40
c. Menyalurkan dana hanya kepada mustahik serta menggolongkan seorang
mustahik dalam salah satu asnaf mustahik. d.
Tidak menyalurkan dana dalam bentuk kegiatan yang bertentangan dengan syariah Islam
e. Tidak mendzolimi hak masing-masing asnaf mustahik
f. Berusaha meningkatkan kesejahteraan, merubah kondisi atau
menyelesaikan permasalahan mustahik g.
Setiap dana yang disalurkan harus dapat dibedakan apakah berasal dari zakat atau kewajiban harta lainnya infaq, shodaqoh, hibah, wasiat, waris,
kafarat h.
Wajib mencatat, melaporkan dan mempublikasikan laporan penerimaan dan penyaluran dana.
5. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Lembaga Amil Zakat LAZ
Saat ini, ilmu akuntansi berkembang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari berkembangnya cabang-cabang dari ilmu akuntansi itu sendiri, salah satu
cabangnya adalah akuntansi keuangan. Khusus akuntansi keuangan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
32
a. Akuntansi Komersial
Jenis akuntansi ini biasanya dipergunakan untuk organisasi yang berorientasi mencari keuntungan profit organization, seperti
perusahaan-perusahaan bisnis.
32
Hertanto Widodo dan Teten Kustiawan, Akuntansi dan Manajemen Keuangan untuk Organisasi pengelola Zakat. Ciputat: Penerbit IMZ, 2001, h. 17
41
b. Akuntansi Dana
Jenis akuntansi ini digunakan untuk organisasi yang tidak berorientasi mencari keuntungan atau sering disebut dengan organisasi nirlaba, seperti
pemerintahan, yayasan-yayasan sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, organisasi keagamaan, partai politik dan termasuk organisasi pengelola zakat
yang terdiri dari Badan Amil Zakat BAZ dan Lembaga Amil Zakat LAZ. Akuntansi dana adalah proses menganalisa, mancatat, mengklasifikasikan dan
melaporkantransaksi-transaksi keuangan organisasi sebagai suatu kesatuan dan untuk masing-masing dana serta penafsiran atas hasil aktivitasnya.
33
Akuntansi merupakan ilmu yang sangat dibutuhkan oleh semua organisasi, baik organisasi bisnis maupun yang bersifat nirlaba. Dengan
diterapkannya akuntansi yang baik, maka organisasi dapat dikatakan telah melaksanakan akuntabilitas dan trasparansi yang baik. Hal ini karena dengan
akuntansi, organisasi dapat mengetahui kinerja keuangannya dengan disusunnya laporan keuangan. Terlebih lagi jika laporan keuangan yang telah
dibuat itu dipublikasikan secara luas. Kewajiban melaksanakan akuntabilitas dan transparansi bagi organisasi
pengelola zakat juga dituntut oleh peraturan perundang-undangan. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang No.38 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Zakat dan Keputusan Menteri Agama No.373 tahun 2003tentang Pelaksanaan UU No.38 tahun 1999, dan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
33
Ibid, h.18
42
Masyarakat Islam Urusan Haji No.D291 tahun 2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Zakat.
Saat ini Ikatan Akuntansi Indonesia IAI telah mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK Nomor 45 tentang Pelaporan
Keuangan Organisasi Nirlaba. Jenis akuntansi yang digunakan oleh organisasi nirlaba organisasi yang tidak berorientasi mencari keuntungan seperti:
pemerintahan, yayasan-yayasan sosial, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, organisasi keagamaan, partai politik dan termasuk organisasi pengelola zakat
adalah akuntansi dana, walaupun tidak secara tegas dinyatakan didalam PSAK No.45 tersebut.
BAB III GAMBARAN UMUM DOMPET DHUAFA
Dompet Dhuafa Republika adalah lembaga nirlaba yang berkhidmat mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dengan dana zakat, infak,
sedekah dan wakaf ZISWAF. Organisasi ini lahir dari empati kolektif komunitas jurnalis yang sering berinteraksi dengan masyarakat miskin, sekaligus kerap jumpa
dengan kaum kaya. Digagaslah manajemen galang kebersamaan dengan siapapun
yang berkepedulian kepada kaum dhuafa. Empat orang wartawan yaitu Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip
dan Eri Sudewo berpadu sebagai Dewan
Pendiri lembaga independen DOMPET DHUAFA REPUBLIKA.
1
A. Sejarah Berdiri Dompet Dhuafa Republika
Dalam sebuah kegiatan di Gunung Kidul Yogyakarta, para wartawan menyaksikan aktivitas pemberdayaan kaum miskin yang didanai mahasiswa.
Dengan menyisihkan uang saku, mahasiswa membantu masyarakat miskin. Aktivitas sosial yang telah dilakukan sambilan di lingkungan Republika
kemudian terdorong untuk dikembangkan. Apalagi kala itu, masyarakat luas pun telah terlibat menyalurkan ZIS-nya zakat, infak dan sedekah melalui
Dompet Dhuafa Republika disingkat DD Republika yang dipublikasikan pada kolom Dompet Dhuafa di Harian Umum Republika.
1
Profil Dompet Dhuafa Republika dari http:www.dompetdhuafa .or.id diakses hari kamis, tanggal 25 Maret 2010
43