xlvii Art director
: Sri Kumara Dewatasari kum Asredpel i ekonomi
: Nurul S. Hamami Asredpel ii or, hiburan, interntl
: Rakhmat Hadi Sucipto rhs Asredpel iii spesial product
: Bidramnanta bid Asredpel iv nasional
: Subroto sbt Asredpel v ahad akhir pekan
: Nina Chairani poy Asredpel vi agama
Asredpel vii investigasi : Irwan Ariefyanto one
Sekretaris redaksi : Fachrul Ratzi fr
56
D. Mekanisme kerja redaksi Media Indonesia dan Republika
Pemimpin Redaksi Bertugas mengelola kegiatan redaksional baik ke luar maupun ke dalam dan
mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan redaksional. Wakil Pemimpin Redaksi
Bertugas menggantikan tugas Pemred. Bila ia berhalangan maka segala tanggung jawab dan wewenang kegiatan redaksional ditangani Wapemred.
Sekretaris Redaksi Berkewajiban memberikan pelayanan secara menyeluruh atas keperluan staf-staf
redaksi. Di samping itu, sekretaris redaksi juga berperan sebagai wakil harian Republika untuk berhubungan pihal luar, baik masyarakat, maupun instansi
Pemerintah dan Swasta. Redaksi Pelaksana
Ibid ,
xlviii Orang yang bertanggung jawab pada berita apa yang ditayangkan. Dia bertugas
memutuskan peristiwa atau acara apa saja yang perlu diliput, liputan apa yang akan menjadi liputan utama untuk hari itu, siapa wartawan yang bertugas untuk
meliputnya, dll. Wakil Redaksi Pelaksana
Bertugas mengatur dan mengakomodir redaktur-redaktur yang ada di Harian Republika
, dan mengawasi kegiatan Redaktur yang ada dibawahnya. Koordinator Berita
Menditribusikan tugas-tugas pencari berita pada para koordinator atau langsung kepada wartawan sesuai bidang liputan masing-masing. Mengumpulkan dan
menyeleksi tema-tema liputan yang direncanakan pada redaktur bidang atau asistennya.
Penanggung Jawab Halaman Bertugas melakukan editing pada tulisan yang masuk ke halamannya.
Koordinator Desain Lingkup bagian tugas ini adalah sebelum SK masuk ke dalam percetakan untuk
diproses pada tahap paling akhir. Pra cetak terdiri dari atas 3 bagian yaitu foto, desain, dan Macintosh.
Reporter Bertugas mencari berita dan pendapat, baik dalam tugas maupun tidak dan
menulis laporan berita dan pendapat tersebut.
xlix
BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Temuan
Pengesahan Undang-undang Pornografi mulai mengemuka pada akhir Oktober 2008. Berita ini tentunya menjadi perhatian dari media cetak. Lalu
bagaimana media cetak mengkonstruksi realitas yang terjadi terhadap berita pro kontra Undang-undang Pornografi tersebut dilihat dari frame atau bingkai Koran
Media Indonesia dan Republika. Berikut ini temuan framing Koran Media
Indonesia dan Republika:
Koran Media Indonesia memuat laporan berita yang ditampilkan dengan permasalahan pro kontra Undang-undang Pornografi di media cetak yang mana
penulis melihat ada 3 tiga berita yang dimuat dalam Koran Media Indonesia berita itu adalah:
Edisi Jum’at, 31 Oktober 2008 dengan judul PDIP, PDS, Dua Anggota Golkar dan Bali Walk Out, edisi Jum’at 31 Oktober 2008 dengan judul RUU
Pornografi Disahkan, DPR Ingkar Janji, edisi, Selasa, 4 November 2008 dengan judul Pembangkangan Bayangi RUU Pornografi. Berdasarkan berita yang
ditampilkan, setiap edisinya masih mengarah pada persoalan penolakan Undang- undang Pornografi yang dikemas dengan menggunakan subyek yang menentang
adanya Undang-undang Pornografi karena dapat menimbulkan diskriminasi dan hilangnya budaya.
Sehingga secara berbeda berita yang disajikan dan pada akhirnya menghasilkan berita berbeda pula. Framing Media Indonesia dan Republika itu