xxxiv Jadi, analisis framing ini merupakan analisis untuk mengkaji pembingkaian
realitas yang dilakukan media. Framing digunakan untuk menonjolkan atau memberikan penekatan aspek tertentu sesuai kepentingan media. Akibatnya,
hanya bagian tertentu saja yang lebih bermakna, lebih diperhatikan, dianggap penting, dan lebih mengena dalam pikiran khalayak.
42
Dalam framing dipandang sebagai penempatan informasi yang memiliki konteks yang khas sehingga isu
tertentu mendapatkan perhatian atau alokasi lebih besar dari pada isu lain. Ada dua aspek dalam framing. Pertama, memilih fakta realitas. Proses
memilih fakta ini didasarkan pada asumsi, wartawan tidak mungkin melihat peristiwa tanpa persepektif. Kedua, menuliskan fakta. Proses ini berhubungan
dengan bagaimana fakta yang dipilih itu disajikan pada khalayak. Gagasan itu diungkapkan dengan kata, kalimat dan proposisi apa, dengan bantuan aksentuasi
foto dan gambar apa, dan sebagainya. Menurut Robert N. Entman seperti dikutip oleh Bimo, Eriyanto, Frans
Surdiasis, melihat framing dalam dua dimensi besar : seleksi isu dan penekanan atau penonjolan aspek-aspek realitas atau isu tersebut. Penonjolan adalah proses
membuat informasi menjadi lebih bermakna, lebih menarik, berarti atau lebih diingkat oleh khalayak. Realitas yang disajikan secara menonjol atau mencolok
mempunyai kemingkinan lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak dalam memahami relaitas.
43
1. Konsep Framing
Konsep framing di media sudah mendapat pengaruh dari lapangan baik dari segi psikologis dan sosiologi. Framing merupakan sebagai penempatan informasi-
informasi dalam konteks yang khas sehingga isu itu, mendapatkan perhatian yang
42
Rachmat Kriyanto, Teknik Praktis Riset Komunikasi: Disertai Contoh Praktis Riset Media, Public Relation Advertising, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Pemasaran
. Jakarta: Prenada Media Group, 2007, h.252
43
Ibid, h.21.
xxxv serius lebih besar daripada isu yang lain. Framing juga lebih memberikan tonjolan
terhadap teks komunikasi bagian mana ditonjolkan atau dianggap penting oleh pembuat teks. Dalam hal ini, kata tonjolan memberikan arti bagaimana informasi
yang ditampilkan terlihat jelas, bermakna, dan lebih mudah diingat oleh khalayak. Karenanya, penting untuk melihat isu yang disajikan oleh media khususnya cetak.
Robert N. Entman adalah salah seorang ahli yang meletakkan dasar-dasar bagi analisis framing untuk studi isi media, mendefinisikan framing sebagai
seleksi dari berbagai aspek realitas yang diterima dan membuat peristiwa itu lebih menonjol dalam suatu teks komunikasi. Dalam konsep mengenai framing ditulis
dalam sebuah artikel untuk Journal of Political Communication dan tulisan lain yang mempraktikkan konsep itu dalam suatu studi kasus pemberitaan media.
44
Konsep framing oleh Robert N. Entman, digunakan untuk menggambarkan proses seleksi dan menonjolkan aspek tertentu dan realitas oleh media. Kata
penonjolan itu sendiri dapat didefinisikan membuat informasi lebih terlihat jelas, lebih bermakna, atau lebih diingat oleh khalayak. Bentuk penonjolan tersebut bisa
beragam menempatkan satu aspek informasi lebih menonjol dibandingkan yang lain, lebih mencolok, melakukan pengulangan informasi yang dipandang penting
atau dihubungkan dengan aspek budaya yang akrab dibenak khalayak. Penonjolan aspek tertentu dari suatu isu ini sangat berkaitan dengan
penulisan fakta. Proses ini mau tidak mau sangat berhubungan dengan pemakaian bahasa dalam menuliskan realitas untuk dibaca oleh khalayak. Kata-kata tertentu
tidak hanya memfokuskan perhatian khalayak pada masalah tertentu, tetapi juga
Eriyanto, Op.Cit., h.189.
xxxvi membatasi persepsi kita dan mengarahkannya pada cara berpikir dan keyakinan
tertentu. Di bawah ini gambaran dari mekanisme konsep skema framing menurut
Robert M. Entman dari buku Analisis Teks Media Drs. Alex Sobur M.Si: Tabel 1
Konsep Framing Robert. M. Entman
45
Define Problem Pendefinisian Masalah
Bagaimana suatu peristiwa dilihat?, sebagai apa?, Atau sebagai masalah apa?
Diagnose Causes Sumber Masalah
Penyebab dari adanya suatu masalah?
Make Moral Judgement Membuat
Keputusan Moral
Nilai moral
apa yang
digunakan untuk
melegitimasi?
Treatment Recommendation
Menekankan Penyelesaian
Penyelesaian yang
ditawarkan untuk
mengatasinya?
Entman merumuskan ke dalam bentuk ke dalam bentuk model framing secara luas bagaimana peristiwa dimaknai dan ditandakan oleh wartawan. Define
problems pendefinisian masalah adalah elemen yang pertama kali dapat kita
lihat mengenai framing. Elemen ini merupakan master frame bingkai yang paling utama. Diagnose causes memperkirakan penyebab masalah, merupakan elemen
45
Ibid, h.188-189.
xxxvii framing
untuk membingkai siapa yang dianggap sebagai aktor dari suatu peristiwa. Penyebab di sini bisa berarti apa what, tetapi bisa juga berarti siapa
who. Make moral judgement membuat pilihan moral adalah elemen framing yang dipakai untuk membenarkan memberi argumentasi pada pendefinisian
masalah yang sudah dibuat. Elemen framing lain adalah Treatment recommendation
menekankan penyelesaian. Elemen ini dipakai untuk menilai apa yang dikehendaki wartawan. Jalan apa yang dipilih untuk menyelesaikan
masalah.
46
Disini dapat dipahami framing yang dijalankan oleh media dengan menyeleksi isu tertentu dan mengabaikan isu yang lain, dan menonjolkan aspek
dari isu tersebut dengan menggunakan berbagai strategi wacana, penempatan yang mencolok headline depan atau bagian belakang, pengulangan, pemakaian lebel
tertentu ketika menggambarkan orang atau peristiwa yang diberitakan, asosiasi terhadap simbol budaya, generalisasi dan simplifikasi. Semua aspek itu dipakai
untuk membuat dimensi tertentu dari konstruksi berita menjadi bermakna dan diingat oleh khalayak.
2. Proses Framing