49
BAB III MEODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan sebagai tempat penelitian atau melakukan riset.
Maka penelitian ini menggunakan data yang bersifat ex post facto yaitu suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi
dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut sugiyono,2004:7
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai adalah daftar pertanyaan kuesioner. Metode kuesioner merupakan satu mekanisme pengumpulan
data yang efisien bila peneliti mengetahui secara jelas apa yang disyaratkan dan bagaimana mengukur varibel yang diminati. Satu
kuesioner atau angket adalah satu set tulisan tentang pertanyaan yang diformulasikan untuk responden mencatat jawabannya, biasanya secara
terbuka alternatif jawaban ditentukan. Kuesioner ini terdiri dari dua bagian, pertama memuat pertanyaan tentang data diri responden dan kedua
berisi pernyataan penelitian yang berhubungan dengan motivasi dan kepatuhan distributor MLM terhadap kewajiban pajaknya.
Jenis skala yang digunakan untuk menjawab bagian pertanyaan penelitian adalah skala likert yaitu metode yang digunakan untuk
50 mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang suatu fenomena sosial Inriantoro dan Supomo, 2002:104. Skala likert yang digunakan untuk menjawab pernyataan penelitian memiliki
lima kategori sebagaimana disajikan dalam tabel 3.1 dibahah ini:
Tabel 3.1 Bobot dan Kategori Skala
Likert
No Jenis Jawaban
Bobot 1
2 3
4 5
SS = Sangat Setuju S = Setuju
R = Ragu-ragu TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju 5
4 3
2 1
C. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif Statistik deskripstif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum,
range, kurtosis
dan skewness
kemencengan distribusi Imam Ghozali, 2005:19. 2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji reliabilitas dan validitas.
a. Uji Validitas
51 Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada keusioner mampu mengungkapakan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang
diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang
diperoleh adalah valid Imam Ghozali, 2005:45. b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: 1 Repeated Measure atau pengukuran ulang.
2 One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau
mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Untuk mengukur reliabilitas digunakan uji statistik Cronbach
Alfa α. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach’s Alfa 0,60. Sedangkan, jika sebaliknya data tersebut dikatakan tidak reliabel Imam Ghozali, 2005:41-42.
3. Uji Asumsi Klasik
52 Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Multikolonieritas Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji
apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
terdapat problem multikoliniearitas multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Factor VIF serta besaran korelasi antar variabel independen.
Suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka
tolerance mendekati 1, sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi dapat
dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasinya kuat,
maka terjadi problem multiko Singgih Santoso, 2000:203-206. b. Uji Normalitas
Pengujian normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel
53 independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Cara mendeteksinya yaitu dengan melihat
penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari garfik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau
tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas Singgih Santoso, 2000:212-214.
c. Uji Heteroskedastisitas Pengujian heterokedastisitas ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika varians berbeda,
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada atau tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah
diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y
sesungguhnya yang telah di studentized. Jika pola tertentu, seperti titik-titik poin-poin yang ada membentuk suatu pola tertentu yang
teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah
54 terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-
titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Singgih Santoso, 2000:208-210.
4. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model
regresi berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen
yang sudah diketahui besarnya Singgih Santoso, 2000:163. Model regresi berganda umumnya digunakan untuk menguji pengaruh dua atau
lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier Nur
Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002:211. Variabel independen terdiri dari motivasi dan tingkat pendidikan sedangkan variabel
dependennya adalah kepatuhan perpajakan distributor MLM. Untuk menguji hipotesis tersebut, maka rumus persamaan
regresi yang digunakan adalah sebagai berikut
:
Y= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e Keterangan :
Y = Kepatuhan Distributor MLM a = Konstanta
b = Koefisien Regresi X
1
= Motivasi X
2
= Tingkat Pendidikan E = Standar error
Dalam uji hipotesis ini dilakukan melalui:
55 a. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 nol dan 1 satu. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Imam Ghozali,
2005: 83. b. Uji Statistik t
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam
menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Imam Ghozali, 2005:84.
Menurut Singgih Santoso 2000:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima
atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
individual terhadap variabel dependen atau terikat.
56 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual
terhadap variabel dependen atau terikat. c. Uji Statistik F
Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikan 0,05 Imam Ghozali, 2005:84. Menurut Singgih Santoso 2000:120 dasar pengambilan
keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H
diterima atau H
a
ditolak, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H
ditolak atau H
a
diterima, ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel dependen atau terikat.
57
Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian
No Variabel
Sub Variabel Indikator
Skala
1 Motivasi
X
1
1. Intrinstik 2. Ekstrinstik
a. Sukarela b. Mendaftarkan diri untuk
memiliki NPWP c. Pengabdian kepada
Negara d. Gotong royong
e. Pengentasan kemiskinan f. Pemerataan dan keadilan
g. Kewajiban Warga
Negara h. Fasilitas publik
i. Transparansi pemerintah j. Tarif Pajak
k. Denda dan Sanksi l. Sosialisasi perpajakan
m. Hadiah atau
penghargaan Likert
Likert
2 Tingkat
Pendidikan D
Jenjang Pendidikan a. Perguruan Tinggi
b. Non Perguruan Tinggi Likert
3 Kepatuhan
Distributor MLM Y
1. Menghitung Pajak 2. Memperhitungkan
3. Membayar 4. Melapor
5. Melaksanakan Peraturan Pajak Yang
Berlaku
6. Pemeriksaan Pajak 7. Pengetahuan Pajak
a. Menghitung dengan benar pajak yang harus
dibayar b. Dihuting sendiri
c. Menghitung Surat Setoran Pajak SSP dan
Surat Pemberitahuan SPT Masa dab
Tahunan dengan benar
d. Tepat waktu membayar pajak
e. Tepat waktu melaporkan SPT masa dan Tahunan
f. Tidak memiliki tunggakan pajak
g. Tidak mendapatkan sanksi atau denda
perpajakan h. Membantu kelancaran
proses pemeriksaan pajak
i. Peraturan kriteria Wajib Pajak patuh
Likert
Likert
Likert Likert
Likert
Likert Likert
58
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN