Pedoman Penulisan Skripsi Penutup

BAB II LANDASAN TEORI

A. BANK SYARIAH

1. Pengertian Bank Syariah Bank dalam bahasa Eropa Italia berasal dari kata Banco yang berarti banku atau counter. 1 Kata tersebut dipopulerkan karena segala aktivitas pertukaran uang masyarakat Italia menggunakan banku atau counter. Bank Syariah terdiri atas dua kata, yaitu a bank, dan b syariah. 2 Dalam undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah disebutkan bahwa bank syariah adalah: Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. 3 2. Dasar Hukum Bank Syariah Bank Syariah di tanah air mendapatkan pijakan yang kokoh setelah adanya deregulasi sektor perbankan pada tahun 1983. 4 Bank Syariah secara yuridis normatif dan yuridis empiris diakui keberadaannya di negara Republik Indonesia. Pengakuan secara yuridis normatif tercatat dalam peraturan 1 Habib Nazir, dan Muhammad Hasanuddin, Ensiklopedi Ekonomi dan Perbankan Syariah, cet.I, Bandung: Kaki Langit, 2004, h.56. 2 Zainuddin Ali, Hukum Perbankan Syariah, cet.I, Jakarta: PT. Sinar Grafika, 2008, h.1. 3 Zubairi Hasan, Undang-Undang Perbankan Syariah, Titik Temu Hukum Islam dan Hukum Nasional, lampiran UU No. 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009, h.260. 4 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah, Yogyakarta: Ekonisia, Kampus Fakultas Ekonomi UII, h.4. 20 perundang-undangan di Indonesia, diantaranya Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, Undang-Undang No. 10 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1998 tentang Perbankan, Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, Undang-Undang No. 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, 5 serta yang terakhir adalah Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. 3. Tujuan Pendirian Bank Syariah Ada beberapa pandangan tentang tujuan didirikannya bank syariah. Secara garis besar pandangan tentang tujuan tersebut dikategorikan kedalam dua bentuk, yaitu pandangan yang dikemukakan oleh para teoretis dan praktisi ekonomi Islam. Menurut Muhammad Umer Chapra, tujuan didirikannya bank syariah adalah untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kesejahteraan masyarakat Islam yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Oleh karenanya, bank syariah harus sungguh-sungguh dalam menyiapkan segala pirantinya yang menekankan bahwa pembiayaan yang disediakannya tidak akan meningkatkan konsentrasi kekayaan atau meningkatkan konsumsi. 6 5 Zainuddin, Hukum Perbankan Syariah, h. 2. 6 Veithzal Rivai dan Andria Permata Veithzal, Islamic Financial Management, cet.I, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008, h. 80.