30
dengan bantuan sinar matahari. Dari proses tersebut diperoleh reaksi kimia metanol: 2 CH
3
OH + 3 O
2
→ 2 CO
2
+ 4 H
2
O.
[39]
Di dalam tubuh, metanol akan dimetabolisme di hati menjadi formaldehid oleh enzim alkohol dehidrogenase, lalu formaldehid yang terbentuk sangat cepat
waktu paruh 1-2 menit akan diubah menjadi asam format oleh enzim formaldehid dehidrogenase. Selanjutnya diperlukan waktu kurang lebih 20 jam untuk
mengoksidasi asam format menjadi karbondioksida dan air oleh enzim F-THF-S 10 formil tetrahidrofolat sintetase. Formaldehid dan asam format merupakan zat
beracun bagi tubuh.
[41]
Tabel 2.4. Sifat fisika dan kimia metanol
Penampilan Cair, jernih, tidak berwarna
Bau Karakteristik bau alkohol sedang
pH -
Tekanan uap 12,8 kPa 20°C
Kelarutan Larut sepenuhnya
Densitas uap 1,105 15°C
Titik beku
-98,7°C
Berat molekul 32,04 g mol
Titik didih 64,7°C 101,3 kPa
Suhu kritis
239,4°C
Kelarutan dalam cairan lain Larut dalam semua alkohol, ester, keton, eter dan sebagian besar
pelarut organik lainnya Sumber : Material Safety Data Sheet
2.1.6.4. Analisis Probit
Analisis probit merupakan tipe regresi yang digunakan untuk menganalisis berbagai jenis dosis-respon atau respon binomial eksperimen pada berbagai bidang.
Pada toksikologi, analisis probit umumnya digunakan untuk menentukan toksisitas relatif bahan kimia terhadap organisme hidup dengan menguji respon dari organisme
pada berbagai konsentrasi bahan kimia. Variabel respon binomial mengacu pada dua hasil, misalnya mati atau tidak mati. Analisis probit dapat dilakukan menggunakan
tabel probit, perhitungan tangan, koefisien regresi, interval keyakinan atau aplikasi statistik seperti SPSS.
[23]
Peningkatan dosis zat toksik yang diberikan pada sejumlah individu atau spesies yang homogen akan diikuti oleh peningkatan respon toksik sehingga
31
h ubungan antara log dosis versus respon akan membentuk kurva sigmoid ∫ yang
disebut kurva hubungan dosis-respon. Kurva sigmoid dapat dibuat linier dengan cara memprobitkan persen respon. Bagian yang relatif tidak lurus respon kurang dari
16 atau lebih dari 84 dapat diluruskan dengan memprobitkan. Bagian tengah kurva 16-84 respon cukup proporsional lurus untuk memperkirakan efek
hubungan dosis versus respon. Suatu zat relatif berbahaya jika zat tersebut membentuk kurva dosis-respon linier yang slopenya besar relatif tegak karena
perubahan dosis yang kecil sudah dapat menimbulkan peningkatan respon toksik yang relatif besar.
[27]
Persamaan garis lurus hubungan antara nilai probit dengan log dosis yaitu Y = mX+ b. Dimana m dan b merupakan konstanta atau koefisien regresi linier
sederhana atau parameter garis regresi linier sederhana, m sebagai slope coefficient yang menunjukkan kemiringan garis regresi terhadap sumbu X, b sebagai intercept
coefficient yang menunjukkan jarak titik asal dengan titik potong garis regresi dengan sumbu Y.
[6]
Regresi bertujuan untuk membandingkan hubungan antara variabel respon atau variabel terikat Y dengan variabel bebas X.
[23]
2.2. Kerangka Konsep
Ekstrak metanol daun Phaleria macrocarpa Scheff. Boerl. Mengandung senyawa bioaktif
Uji toksisitas akut dengan metode Brine Shrimp Lethality Test BSLT Kematian larva Artemia salina Leach
Nilai LC