Berita News Teori Kultivasi Cultivation Theory

dapat diambil kesimpulan bahwa terpaan media dapat diukur melalui frekuensi, durasi, dan atensi. Berdasarkan pengertian terpaan media yang telah dijelaskan oleh Rosengren dalam Rakhmat 2001 : 66, maka cara mengukur terpaan media dari kasus flu virus H1N1 dengan melihat frekuensi, durasi dan atensi menonton menyaksikan seseorang terhadap tayangan berita kasus flu H1N1 di televisi.

I.5.6. Berita News

Menurut Maulsby dalam Pareno, 2002 : 6 mendefinisikan berita sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi yang dapat menarik perhatian para pembaca di surat kabar tersebut. Sedangkan Hepwood dalam Pareno, 2002 : 7 memberikan pengertian berita sebagai laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik perhatian umum. Secara umum berita adalah laporan dari kejadian yang baru saja terjadi dari kejadian yang penting dan disampaikan secara benar dan tidak memihak sehingga dapat menarik perhatian para pembaca berita. Unsur pokok berita dapat diungkapkan melalui pertanyaan pokok jurnalistik, yaitu 5W + 1H What, Who, Why, Where, When + How : apa, siapa, mengapa, di mana, bilamana, dan bagaimana. Itulah yang dimaksud unsur – unsur berita. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut : a. Apa merupakan pertanyaan yang akan menjawab apa yang terjadi. b. Siapa merupakan pertanyaan yang akan mengundang fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan kejadian. c. Mengapa akan menjawab latar belakang atau penyebab kejadian. Universitas Sumatera Utara d. Di mana menyangkut tempat kejadian. e. Bilamana menyangkut waktu kejadian. f. Bagaimana akan memberikan fakta mengenai proses kejadian yang diberikan Suranto, dan Lopulalan, 2000 : 7 – 9.

I.5.7. Teori Kultivasi Cultivation Theory

Teori Kultivasi adalah salah satu teori komunikasi massa. Teori Kultivasi pertama kali diperkenalkan oleh George Gerbner pada pertengahan tahun 60-an. Media mempengaruhi penonton dan penonton meyakininya. Tentu saja, tidak semua pecandu berat televisi heavy viewers terkultivasi secara sama. Menurut teori ini televisi menjadi media atau alat utama dimana para penonton televisi itu belajar tentang masyarakat dan kultur lingkungannya. Teori ini di awal perkembangannya lebih memfokuskan kajiannya pada studi televisi dan audience, khususnya memfokuskan pada tema-tema kekerasan di televisi. Tetapi pada perkembangannya, ia juga bisa digunakan di luar tema-tema kekerasan. Nurudin, 2003 : 57. Menurut Julia T. Wood 2004 : 244 – 245 menuliskan : “Cultivation is thecumulative process by which television fosters beliefs about social reality. According to the theory, television portrays the world as more violent anddangerous than really is. Thus, goes the reasoning, watching television promotesdistorted views of life”. Kultivasi menjadi skala memproses dimana televisi membantu perkembangan kepercayaan tentang kenyataan sosial. Menurut teori tersebut, televisi melukiskandunia sebagai sesuatu yang lebih berbahaya dan kejam dibanding dengan kenyataan sebenarnya. Universitas Sumatera Utara Menurut teori kultivasi, media khususnya televisi merupakan salah satu sarana utama dimana para penonton televisi itu belajar tentang masyarakat dan kultur lingkungannya Nurudin, 2003:157. Melalui kontak dengan televisi dan juga media lainnya penonton dapat belajar tentang dunia, orang-orangnya, nilai- nilainya serta adat kebiasaannya. Menurut Hirsch 1980, beberapa lebih mudah dipengaruhi televisi daripada yang lainnya. Pengaruh ini bergantung bukan hanya pada seberapa banyak orang menonton televisi tetapi juga pada faktor pendidikan, penghasilan dan jenis kelamin pemirsa. Misalnya, pemirsa ringan berpenghasilan rendah melihat kejahatan sebagai masalah serius dibandingkan pemirsa ringan berpenghasilan tinggi Ardianto Erdinaya, 2004 : 65. Menurut Signorielli and Morgan 1990 : 25 : “ It represents a particular set of theoretical and methodological assumptions and procedures designed to assess the contributions of television viewing to people’s conceptions of social reality” Cultivation Analysis mewakili satu set khusus asumsi dan prosedur teori dan metode yang didesain untuk menilai kontribusi menonton televisi terhadap konsep orang-orang terhadap realitas sosial. “ There is general though not universal acceptance of the conclusion that there are statistical relationships between how much people watch television and what they think and do” . Secara umum walaupun tidak secara universal menerima kesimpulan bahwa Cultivation Analyisis menjelaskan secara statistik ada hubungan antara seberapa banyak atau jumlah seseorang menonton televisi dengan apa yang mereka pikirkan dan lakukan. Berkaitan dengan penelitian ini, teori kultivasi digunakan untuk menjelaskan bahwa ada pengaruh antara terpaan media di televisi terhadap sikap seseorang. Efek kultivasi memberikan kesan bahwa televisi mempunyai dampak yang sangat kuat pada diri individu. Dominic pada tahun 1990 menyebutkan salah satu contoh mengenai penelitian seorang mahasiswa Amerika di sebuah Universitas Sumatera Utara Universitas yang pernah mengadakan pengamatan tentang para pecandu opera sabun. Para pecandu ini ternyata lebih memungkinkan melakukan affairs atau menyeleweng, bercerai, atau menggugurkan kandungan daripada mereka yang bukan pecandu opera sabun Nurudin, 2003 : 157. Maka dapat terlihat bahwa televisi memberikan dampak yang sangat kuat kepada pemirsanya.

I.5.8. Teori S-O-R Stimulus Organism Response Theory

Dokumen yang terkait

Terpaan “Reportase Investigasi” Dan Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga(StudiKorelasional Tentang Terpaan “Reportase Investigasi” Trans Tv Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga Di Lingkungan Iv Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan)

0 63 106

Analisis Pengaruh Pemekaran Wilayah Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Humbang Hasudutan

6 89 113

Penerapan Analisis Regresi Logistik terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga (Studi Kasus: di Kecamatan Medan Belawan)

60 226 129

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Glaukoma Di Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

7 64 69

Interaksi Desa Kota terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus di Desa Perbatasan)

3 133 99

PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN TELEVISI TERHADAP TINGKAT PERCEIVED QUALITY MEREK PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN TELEVISI TERHADAP TINGKAT PERCEIVED QUALITY MEREK (Studi Eksplanatif tentang Pengaruh Tingkat Terpaan Iklan Televisi, Sikap Khalayak terhadap

0 4 18

PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN LAYANANMASYARAKAT TERHADAP CITRA PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TERHADAP CITRA (Studi Eksplanatif tentang Pengaruh Tingkat Terpaan Iklan Layanan Masyarakat Kesatuan Lalu Lintas Polres Sleman di Sepanjang R

0 2 17

PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN TELEVISI TERHADAP TINGKAT PERCEIVED QUALITY PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN TELEVISI TERHADAP TINGKAT PERCEIVED QUALITY MEREK (Studi Eksplanatif Tentang Pengaruh Durasi Menonton Televisi, Tingkat Terpaan Iklan Televisi, Sika

0 6 15

Hubungan Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah Tangga di Surabaya (Studi Korelasional Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah

0 0 128

Hubungan Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah Tangga di Surabaya (Studi Korelasional Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah

1 1 26