10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Pengertian Motivasi
Istilah motivasi motivation berasal dari bahasa latin yakni ”movere” yang berarti menggerakkan to move. Winardi 2002
menyatakan bahwa motivasi mewakili proses-proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi
kegiatan-kegiatan sukarela volunter yang diarahkan ke arah tujuan tertentu.
Pengertian dasar motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat
sesuatu. Dalam pengertian ini motivasi berarti pemasok daya energizer untuk bertingkah laku secara terarah Syah, 1997:136.
Pengertian motivasi dapat pula dinyatakan sebagai proses psikologis yang terjadi karena interaksi antara sikap, kebutuhan,
persepsi dan pemecahan persoalan. Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada dalam diri seorang manusia yang dapat
dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau negatif. Hal ini tergantung pada
situasi dan kondisi yang dihadapi orang tersebut. Maslow dan Hezberg adalah dua tokoh pencetus teori motivasi yang terkenal. Perbedaan
11 keduanya adalah Maslow menekankan kebutuhan psikologis orang-
orang, sedangkan Hezberg berfokus pada kondisi pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan. Hirarki kebutuhan Maslow dalam Winardi
2002 yaitu: a. Kebutuhan untuk merealisasikan diri
b. Kebutuhan akan penghargaan. c. Kebutuhan- kebutuhan sosial.
d. Kebutuhan akan keamanan. e. Kebutuhan fisiologikal.
Kebutuhan akan penghargaan dalam hirarki kebutuhan Maslow menegaskan bahwa manusia selalu akan senang mendapatkan
penghargaan dan status yang bergengsi. Oleh karena itu dengan membayar pajak, secara ekonomi berarti sebenarnya mereka yang
membayar pajak telah masuk dalam kelompok yang lebih mampu prestise. Karena sesuai aturan, sistem dan mekanismenya, tidak
semua masyarakat tergolong sebagai pembayar pajak. Disamping itu, pembayaran pajak disini juga sebagai bukti kepedulian terhadap
sesama. Problem inti motivasi yang berkaitan dengan perpajakan adalah
bagaimana cara merangsang sekelompok orang yang masing-masing memiliki kebutuhan mereka yang khas untuk bekerja sama menuju
pencapaian sasaran pembangunan ekonomi disuatu negara. Tujuan
12 teori motivasi adalah memprediksi perilaku. Perlu ditekankan
perbedaan-perbedaan antara
motivasi, perilaku
dan kinerja
performance. Motivasilah penyebab perilaku, andaikan perilaku tersebut efektif atau baik maka akibatnya adalah berupa kinerja yang
tinggi, perilaku pada dasarnya berorientasi pada tujuan goal oriented dengan kata lain perilaku kita pada umumnya dimotivasi oleh suatu
keinginan untuk mencapai tujuan tertentu. Perilaku disebabkan atau dipengaruhi oleh upaya manusia untuk mencapai suatu kondisi hidup
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan masing-masing modelobyek yang memotivasi sekalipun hal tersebut telah tercapai
Winardi, 2002. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah pemerintah khususnya
Direktorat Jenderal Pajak DJP dapat memotivasi para wajib pajak dengan memahami kebuuhan-kebutuhan sosial mereka
akan pengadaan public goods and services dan membuat mereka senang
serta penting bagi pelaksanaan pembangunan. Dari berbagai pendapat yang dikemukakan sebelumnya menenai motivasi, pada dasarnya
semua memiliki pandangan yang sama yaitu motivasi merupakan dorongan dari dalam manusia yang menjadi pangkal seseorang
melakukan tindakan. Menurut Syah 1997, motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Motivasi Intrinstik adalah motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.
13 b. Motivasi Ekstrinsik adalah motif yang menjadi aktif karena adanya
rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinstik ini tidak mudah timbul, maka aparat pajak
sangat berperan menumbuhkan motivasi pajak agar proses penerimaan negara berjalan dan berhasil dengan baik. Antara motivasi intrinstik
dan ekstinstik itu berperan menumbuhkan motivasi pajak agar proses penerimaan negara berjalan dengan baik. Antara motivasi intristik dan
ekstrinstik itu saling memperkuat, bahkan ekstrinstik itu dapat membangkitkan motivasi intrinstik. Hubungan peran aparat pajak
adalah aparat pajak fiskus yang dipercaya untuk mengelola penerimaan dalam suatu negara. Motivasi timbul dari dalam diri
seseorang yang kemudian terealisasi yang berupa usaha atau kegiatan untuk mencapai tujuan.
Apabila motivasi masyarakat tinggi dalam memenuhi kewajiban pajaknya maka secara tidak langsung pembangunan di
Indonesia diharapkan akan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tetapi, jika motivasi masyarakat rendah dalam memenuhi
kewajiban pajaknya maka diperkirakan perjalanan pembangunan akan terhambat.
Keberhasilan pembangunan berkaitan erat dengan jumlah penghasilan negara diantaranya PPh apalagi wajib pajak orang pribadi
yang sekarang sedang digalakkan untuk meningkatkan penerimaan negara. Karena penerimaan dana dari wajib pajak orang pribadi masih
14 sangat kecil dari 200 juta lebih penduduk Indonesia hanya 10,8 juta
warga Indonesia yang memiliki NPWP dan sudah termasuk wajib pajak badan usaha http:www.ortax.orgortax?mod=beritapage=
showid=4967q=tenggathlm=4.
2. Pengertian Pendidikan