Return On Assets ROA

27 Secara sistematis financing to deposit ratio FDR dapar dirumuskan sebagai berikut sesuai SE No.623DPNP tahun 2004: Total Pembiayaan FDR = X 100 Dana Pihak Ketiga FDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah dapat diimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Fatimah, 2008:43. Semakin besar FDR maka semakin baik pula bank tersebut dapat menjalankan fungsi intermediasinya, akan tetapi semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk mebiayai kredit semakin besar. Dendawijaya 2003:116 Menurut Narulia dan Suryadi 2006: 63perbandingan antara total pembiayaan yang diberikan dengan dana yang behasil dihimpun oleh bank yang terdiri dari DPK ditambah dengan ekuitas. FDR disebut juga rasio kredit terhadap total dana pihak ketiga yang digunakan untuk mengukur dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit. Penyaluran kredit merupakan kegiatan utama bank yang berasal dari kegiatan ini. Deposit atau simpanan masyarakat pada suatu bank membawa konsekuensi 28 semakain besarnya resiko yang ditanggung oleh bank yang bersangkutan. Tinggi rendahnya rasio ini menunjukan tingkat likuiditas bank tersebut. Berdasarkan surat edaran bank Indonesia No 265BPPP tanggal 29 Mei 1993, besarnya FDR telah ditentukan oleh bank Indonesia tidak boleh melebihi 110. Yang berarti bank boleh memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun asalkan tidak melebihi 100 Muhammad 2005: 55. Selanjutnya FDR dapat pula digunakan untuk menilai strategi manajemen suatu bank.Manajemen bank konservatif biasanya cenderung memiliki FDR yang relatif rendah.Sebaliknya bila FDR melebihi batas toleransi dapat dikatakan manajemen bank yang bersangkutan sangat expansif atau agresif Siamat, 2003:47.

2. Keterkaitan FDR dengan CAR

Sugiyanto dkk 2002 dalam penelitiannya menunjukkan bahwa FDR merupakan rasio keuangan yang mampu memprediksi kebangkrutan bank nasional di Indonesia yang diproksi melalui CAR satu tahun sebelum gagal. Hasil penelitiannya didukung oleh Haryati 2001 yang menunjukkan FDR mampu membedakan CAR pada bank yang bangkrut dan sehat. Apabila pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan lebih besar daripada pertumbuhan jumlah dana yang dihimpun maka manajer terpacu untuk meningkatkan kinerja dan dengan pengelolaan sejumlah aktivita 29 produknya Bank Syariah mampu menopang likuiditas tanpa harus banyak menyerap menurunkan permodalan CAR bank.

F. Nilai Tukar Rupiah KURS

1. Definisi Nilai Tukar Rupiah

Menurut Krugman dan Maurice 1994 : 73 Kurs adalah Harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Menurut Nopirin 1996 : 163 kurs adalah pertukaran antara dua mata uang yang berbeda, maka akan mendapat perbandingan nilaiharga antara kedua mata uang tersebut. Menurut Salvator 1997 : 10 kurs atau nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Frank J. Fabozzi dan Franco Modigliani 1992:664memberikan defenisi mengenai nilai tukar sebagai berikut: ”An exchange rate is defined as the amount of one currency that can be exchanged per unit of another currency, or the price of one currency in terms of another currency” Dapat disimpulkan dari beberapa definisi diatas bahwa nilai tukar adalah sejumlah uang dari suatu mata uang tertentu yang dapat dipertukarkan dengan satu unit mata uang negara lain.

2. Teori Nilai Tukar dalam Islam

Kebijakan nilai tukar dalam islam menggunakan sistem “manage floating”. Nilai tukar merupakan kebijakan pemerintah namun 30 pemerintah tidak mencampuri keseimbangan yang terjadi di pasar kecuali terjadi hal-hal yang mengganggu keseimbangan itu sendiri. Perubahan harga di dalam negeri disebabkan fluktuasi mata uang, penyebabnya dibedakan menjadi 2 dua : 1. Natural exchange rate fluctuation , fluktuasi nilai tukar uang disebabkan adanya perubahan-perubahan pada agregat supply dan aggregate demand. 2. Human error exchange rate fluctiation, fluktuasi nilai tukar yang disebabkan karena prilaku manusia seperti korupsi dan administrasi yang buruk, pajak yang terlalu berlebihan, dan pencetakan uang berlebihan dengan tujuan mencari keuntungan yang tinggi. Sedangkan, Perubahan harga di luar negeri dapat disebabkan oleh 2 dua hal : 1. Non-engineerednon-manipulated changes, perubahan yang terjadi tidak disebabkan adanya manipulasi yang merugikan oleh pihak-pihak tertentu. - Unsterilized intervention menambah jumlah mata uang dalam negeri dengan mencetak. - Sterilized intervention menambah jumlah mata uang dalam negeri dengan menjual aset lain.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Loan to Deposit Ratio, dan Return on Asset terhadap Penyaluran Kredit Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

1 79 118

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Beban Operasi Terhadap Pendapatan Operasi, Net Interest Margin, Dan Loan To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Pada Bank Pembangunan Daerah

1 85 110

Studi Beda Capital Adequacy Ratio Bank Swasta Nasional dan Bank Asing di Bursa Efek Indonesia Studi Kasus Periode 2007-2010

0 30 103

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio Dan Non Performing Loan Terhadap Volume Kredit Pada Bank Yang Terdapat Di BEI

1 44 94

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Operational Efficiency Ratio, Financing To Deposit Ratio Terhadap Return On Asset Bank Mega Syariah Indonesia

2 41 105

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, Capital Adequacy Ratio, Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia

0 33 104

Pengaruh Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio Industri Perbankan di Bursa Efek Indonesia

1 63 116

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Asset (ROA) dan Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Risiko Likuiditas pada bank Umum Syariah di Indonesia Periode tahun 2008-2012

1 13 112

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)

0 0 11