4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Obat Tradisional Indonesia
Saat ini obat tradisional cukup banyak digunakan oleh masyarakat untuk mengobati diri sendiri self-medication, namun profesi kesehatan atau dokter
umumnya masih enggan untuk meresepkan atau menggunakannya karena bukti ilmiah mengenai khasiat dan keamanan obat tradisional pada manusia masih
kurang.
[13]
Alasan masyarakat menggunakan obat tradisional yaitu lebih terjangkau, sesuai ideologi, meredakan kekhawatiran tentang efek samping obat kimia sintetis
dan keinginan untuk perawatan kesehatan yang lebih personal. Penggunaan obat tradisional meningkat ketika pengobatan konvensional tidak efektif dalam mengobati
penyakit, seperti kanker dan penyakit menular.
[14]
Tabel 2.1. Perbedaan obat tradisional obat herbal dengan obat modern
Obat modern Obat tradisional
Kandungan senyawa kimia Satu atau beberapa dimurnikan
atau sintetik Campuran banyak senyawa alami
Zak aktif Jelas
Sering tidak diketahui tidak pasti Kendali mutu
Relatif mudah Sangat sulit
Efektivitas dan keamanan Ada bukti ilmiah, uji klinik
Umumnya belum
ada bukti
ilmiah uji klinik Sumber: Dewoto, 2007
Pengobatan tradisional merupakan istilah komprehensif yang digunakan untuk sistem pengobatan tradisional seperti pengobatan tradisional Cina, Indian
Aryuveda, pengobatan unani Arab dan berbagai bentuk pengobatan tradisional lainnya. Terapi pengobatan tradisional meliputi terapi medikasi menggunakan obat-
obatan herbal, hewan dan atau mineral dan terapi nonmedikasi tanpa menggunakan obat-obatan, seperti pada akupuntur, terapi manual dan terapi spiritual. Di negara
dengan sistem pelayanan kesehatan yang berdasarkan pada obat allophatic, atau di mana obat tradisional belum dimasukkan ke dalam sistem pelayanan kesehatan
nasional, pengobatatan tradisional disebut pengobat an “komplementer”, “alternatif”
atau “nonkonvesional”.
[15]
Menurut Permenkes RI No.3 Menkes Per I 2010, obat
5
tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sedian sarian galenik, atau campuran dari bahan tersebut
yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
[16]
Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budidaya nasional dan telah di mulai berabad-abad yang lalu. Salah satu obat tradisional
Indonesia adalah jamu, telah dinyatakan sebagai brand Indonesia oleh Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Republik Indonesia pada 27 Mei 2007 di Jakarta.
[17]
Jamu, umumnya campuran obat herbal, yaitu obat yang berasal dari tanaman. Bagian tanaman yang digunakan berupa akar, batang, daun, umbi atau seluruh bagian
tanaman. Indonesia memiliki sekitar 25000-30000 spesies tanaman yang merupakan 80 dari jenis tanaman di dunia dan 90 dari jenis tanaman di Asia.
[13]
Di antara 30000 spesies tanaman di kepulauan Indonesia, diketahui sekurang-kurangnya 9600
spesies tanaman berkhasiat sebagai obat dan kurang lebih 300 spesies digunakan sebagai bahan obat tradisional oleh industri obat tradisional.
[18]
Berdasarkan tingkat pembuktian khasiat, persyaratan bahan baku yang digunakan dan pemanfaatannya, obat bahan alam Indonesia dikelompokkan menjadi
jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.
[13]
Obat tradisional yang didasarkan pada “warisan” dan pendekatan empiris disebut jamu obat herbal, sedangkan yang
dihasilkan dari pendekatan ilmiah melalui uji pre-klinis disebut herbal terstandar. Bagi yang telah lulus uji klinis disebut fitofarmaka.
[17]
Gambar 2.1. Strategi untuk posisi pengembangan produk
Sumber: WHO
6
2.1.2. Tanaman Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl.