Bioaktivitas Aktivitas Antikanker Tanaman Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl.

9 terdiri dari 9,1 mahkosida A, 0,21 kaempferol dan 0,1 magniferin, sedangkan 60 dari pasta kasar terdiri dari sukrosa. [9] Total kandungan fenolik dari mesokarp, perikarp dan biji masing-masing 60,5 ± 0,17, 59,2 ± 0,04 dan 47,7 ± 1,04 mg GAEgDW galic acid equivalentgram of dry weight. Total kandungan flavonoid dari perikarp ditemukan maksimum 161,3 ± 1,58 mg RE rutin equivalentgDW ketika dibandingkan dengan mesokarp dan biji masing-masing 131,7 ± 1,66 dan 35,9 ± 2,47 mg REgDW. [9]

2.1.2.3. Bioaktivitas Aktivitas Antikanker

Daun dan buah Phaleria macrocarpa digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker terutama kanker payudara dan tumor otak. Suplementasi Phaleria macrocarpa dengan AC adriamycin cyclosphamide dapat mengurangi pertumbuhan tumor pada sel payudara dengan menginduksi apoptosis, juga melindungi kerusakan hati dan ginjal yang disebabkan oleh AC. Falerin dan asam galat berkontribusi besar untuk sifat sitotoksiknya. [9] Ekstrak semipolar metanol Phaleria macrocarpa sebagai DLBS1425 bertindak sebagai antiproliferasi, antiangiogenik dan menginduksi apoptosis pada sel kanker payudara. Ekstrak ini mengandung 20,26 falerin dan menginduksi apoptosis oleh fragmentasi DNA, aktivasi kaspase-9 dan diregulasi oleh Bcl-2 B-cell lymphoma 2 protein dan BAX Bcl-2 associated X protein pada tingkat mRNA. Bcl-2 merupakan protein anti-apoptosis yang dikode oleh gen Bcl-2 yang bertindak sebagai cek poin dalam regulasi apoptosis, sedangkan BAX merupakan protein pro- apoptosis dari famili gen Bcl-2. Falerin dan asam galat meningkatkan regulasi protein BAX dalam dose dependent manner dan menurunkan regulasi ekspresi Bcl-2 mRNA sehingga menyebabkan peningkatan berkelanjutan dari kalsium level di mitokondria. Hal ini menginduksi pembukaan VDAC voltage dependent anion channel dan menyebabkan pelepasan sejumlah kecil Cyt-c Cytochrome-c, protein ruang antar membran dari mitokondria Gambar 2.4.. Cyt-c berinteraksi dengan reseptor inositol trifosfat pada retikulum endoplasma sehingga menyebabkan pelepasan kalsium retikulum endoplasma dan meningkatkan keseluruhan level ion kalsium, yang selanjutnya memicu pelepasan besar-besaran Cyt-c. Cyt-c mengikat 10 domain WD-40 dari C-terminus dari APAF-1 apoptotic protease activating factor- 1 dan penghentian autoinhibisi domain ini, sementara dua domain lainnya dari APAF-1 sebagai CARD caspase activation and recruitment domain dan NB-ARC nucleotide binding adaptor shared by APAF-1, R and CED-4 domain ATPase adenosine tri phosphatase tetap dalam keadaan autoinhibisi. Cyt-c mengikat APAF-1 memicu pengikatan stabil dari ATP dATP pada nucleotide binding site dari APAF-1. Di hadapan tujuh molekul Cyt-c dan tujuh protein APAF-1, oligomerisasi dari APAF-1 ke dalam wheel-like heptagonal structure terjadi dan menyebabkan aktivasi apoptosom. Apoptosom menyebabkan pembelahan dan perekrutan APAF-3 inactive procaspase-9 untuk mengaktifkan molekul kaspase-9. Kaspase merupakan sistein-aspartat-protease yang terdiri dari kaspase inisiator seperti 2, 8, 9, 10 dan kaspase efektor seperti 3, 6 dan 7. Aktivasi kaspase-9 inisiator selanjutnya mengaktifkan kaspase efektor, yang memicu kaskade kaspase 3, 6 dan 7. Hal ini mengaktifkan DNAase untuk menyebabkan fragmentasi DNA sehingga menginduksi apoptosis. [9] DLBS1425 juga menekan ekspresi COX-2 cyclo-oxygenase 2 mRNA dan ekspresi VGEF-C vascular endothelial growth factor-C mRNA sehingga menurunkan permeabilitas pembuluh darah yang selanjutnya mengurangi proliferasi dan migrasi sel endotel, sehingga menjadi antiangiogenesis. Protein kinase C juga dihambat oleh ekstrak ini menyebabkan penurunan regulasi faktor transkripsi sebagai activator protein-1, memberikan kontribusi lebih lanjut untuk aktivitas antiproliferasinya. Asam galat bekerja pada BAX dan gen Bcl-2, juga bekerja pada jalur PI3K Akt mTOR mammalian target of rapamycin. Selain dua mekanisme pro-apoptosis, asam galat juga meningkatkan ROS reactive oxygen species pada lini sel kanker in vitro. [9] 11 Gambar 2.4. Mekanisme efek pro-apoptosis asam galat dan falerin diisolasi dari ekstrak Phaleria macrocarpa. Bcl-2: b-cell lymphoma 2 protein, bax: bcl-2 associated x proteins, cyt-c: cytochrome c, vdac: voltage dependent anion channels, pi3 akt: phospoinositide 3 jalur protein 3 kinase b Sumber: Altaf et al., 2013 PI3K phosphatidyl-inositol-3-kinase mengaktifkan Akt protein kinase-B yang meregulasi kelangsungan hidup sel. Hal ini selanjutnya mengaktifkan mTOR, yang meregulasi pertumbuhan sel dan proliferasi. Pada sel kanker, jalur ini menjadi terlalu aktif dan mengurangi apoptosis, yang memungkinkan proliferasi. Asam galat menggunakan efek antiproliferasinya dengan menurunkan regulasi kelangsungan hidup Akt mTOR. Asam galat juga menurunkan regulasi fosforilasi dari aktivasi Ras mitogen jalur protein kinase, sehingga menekan ADAM a disintegrin and mettalloproteinase-metallopeptidase domain 17 tumor necrosis factor alpha converting enzyme, menurunkan invasi dan proliferasi sel. Asam galat berinteraksi dengan C-X-C chemokine reseptor type 4 dan C-X-C chemokine ligand-12 yang menghambat aktivasi PI3K sehingga menghambat fosforilasi Akt, akibatnya menurunkan regulasi VGEF pada kedua protein dan tingkat mRNA, menyerang perkembangan angiogenesis dan tumor. Asam galat juga menghambat pertumbuhan 12 HeLa human cervical cell line dan HUVEC human umbilical vein endothelial cell in vitro dengan nilai IC 50 median inhibitory concentration 80 μM untuk HeLa dan 400 μM untuk HUVEC. [9] Ekstrak etanol daun Phaleria macrocarpa meningkatkan ekspresi NKG2D type-II integral membran protein dan CD-122 subunit dari interleukin-2, molekul permukaan yang meningkatkan aktivitas killer triggering receptor pada NKC natural killer cell dari limpa sehingga meningkatkan aktivitas membunuh mereka. Hal ini meningkatkan produksi interferon-gamma, yang merupakan glikoprotein yang mengaktifkan sel imun, makrofag dan NKC, akhirnya meningkatkan pengenalan dari infeksi atau tumor dengan meningkatkan regulasi limfosit T. [9]

2.1.2.4. Uji Toksisitas dan Bioassay Kanker

Dokumen yang terkait

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Buah Phaleria macrocarpa (Scheff) Boerl Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

1 11 70

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

2 29 75

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etil Asetat Daun Garcinia benthami Pierre dengan Metode Braine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 29 67

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol 96% Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill.) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

2 34 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl.) Terhadap Larva Artemia salina Leach Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

3 23 78

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 26 58

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum canum Sims) Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

1 14 64

Uji Toksisitas Akut Ekstrak nheksan Daun Garcinia benthami Pierre Terhadap Larva Artemia salina Leach dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)

0 5 63

Uji Toksisitas Akut Ekstrak Metanol Daun Laban Abang (Aglaia elliptica Blume) Terhadap Larva (Artemia salina Leach) dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT). 2014

0 4 58

Uji Toksisitas Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Photololigo Duvaucelii) Dengan Metode Brine Shrimp Lethality Test (Bslt)

0 2 13