Terpaan Media Media Exposure. Tabel 4.6

sebanyak 4 orang 4,0, tamatan pendidikan SLTP sebanyak 6 orang 6,1, tamatan pendidikan SMU sebanyak 68 orang 68,7, tamatan pendidikan diploma sebanyak 11 orang 11,1, dan sisanya tamatan pendidikan dari sarjana sebanyak 10 orang 10,1. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa responden terbesar yang didapat adalah masyarakat yang berpendidikan SMUSLTA sebanyak 68 68,8 orang dan diikuti oleh pendidikan diploma sebanyak 11 orang 11,1. Dari sini dapat diketahui bahwa mayoritas dari mereka yang berpendidikan stingkat SLTA bekerja sebagai wiraswastapedagang. Hal ini juga melatarbelakangi sebahagian besar masyrakat desa Helvetia memiliki ternak babi untuk dijadikan sebagai mata pencarian tambahan untuk keluarga mereka.

IV.3.2 Terpaan Media Media Exposure. Tabel 4.6

Ketertarikan menyakasikan tayangan berita Tayangan Berita Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak tertarik 6 6.1 6.1 6.1 Kurang tertarik 24 24.2 24.2 30.3 Tertarik 48 48.5 48.5 78.8 Sangat tertarik 21 21.2 21.2 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.06FC.08 Tabel 4.6 di atas merupakan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap tayangan berita di televisi. Dari data tersebut, dapat diketahui sebanyak 6 orang 6,0 menyatakan tidak tertarik dengan tayangan berita, 24 orang 24,2 menyatakan kurang tertarik, 48 orang 48,5 menyatakan tertarik dan selebihnya sebanyak 21 orang 21,2 menyatakan sangat tertarik terhadap berita. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbesar sebanyak 48 orang 48,5 menyatakan tertarik dengan tayangan berita sementara hanya 6 orang 6,0 dari keseluhuran responden yang menyatakan tidak tertarik. Hal ini disebabkan karena mayoritas responden mengaku mendapatkan informasi yang cepat dan akurat melalui tayangan berita di televisi. Tabel 4.7 Ketertarikan menyakasikan tayangan film sinetron Tayangan filmsinetron Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak tertarik 4 4.0 4.0 4.0 Kurang tertarik 26 26.3 26.3 30.3 Tertarik 48 48.5 48.5 78.8 Sangat tertarik 21 21.2 21.2 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.07FC.09 Tabel 4.7 di atas merupakan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap tayangan film atau sinetron di televisi. Dari data tersebut, dapat diketahui sebanyak 4 orang responden 4,0 menyatakan tidak tertarik dengan tayangan filmsinetron, 26 orang responden 26,3 menyatakan kurang tertarik, 48 orang responden 48,5 menyatakan tertarik dan selebihnya sebanyak 21 orang responden 21,2 menyatakan sangat tertarik terhadap tayangan filmsinetron di televisi. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbesar sebanyak 48 orang responden 48,5 menyatakan tertarik dengan tayangan filmsinetron sementara hanya 6 orang responden 6,0 dari keseluhuran responden yang menyatakan tidak tertarik. Hal ini menunjukkan bahwa selain Universitas Sumatera Utara peduli terhadap informasi berita di televisi masyarakat desa Helvetia juga suka menyaksikan filmsinetron sebagai hiburan mereka. Tabel 4.8 Ketertarikan menyakasikan tayangan infotaiment Tayangan Infotaiment Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak tertarik 13 13.1 13.1 13.1 Kurang tertarik 23 23.2 23.2 36.4 Tertarik 36 36.4 36.4 72.7 Sangat tertarik 27 27.3 27.3 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.08FC.10 Tabel 4.8 di atas merupakan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap tayangan infotaiment di televisi. Dari data tersebut, dapat diketahui sebanyak 13 orang responden 13,1 menyatakan tidak tertarik dengan tayangan infotaiment di televisi, 23 orang responden 23,2 menyatakan kurang tertarik, 36 orang responden 36,4 menyatakan tertarik dan selebihnya sebanyak 27 orang responden 27,3 menyatakan sangat tertarik terhadap tayangan infotaiment di televisi. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbesar sebanyak 36 orang 36,4 menyatakan tertarik dengan tayangan infotaiment sementara hanya 13 orang 13,1 dari keseluhuran responden yang menyatakan tidak tertarik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat desa Helvetia tertarik menyaksikan tayangan infotaiment di televisi untuk menambah pengetahuan mereka di dunia selebritas atau artis. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.9 Ketertarikan menyakasikan tayangan talk show Tayangan Talk show Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak tertarik 23 23.2 23.2 23.2 Kurang tertarik 34 34.3 34.3 57.6 Tertarik 37 37.4 37.4 94.9 Sangat tertarik 5 5.1 5.1 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.09FC.11 Tabel 4.9 di atas merupakan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap tayangan talk show di televisi. Dari data tersebut, dapat diketahui sebanyak 23 orang responden 23,2 menyatakan tidak tertarik dengan tayangan talk show, 34 orang responden 34,3 menyatakan kurang tertarik, 37 orang responden 37,4 menyatakan tertarik dan selebihnya sebanyak 5 orang responden 5,1 menyatakan sangat tertarik terhadap tayangan talk show di televisi. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa responden terbesar sebanyak 37 orang responden 37,4 menyatakan tertarik dengan tayangan talk show. Namun secara keseluruhan lebih banyak responden menyatkan kurang tertarik yaitu sebanyak 57 orang responden 57,4. Ini disebabkan karena kebanyakan masyarakat desa Helvetia bekerja sebagai wiraswastapedagang sehingga merasa kurang tertarik dengan tayangan talk show di televisi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.10 Ketertarikan menyakasikan tayangan kuis Tayangan Kuis Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak tertarik 5 5.1 5.1 5.1 Kurang tertarik 30 30.3 30.3 35.4 Tertarik 46 46.5 46.5 81.8 Sangat tertarik 18 18.2 18.2 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.10FC.12 Tabel 4.10 di atas merupakan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap tayangan kuis di televisi. Dari data tersebut, dapat diketahui sebanyak 5 orang responden 5,1 menyatakan tidak tertarik dengan tayangan kuis, 30 orang responden 30,3 menyatakan kurang tertarik, 46 orang responden 46,5 menyatakan tertarik dan selebihnya sebanyak 18 orang responden 18,2 menyatakan sangat tertarik terhadap tayangan kuis di televisi. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa responden terbesar sebanyak 46 orang responden 46,5 menyatakan tertarik dengan tayangan kuis. Namun banyak juga masyarakat desa Helvetia yang kurang tertarik dengan tayangan kuis yakni sebanyak 35 orang responden 35,4. Tetapi secara rata – rata keseluruhan masyarakat desa Helvetia merasa tertarik dengan acara kuis yang ditayangkan di televisi sebagai hiburan dan menambah pengetahuan mereka. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.11 Ketertarikan menyakasikan tayangan musik Tayangan Musik Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak tertarik 4 4.0 4.0 4.0 Kurang tertarik 17 17.2 17.2 21.2 Tertarik 43 43.4 43.4 64.6 Sangat tertarik 35 35.4 35.4 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.11FC.13 Tabel 4.11 di atas merupakan data tentang tingkat ketertarikan responden terhadap tayangan musik atau hiburan di televisi. Dari data tersebut, dapat diketahui sebanyak 4 orang responden 4,0 menyatakan tidak tertarik dengan tayangan musik, 17 orang responden 17,2 menyatakan kurang tertarik, 43 orang responden 43,4 menyatakan tertarik dan selebihnya sebanyak 35 orang responden 34,4 menyatakan sangat tertarik terhadap tayangan musik di televisi. Berdasarkan data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden merasa tertarik dengan tayangan musik yaitu sebanyak 78 orang responden 78,8 yang mana ini paling banyak didominasi oleh responden remaja dan dewasa. Sedangkan sisanya sebanyak 21 orang responden 21,2 merasa kurang tertarik dengan tayangan musik di televisi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12 Frekuensi responden dalam menyaksikan tayangan berita di televisi Frekuensi menonton berita Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat Jarang 10 10.1 10.1 10.1 Jarang 9 9.1 9.1 19.2 Sering 62 62.6 62.6 81.8 Sangat sering 18 18.2 18.2 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.12FC.14 Tabel 4.12 diatas menunjukan data tentang prilaku responden dalam mengkonsumsi tayangan berita di televisi. Sebanyak 10 orang 10,1 responden mengatakan sangat jarang menyaksikan atau menonton tayangan berita di televisi. Sebanyak 9 orang responden 9,1 mengatakan jarang menyaksikan atau menonton tayangan berita di televisi. Sebanyak 62 orang responden 62,6 mengatakan sering menyaksikan atau menonton tayangan berita di televisi. Dan sebanyak 18 orang responden 18,2 mengatakan sangat sering menyaksikan atau menonton berita di televisi. Berdasarkan data diatas, diperoleh kesimpulan bahwa responden sering menyaksikan atau menonton berita di televisi yaitu sebanyak 62 orang responden 62,6. Hal ini disebabkan karena seringnya berita disiarkan di televisi. Baik pagi, siang, sore maupun malam. Selain itu juga menambah wawasan responden selain karena seringnya berita disiarkan, responden juga lebih menyukai mengkonumsi berita lewat televisi dari pada media lain, karena melalui media televisi berita dikemas dengan menarik, yaitu karena adanya rekaman kejadian, suara dan penjelasan berita. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.13 Frekuensi responden menyaksikan tayangan berita di televisi dalam sehari Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 1 kali sehari 11 11.1 11.1 11.1 2-3 kali sehari 26 26.3 26.3 37.4 3 kali sehari 38 38.4 38.4 75.8 Lebih 4 kali sehari 24 24.2 24.2 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.13FC.15 Dari tabel 4.13 diatas dapat diketahui seberapa sering responden menyaksikan tayangan program berita yang di tayangkan melalui media televisi dan data tersebut adalah sebanyak 11 orang responden 11,1 mengatakan hanya 1 kali sehari menyaksikan tayangan program berita di televisi. Sebanyak 26 orang responden 26.3 mengatakan 2 sampai 3 kali sehari menyaksikan tayangan program berita di televisi. Sebanyak 38 orang responden 38,4 mengatakan 3 kali sehari menyaksikan tayangan program berita di televisi. Dan sebanyak 24 orang responden 24,2 megatakan lebih dari 3 kali menyaksikan tayangan program berita di televisi. Berdasarkan data diatas, diambil kesimpulan responden dalam mengkonsumsi berita di televisi yaitu sebanyak 38 orang responden 38,4 mengatakan 3 kali sehari menyaksikan tayangan program berita yang di tayangkan di televisi. Hal tersebut disebabkan karena tayangan berita disiarkan di saat-saat tertentu. Misalnya di sela-sela film rating tinggi atau pada sore atau malam hari. Mungkin pada pagi atau siang hari tidak sempat menonton tayangan berita di televisi, tapi masih tetap bisa menyaksikannya pada sore atau malam hari, selain itu berita tersebut ditayangkan berulang – ulang. Sehingga Universitas Sumatera Utara kesimpulannya rata-rata responden lebih banyak menyaksikan berita melalui televisi adalah lebih banyak 3 kali dalam sehari. Tabel 4.14 Frekuensi responden menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 di televisi dalam 3 bulan terakhir Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 2 kali 12 12.1 12.1 12.1 3-4 kali 20 20.2 20.2 32.3 5 kali 22 22.2 22.2 54.5 lebih dari 5 kali 45 45.5 45.5 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.14FC.16 Tabel 4.14 diatas merupakan data tentang seberapa sering responden menyaksikan tayangan berita tentang kasus Flu H1N1 flu babi yang ditayangkan di televisi dalam 3 bulan terakhir. Dari data diatas diketahui sebanyak 12 orang responden 12,1 mengatakan 2 kali menyaksikan tayangan berita tentang kasus Flu H1N1 flu babi dalam 3 bulan terakhir. Sebanyak 20 orang responden 20,2 mengatakan 3 sampai 4 kali menyaksikan tayangan berita tentang kasus Flu H1N1 flu babi dalam 3 bulan tarakhir. Sebanyak 22 orang responden 22,2 mengatakan 5 kali menyaksikan tayangan berita tentang kasus Flu H1N1 flu babi dalam 3 bulan terakhir. Dan sebanyak 45 orang responden 45,5 mengatakan lebih dari 5 kali menyaksikan tayangan berita tentang kasus Flu H1N1 flu babi dalam 3 bulan terakhir. Berdasarkan data diatas, secara umum dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengatakan dalam 3 bulan terakhir sebanyak lebih dari 5 kali menyaksikan tayangan berita tentang kasus Flu H1N1 flu babi yang ditayangkan Universitas Sumatera Utara di televisi. Hal tersebut dilatarbelakangi karena maraknya kasus flu ini dikalangan masyarakat sehingga di putar berulang-ulang agar masyarakat lebih mengenal Flu ini dan terus meningkatnya keingintahuan masyarakat mengenai kasus Flu H1N1 ini. Selain itu, agar masyarakat berhati-hati dan tetap waspada terhadap penyebarannya. Tabel 4.15 Lamanya dalam sehari menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 yang di tayangkan di televisi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 0-5 menit 17 17.2 17.2 17.2 5-10 menit 14 14.1 14.1 31.3 10-20 menit 38 38.4 38.4 69.7 Lbh 20 menit 30 30.3 30.3 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.15FC.17 Tabel 4.15 diatas menunjukan data tentang lamanya dalam sehari responden menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 flu babi yang ditayangkan di televisi. Dan di dapat data bahwa sebanyak 17 orang responden 17,2 mengatakan 0 sampai 5 menit menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 flu babi yang ditayangkan di televisi. Sebanyak 14 orang responden 14,1 mengatakan 5 sampai 10 menit menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 flu babi yang di tanyangkan di televisi. Sebanyak 38 orang responden 38,4 mengatakan 10 sampai 20 menit menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 flu babi yang di tayangkan di televisi. Dan sebanyak 30 orang responden Universitas Sumatera Utara 30,3 mengatakan lebih dari 20 menit menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 ini di televisi. Dari data tersebut, dapat diambil kesimpulan rata-rata responden menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 flu babi yang ditayangkan di televisi berkisar antara 10 sampai 20 menit dalam sehari. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh seringnya kasus Flu H1N1 flu babi ini ditayangkan di televisi, karena pentingnya kasus ini di tayangkan untuk diketahui oleh masyarakat. Tabel 4.16 Lamanya mengikuti berita tentang kasus Flu H1N1 di televisi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Kurang sebulan 4 4.0 4.0 4.0 1-2 bulan 3 3.0 3.0 7.1 3-4 bulan 51 51.5 51.5 58.6 Lbh 4 bulan 41 41.4 41.4 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.16FC.18 Tabel 4.16 diatas menunjukan data tentang lamanya responden mengikuti berita kasus – kasus flu H1N1 yang ditayangkan di televisi. Dan di dapat data bahwa sebanyak 4 orang responden 4,0 mengatakan kurang dari sebulan menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 flu babi yang ditayangkan di televisi, dan sebanyak 3 orang responden 3,0 mengatakan 1-2 bulan menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 flu babi, sebanyak 51 orang responden 51,5 mengatakan 3-4 bulan sudah mengikuti menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 flu babi, dan lebihnya sebanyak 41 orang Universitas Sumatera Utara responden 41,1 mengatakan lebih dari 4 bulan terkahir telah mengikuti menyaksikan tayangan berita kasus – kasus Flu H1N1 flu babi di televisi. Tabel 4.17 Tingkat keseringan dalam menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Sangat jarang 12 12.1 12.1 12.1 Jarang 25 25.3 25.3 37.4 Sering 48 48.5 48.5 85.9 Sangat sering 14 14.1 14.1 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.17FC.19 Tabel 4.17 diatas merupakan data tentang tingkat keseringan responden dalam menyaksikan tayangan berita tentang flu H1N1 di televisi. Dari data tersebut, dapat diketahui sebanyak 12 orang responden 12,1 menyatakan sangat jarang menyaksikan tayangan berita tentang flu H1N1, 25 orang responden 25,3 menyatakan jarang, 48 orang responden 48,5 menyatakan sering dan selebihnya sebanyak 14 orang responden 14,1 menyatakan sangat sering dalam menyaksikan tayangan berita tentang flu H1N1 di televisi. Berdasarkan dari data diatas rata – rata responden yakni sebanyak 48 orang responden 48,5 menjawab sering dalam meyaksikan tayangan berita tentang kasus – kasus flu H1N1 di televisi. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Tingkat keseriusan dalam menyaksikan tayangan berita kasus Flu H1N1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak serius 10 10.1 10.1 10.1 Kurang serius 6 6.1 6.1 16.2 Serius 60 60.6 60.6 76.8 Sangat serius 23 23.2 23.2 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.18FC.20 Tabel 4.18 diatas merupakan data tentang tingkat keseriusan responden dalam menyaksikan tayangan berita tentang flu H1N1 di televisi. Dari data tersebut, dapat diketahui sebanyak 10 orang responden 10,1 menyatakan tidak serius menyaksikan tayangan berita tentang flu H1N1, 6 orang responden 6,1 menyatakan kurang serius, 60 orang responden 60,6 menyatakan serius dan selebihnya sebanyak 23 orang responden 23,2 menyatakan sangat serius dalam menyaksikan tayangan berita tentang flu H1N1 di televisi. Berdasarkan data diatas lebih dari setengah dari jumlah keseluruhan responden yaitu sebanyak 60 orang responden 60,6 menyatakan serius dalam menyaksikan tayangan berita tentang kasus flu H1N1 disusul sebanyak 23 orang responden 23,2 menyatakan sangat serius. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat benar – benar memberikan atensi yang besar terhadap kasus – kasus flu H1N1. Itu disebabkan karena mereka yang hampir setiap hari berinteraksi dengan hewan ternak babi, jadi mereka merasa perlu mengenai semua berita tentang flu H1N1 tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Kelengkapan informasi kasus Flu H1N1 dari televisi Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak benar 10 10.1 10.1 10.1 Kurang benar 18 18.2 18.2 28.3 Benar 54 54.5 54.5 82.8 Sangat benar 17 17.2 17.2 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.19FC.21 Tabel 4.19 tersebut menunjukkan sebanyak 10 orang responden 10,0 menyatakan tidak benar bahwa mereka mendapatkan informasi secara lengkap mengenai flu H1N1 melalui media televisi, 18 orang responden 18,2 menyatakan kurang benar, 54 orang responden 54,5 menyatakan benar, dan sisanya 17 orang responden 17,2 menyatakan sangat benar bahwa mereka mendapatkan informasi secara lengkap mengenai flu H1N1. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa responden terbesar sebanyak 54 orang 54,5 menyatakan benar bahwa mereka mendapatkan informasi tentang kasus – kasus flu H1N1 secara lengkap melalui media televisi. Hal ini disebabkan karena media televisi menggabungkan antara audio dan visual dalam penyampaian pesan kepada pemirsanya seperti dilengkapi dengan gambar – gambar para penderita dan korban akibat flu H1N1 tersebut. Sehingga khalayak merasa puas karena mendapat informasi yang lengkap dan akurat mengenai kasus – kasus flu H1N1 tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Kasus flu H1N1 adalah masalah yang serius Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak setuju 3 3.0 3.0 3.0 Kurang setuju 18 18.2 18.2 21.2 Setuju 65 65.7 65.7 86.9 Sangat setuju 13 13.1 13.1 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.20FC.22 Tabel 4.20 tersebut menunjukkan sebanyak 3 orang responden 3,0 menyatakan tidak setuju bahwa kasus flu H1N1 adalah masalah yang serius,18 orang responden 18,2 menyatakan kurang setuju, 65 orang responden 65,7 menyatakan setuju, dan sisanya 13 orang responden 13,1 menyatakan sangat setuju bahwa kasus flu H1N1 adalah masalah yang serius. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab setuju bahwa kasus flu H1N1 yang ditayangkan di televisi adalah masalah yang serius yaitu sebanyak 65 orang responden 65,7. Ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa cemaskhawatir terhadap penyebaran virus flu H1N1 yang telah menelan korban jiwa, sehingga mereka merasa perlu mendapatkan informasi secara lengkap terhadap virus flu H1N1 tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.21 Tingkat kepercayaan terhadap isi berita Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak percaya 6 6.1 6.1 6.1 Kurang percaya 12 12.1 12.1 18.2 Percaya 67 67.7 67.7 85.9 Sangat percaya 14 14.1 14.1 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.21FC.23 Tabel 4.21 tersebut menunjukkan data tentang tingkat kepercayaan responden terhadap isi pemberitaan kasus flu H1N1 yang ditayangkan melalui media televisi. Dari data diatas dapat diketahui sebanyak 6 orang responden 6,1 menyatakan tidak percaya, 12 orang responden 12,1 menyatakan kurang percaya, 67 orang responden 67,7 menyatakan percaya, dan terakhir 14 orang responden responden 14,1 menyatakan sangat percaya terhadap berita kasus flu H1N1 tersebut. Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden menjawab percaya terhadap isi pemberitaan tentang kasus flu H1N1 tersebut yaitu sebanyak 67 orang responden 67,7 disusul dengan yang sangat percaya sebanyak 14 orang responden 14,1. Dalam menyaksikan sebuah tayangan sangat dibutuhkan perhatian dari pemirsa terhadap isi dan pembahasan masalah agar memperoleh kejelasan informasi, bila informasi yang didapatkan sudah jelas maka akan memenuhi kebutuhan informasi dari khalayak, karena hal ini dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan pemirsa terhadap isi sebuah berita. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.22 Penambahan tingkat pengetahuan responden terhadap Flu H1N1 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Tidak bertambah 5 5.1 5.1 5.1 Kurang bertambah 3 3.0 3.0 8.1 Bertambah 56 56.6 56.6 64.6 Sangat bertamabah 35 35.4 35.4 100.0 Total 99 100.0 100.0 Sumber : P.22FC.24 Tabel 4.22 tersebut menunjukkan data tentang tingkat pengetahuan responden terhadap berita kasus flu H1N1 yang ditayangkan melalui media televisi. Dari data diatas dapat diketahui sebanyak 5 orang responden 5,1 menyatakan tidak bertmabah, 3 orang responden 3,0 menyatakan kurang bertambah, 56 orang responden 56,6 menyatakan bertambah, dan terakhir 35 orang responden 35,4 menyatakan sangat bertambah. Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rata – rata sebagian besar reponden menjawab menambah pengetahuan mereka terhadap informasi kasus Flu H1N1 yang ditayangkan melalui media televisi sebanyak 56 orang responden 56,6 disusul oleh 35 orang responden 35,4 yang menyatakan sangat bertambah. Ini menunjukkan bahwa media televisi adalah media komunikasi yang efektif dalam penyampaian pesan kepada khalayak. Universitas Sumatera Utara

IV.3.3 Tingkat Kecemasan.

Dokumen yang terkait

Terpaan “Reportase Investigasi” Dan Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga(StudiKorelasional Tentang Terpaan “Reportase Investigasi” Trans Tv Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Rumah Tangga Di Lingkungan Iv Kelurahan Besar Kecamatan Medan Labuhan)

0 63 106

Analisis Pengaruh Pemekaran Wilayah Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Humbang Hasudutan

6 89 113

Penerapan Analisis Regresi Logistik terhadap Tingkat Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga (Studi Kasus: di Kecamatan Medan Belawan)

60 226 129

Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Glaukoma Di Puskesmas Sei Agul Kecamatan Medan Barat

7 64 69

Interaksi Desa Kota terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus di Desa Perbatasan)

3 133 99

PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN TELEVISI TERHADAP TINGKAT PERCEIVED QUALITY MEREK PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN TELEVISI TERHADAP TINGKAT PERCEIVED QUALITY MEREK (Studi Eksplanatif tentang Pengaruh Tingkat Terpaan Iklan Televisi, Sikap Khalayak terhadap

0 4 18

PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN LAYANANMASYARAKAT TERHADAP CITRA PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT TERHADAP CITRA (Studi Eksplanatif tentang Pengaruh Tingkat Terpaan Iklan Layanan Masyarakat Kesatuan Lalu Lintas Polres Sleman di Sepanjang R

0 2 17

PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN TELEVISI TERHADAP TINGKAT PERCEIVED QUALITY PENGARUH TINGKAT TERPAAN IKLAN TELEVISI TERHADAP TINGKAT PERCEIVED QUALITY MEREK (Studi Eksplanatif Tentang Pengaruh Durasi Menonton Televisi, Tingkat Terpaan Iklan Televisi, Sika

0 6 15

Hubungan Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah Tangga di Surabaya (Studi Korelasional Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah

0 0 128

Hubungan Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah Tangga di Surabaya (Studi Korelasional Terpaan Pemberitaan Meledaknya Tabung Gas LPG di Media Massa Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu – Ibu Rumah

1 1 26