada sebagai norma hukum positif, sedangkan kualitatif yang dimaksud yaitu analisis yang bertitik tolak pada usaha penemuan asas dan informasi yang bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus sehingga tidak dapat disusun ke dalam suatu struktur klasifikatoris dari responden. Memahami kebenaran yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pertanyaan kepada sejumlah 16 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja RosdaKarya h. 233. 17 Ibid. responden baik secara lisan maupun secara tertulis selama dalam melakukan penelitian. 18

E. Studi Review Terdahulu

Sebelum masuk lebih jauh mengenai pembahasan ini. Penulis menemukan ada beberapa penelitian terdahulu yang mengangkat pembahasan tentang harta bersama akan tetapi mempunyai sudut pandang yang berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, adapun penelitian tersebut dintaranya: 1. Penyelesaian Gugatan Harta Bersama Pasca Perceraian di Pengadilan Agama Jakarta Timur Analisis Putusan Nomor 991Pdt.G2005PA.JT , Jam’an Nurchotib Mansur, NIM 204044103495 tahun 2008. Dalam skripsi ini hanya menganalisis putusan dan bagaimana proses pembagian harta bersama yang dikumulasi dengan adanya gugatan perceraian. Perbedaannya dengan skripsi ini adalah tentang permohonan sita marital terhadap harta bersama di luar gugatan perceraian yang mana tujuannya adalah untuk melindungi harta bersama tersebut yang tertuang dalam putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat. 2. Kedudukan Perjanjian Pembagian Harta Bersama Analisis Putusan Perkara Nomor 1540Pdt.G2010PA.JT, Abdul Munir NIM 18 Koentjaraningrat, Metode- Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: 1997, h. 269.