Pembagian dalam cerai hidup

kepemilikan harta bersama dari perkawinan tersebut sebagaimana ayat 1 dihitung pada saat berlangsungnya akad perkawinan yang kedua,ketiga atau keempat. Dapat disimpulkan bahwa dalam hukum Islam atau Qur’an tidak ada memerintahkan dan tidak pula melarang harta bersama itu dipisahkan atau dipersatukan. Jadi, dalam hal ini hukum Islam memberikan kesempatan kepada masyarakat manusia itu sendiri untuk mengaturnya. Apakah peraturan itu akan berlaku untuk seluruh masyarakat atau hanya sebagai perjanjian saja antara dua orang bakal suami isteri sebelum diadakan perkawinan. tentu saja isi dan maksud peraturan atau perjanjian itu tidak boleh bertentangan dengan Qur’an dan Hadits. 26 Masalah harta bersama ini merupakan masalah ijtihaiyah karena belum ada pada saat madzhab-madzhab terbentuk. Berbagai sikap dalam menghadapi tantangan ini dilontarkan. Satu pihak berpegang pada tradisi dan penafsiran ulama mujtahid terdahulu , sedang pihak lain berpegang pada penafsiran lama yang tidak cukup untuk menghadapi perubahan sosial yang ada sehingga masalah harta bersama ini perlu dibahas di dalam KHI agar umat Islam di Indonesia mempunyai pedoman fiqih yang seragam dan telah menjadi hukum positif yang wajib dipatuhi, dan di dalam UU No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan sehingga terjadi keseragaman dalam memutuskan perkara di Pengadilan. 26 Abdorraoef, Al- Qur’an dan Ilmu Hukum Sebuah Studi Perbandingan Jakarta : Bulan Bintang, 1986, h. 113 38

BAB III SITA MARITAL

MARITAL BESLAG DI PENGADILAN AGAMA DAN KEDUDUKAN SITA MARITAL TERHADAP HARTA BERSAMA

A. Pengertian dan Tujuan Sita Marital Marital Beslag

1. Pengertian Sita Marital Marital Beslag

Sita Marital atau Marital Beslag merupakan salah satu bentuk dari sita jaminan conservatoir beslaag yang bersifat khusus, sita marital hanya dapat ditetapkan terhadap harta perkawinan, yakni harta bersama apabila diantara suami dan istri terjadi perceraian. Timbulnya hak mengajukan yaitu apabila terjadi perkara perceraian berlangsung, maka para pihak berhak mengajukan permohonan sita atas harta perkawinan dan sita yang demikian disebut dengan Sita Marital. 1 Arti sita marital marital beslag ialah sita yang diletakkan atas harta bersama suami istri baik yang berada ditangan suami maupun yang berada ditangan istri apabila terjadi sengketa perceraian, sita marital tidak boleh dijalankan secara partia sebagian-sebagian. Untuk menjaminnya keutuhan harta bersama selama perkara perceraian masih dalam pemeriksaan Pengadilan Agama, maka para pihak yang berperkara tersebut berhak untuk mengajukan Permohonan Sita atau dalam lingkungan Peradilan Agama. 1 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata : Permasalahan dan Penerapan Conservatoir Beslag Sita Jaminan, Jakarta : Pustaka, 1987, Cet. Ke- 1 , h. 145.