30
pemerintah tidak mencampuri keseimbangan yang terjadi di pasar kecuali terjadi hal-hal yang mengganggu keseimbangan itu sendiri.
Perubahan harga di dalam negeri disebabkan fluktuasi mata uang, penyebabnya dibedakan menjadi 2 dua :
1. Natural exchange rate fluctuation
, fluktuasi nilai tukar uang disebabkan adanya perubahan-perubahan pada agregat
supply dan aggregate demand. 2.
Human error exchange rate fluctiation, fluktuasi nilai tukar
yang disebabkan karena prilaku manusia seperti korupsi dan administrasi yang buruk, pajak yang terlalu berlebihan, dan
pencetakan uang berlebihan dengan tujuan mencari keuntungan yang tinggi.
Sedangkan, Perubahan harga di luar negeri dapat disebabkan oleh 2 dua hal :
1. Non-engineerednon-manipulated changes, perubahan yang terjadi tidak disebabkan adanya manipulasi yang merugikan
oleh pihak-pihak tertentu. -
Unsterilized intervention menambah jumlah mata uang dalam negeri dengan mencetak.
- Sterilized intervention menambah jumlah mata uang dalam
negeri dengan menjual aset lain.
31
2. Engineerednon-manipulated changes,
perubahan ini
disebabkan adanya manipulasi yang dilakukan pihak-pihak tertentu untuk merugikan pihak lainnya.
- Ikhtikar, melakukan penimbunan mata uang dan dilepaskan
ketika nilai tukarnya melemah -
Ba’i najasy, dengan adanya forward transaction yang dikombinasikan dengan margin trading.
3. Keterkaitan Nilai Tukar Rupiah dengan CAR
Nilai tukar adalah variabel ekonomi makro yang sangat menentukan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perubahan nilai tukar rupiah akan mempengaruhi perekonomian nasional secara umum dan perusahaan pada khususnya. Perbankan
adalah perusahaan yang sangat terkait dengan perubahan nilai tukar rupiah yang disebut sebagai risiko pasar market risk bagi perbankan.
Menurut PBI No.1015PBI2008 Sejalan dengan standar internasional yang berlaku, perhitungan kecukupan modal yang berfungsi sebagai
penyangga untuk menyerap kerugian yang timbul dari berbagai risiko, perlu disesuaikan dengan profil risiko yang mencakup risiko kredit,
risiko pasar, risiko operasional, dan risiko lainnya yang bersifat material.
Sehingga jika dana masyarakat yang dihimpun CAR yang merupakan indikator kesehatan bank semakin meningkat dan bisa
menanggulangi risikio-risiko yang ada.
32
G. Inflasi
1. Definisi Inflasi
Menurut Samuelson dan Nordhaus 2004: 381-382 inflasi terjadi ketika tingkat harga umum naik . “inflasi di hitung dengan
menggunakan indeks harga konsumen CPI atau consumen price indeks, mengukur biaya sekeranjang pasar dari barang dan jasa
konsumen yang dikaitkan dengan biaya sekeranjang pasar dari barang dan jasa tersebut pada tahun dasar tertentu”.
Immamudin yuliadi 2008:74- 75 berpendapat bahwa “inflasi
diartikan dengan meningkatnya harga-harga barang secara umum dan terus menerus.Jadi kenaikan yang terjadi pada sekelompok kecil
barang belum bisa dikatakan sebagai inflasi.Demikian pula perubahan harga yang terjadi sekali saja juga belum juga bisa dikatakan inflasi”.
Inflasi berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga- harga yang berlaku, dapat dibedakan kepada tiga bentuk sebagai
berikut: inflasi tarikan permintaan, inflasi desakan biaya, dan inflasi diimpor. sukirno, 2004:333
2. Tingkat Inflasi
Kondisi inflasi menurut Samuelson dan Nordhaus 2004:307, berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1.
Merayap Creeping Inflation
33
Laju inflasi yang rendah kurang dari 10 pertahun, kenaikan harga berjalan lambat dengan persentase yang kecil serta dalam
jangka waktu yang relatif lama.
2.
Inflasi menengah Galloping Inflation Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-
kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi yang artinya harga-harga minggu
atau bulan ini lebih tinggi dari minggu atau bulan lalu dan seterusnya.
3.
Inflasi Tinggi Hyper Inflation Inflasi yang paling parah dengan ditandai dengan kenaikan
harga sampai 5 atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam.Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah
mengalami defisit anggaran belanja.
3. Efek Inflasi
Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan, alokasi faktor produksi serta produk nasional. Efek terhadap distribusi pendapatan
disebut dengan equity effect, sedangkan efek terhadap alokasi faktor produksi dan pendapatan nasional masing-masing disebut dengan
efficiency dan output effects Nopirin, 1987 : 32-34.
a. Efek Terhadap Pendapatan Equity Effect Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang
dirugikan tetapi ada pula yang diuntungkan dengan adanya