35
maserasi, lalu direndam menggunakan pelarut metanol yang telah di destilasi dengan rotatory evaporator. Dilakukan beberapa kali pengadukan dan
didiamkan selama 24 jam.
[34]
Setelah 24 jam, rendaman disaring menggunakan kertas saring sehingga diperoleh filtrat maserat yang terpisah
dari ampasnya. Kemudian filtrat dipekatkan menggunakan rotary evaporator pada suhu 45°C sehingga diperoleh ekstrak kental metanol daun Phaleria
macrocarpa. Ekstrak kental dituang ke dalam cawan penguap dan diuapkan di dalam oven, lalu ditimbang menggunakan neraca analitik. Ampas hasil
ekstraksi di remaserasi sehingga diperoleh filtrat ke-2, dst.
[37]
Ekstrak kental metanol daun Phaleria macrocarpa yang diperoleh dari 5 kali proses
maserasi sebanyak 169,7650 g.
3.5.3. Penyiapan Larva Artemia salina Leach
Penetasan telur Artemia salina Leach dilakukan dalam wadah plastik berisi air laut yang dipasang aerator.
[34]
Wadah plastik terbagi menjadi dua ruang, yaitu ruang gelap dan ruang terang yang dipisahkan oleh sekat. Sekat
terbuat dari sterofoam yang dibagian bawahnya dibuat lubang dengan diameter 1 cm untuk jalan keluar telur yang telah menetas menuju ruang
sebelahnya. Sebanyak 1 L air laut terlebih dahulu diukur pH-nya menggunakan pH indicator paper, diperoleh pH 8-9.
[4]
Air laut dimasukkan ke dalam wadah plastik hingga lubang pada sterofoam terendam. Kemudian 1
g telur Artemia salina dimasukkan ke dalam satu ruang, lalu sekeliling ruang tersebut ditutup menggunakan aluminium foil dan lakban hitam. Ruang
lainnya dibiarkan terbuka dan disinari lampu selama 48 jam. Setelah 24 jam, telur akan menetas menjadi larva dan bergerak menuju ruang terang. Larva
yang berusia 24 jam dipindahkan ke dalam wadah plastik lain hingga berusia 48 jam dan dipasang aerator. Larva yang berusia 48 jam digunakan sebagai
hewan uji.
3.5.4. Pembuatan Konsentrasi Ekstrak yang Akan Diuji
Uji orientasi trial dilakukan terlebih dahulu dengan memilih rentang dosis 10-90 yang mematikan hewan uji. Setelah dilakukan uji
orientasi, diperoleh konsentrasi larutan uji yang digunakan yaitu 35 ppm, 25 ppm, 10 ppm dan 5 ppm. Ekstrak kental metanol daun Phaleria macrocarpa
36
ditimbang menggunakan neraca analitik hingga mencapai 2000 mg, lalu dilakukan pengenceran dengan aquades hingga mencapai 100 ml. Larutan uji
dihomogenkan menggunakan hot plate stirrer. Kemudian membuat larutan induk dengan konsentrasi 20000 ppm. Selanjutnya dilakukan pengenceran
untuk membuat larutan uji dengan konsentrasi 35 ppm, 25 ppm, 10 ppm dan 5 ppm menggunakan rumus V
1
M
1
=V
2
M
2
. Setiap larutan uji dilakukan tiga kali replikasi.
3.5.5. Uji Toksisitas Akut Dengan Metode BSLT