I.5.2. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa.
Media massa merupakan saluran atau media yang dipergunakan untuk mengadakan komunikasi dengan massa. Yang termasuk media massa disini
adalah televisi, surat kabar, majalah, radio, dan film. Media massa dapat digolongkan sebagai media elektronik dan media cetak yang keseluruhannya
sering juga disebut pers. Istilah televisi terdiri dari “tele” yang berarti jauh da “visi” vision yang
berarti penglihatan. Televisi adalah salah satu bentuk media komunikasi massa yang selain mempunyai daya tarik yang kuat, disebabkan unsur-unsur kata, musik
dan sound effect, juga memiliki keunggulan yaitu unsur visual berupa gambar hidup yang dapat menimbulkan pesan mendalam bagi pemirsanya Effendy, 1994
: 192. Sebagai media massa yang didukung oleh teknologi yang modern, televisi
mempunyai banyak keunggulan yang diantaranya ialah siaran yang dipancarkan melalui televisi dapat menjangkau seluruh lapisan yang ada di masyarakat.
Sedangkan kekurangan dari media massa elektronik ini adalah berbagai macam informasi yang disajikan hanya bersifat sekilas saja. Dalam arti bahwa yang
muncul pada pesawat televisi tidak dapat dikaji ulang, berbeda dengan pesan- pesan media cetak.
Menurut sosiolog Marshall Luhan, kehadiran televisi membuat dunia menjadi “Desa Global” yaitu suatu masyarakat dunia yang batasannya diterobos
oleh media televisi Kuswandi, 1996 : 20.
Universitas Sumatera Utara
Adapun ciri-ciri televisi antara lain adalah Effendy, 1994 : 21 : 1.
Berlansung satu arah. 2.
Komunikasi melembaga. 3.
Pesan bersifat umum. 4.
Sasarannya menimbulkan keserempakan. 5.
Komunikannya bersifat heterogen.
I.5.3. Efek Komunikasi Massa
Efek komunikasi massa adalah bagaimana media massa dapat menambah pengetahuan, mengubah sikap dan menggerakkan perilaku khalayak” Rakhmat,
2005 : 219. Ada tiga macam efek komunikasi massa, yaitu : 1.
Efek Kognitif Efek ini terjadi apabila komunikasi massa memberikan perubahan pada apa
yang diketahui, dipahami ataupun dipersepsi oleh khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan dan informasi.
2. Efek Afektif
Efek ini terjadi apabila komunikasi massa memberikan perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi ataupun dibenci oleh khalayak. Efek ini ada
hubungannya dengan emosi, sikap ataupun nilai. 3.
Efek Behavorial Efek behavorial merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, seperti pola-
pola tindakan, kegiatan dan kebiasaan berperilaku. Afektif ini berkaitan dengan perasaan atau emosi yang timbul sebagai respon dari stimulus yang
diterima Rakhmat, 2005 : 219.
Universitas Sumatera Utara
I.5.4. Kecemasan.