Aman Salfareus Purba DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

78 Frater Titus bertutur tentang tantangan yang datang kedalam diri klerikus dan dari luar diri klerikus. Tantangan yang datang dari dalam diri itu wajar dan tantangan yang datang dari luar diri klerikus pun sangat wajar, justru disinilah letak tanggung jawab sebagai seorang klerikus, apakah yang hendak dilakukannya untuk menghidari itu semua, apakah dibuang jauh – jauh atau di coba untuk melakukannya. Kematangan pribadi secara biologisa dan secara psikologis sangat membantu klerikus untuk mengambil sebuah keputusan dalam menjauhi tantangan tadi. Dan untuk itu semua harus dengan berdoa dan juga niat dalam hati untuk tidak menyentuh dan melakukan semua tantangan tadi.

c. Aman Salfareus Purba

Frater yang satu ini berasal dari Pinang Sore Sibolga. Pemuda Batak kelahiran 27 tahun yang silam ini memilih menempuh menjalani hidup selibat dari keuskupan kota kelahirannya Sibolga. Frater Salfarus sapaan akrab buatnya. Mengapa Frater Salfarus tertarik menjalani hidup selibat di Seminari ini? Setiap kali mengikuti Misa di Gereja, Frater Salfarus merasa tertarik dengan jubah yang dikenakan Sang Pastor. Frater Salfarus melihat Pastor berjubah seperti itu dekat dengan imam dan umat. Lama kelamaan Frater Salfarus menarik dirinya untuk masuk menjalani seperti kehidupan Pastor itu. Ketika Frater Salfarus menyatakan niat baiknya ini kepada orang tuanya, ternyata jawaban dari orang tuanya adalah penolakan. Universitas Sumatera Utara 79 Orang tua Frater Salfarus tidak setuju dengan keputusannya. Selama setahun Frater Salfarus menanti – nantikan persetujuan dari orang tuanya, ternyata penantiannya yang setahun itu tidak sia – sia. Dengan senang hati orang tua Frater Salfarus menyetujui Frater Salfarus mengikut jalan Sang Pastor yang menjadi inspirasinya itu. Dengan bantuan sang Ibu, Frater Salfarus pergi ke keuskupan Agung Sibolga untuk memberitahukan niat baiknya menempuh pendidikan di Seminari guna menjalani hidup selibat. Setelah menyelesaikan persyaratan dari pihak gereja, Frater Salfarus berangkat juga ke Seminari Tinggi ST. Yohanes untuk menempuh pendidikan dan menjalani hidup selibat. Hingga saat ini Frater Salfarus merasa damai dengan kehidupan yang ditempuhnya ini.

4.2.2.2 Biarawan dari Biara San Bona Ventura

a. Rinardo 26 tahun Calon biarawan yang satu ini berasal dari Keuskupan Agung Pangkal Pinang. Rio, begitulah panggilan sehari – harinya. Ketika ditanya apa hal yang membuat frater ini tertarik untuk menjalankan hidup selibat dan menempuh pendidikan di Seminari ini, sambil tersenyum frater ini menjawab : ketika duduk dibangku Sekolah Menengah Atas SMA frater ini tertarik dengan lingkungan kehidupan seorang Pastor yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan. Memimpin misa didepan khalayak ramai dan memiliki kekuasaan untuk Universitas Sumatera Utara 80 memberkati dan mengampuni orang, sungguh sesuatu hal yang sangat menakjubkan untuk diteladani. Namun ketika akhir – akhir frater Rio menyelesaikan pendidikannya di SMU, sempat frater Rio berubah pikiran, karena pada waktu itu saudara laki – lakinya tidak menyetujui akan rencananya itu. Hal itu disebabkan karena frater Rio adalah anak bungsu dari 5 bersaudara, sehingga berat sekali hati keluarganya mengizinkan frater Rio melanjutkan pendidikan ke Seminari. Dengan penuh kebimbangan frater Rio tetap berusaha menunjukkan kepada keluarganya bahwa pilihannya ini adalah sesuatu yang harus diwujudkannya. Setelah ujian akhir, frater Rio dibantu dengan seorang sahabatnya berkonsultasi dengan beberapa Pastor Dikeuskupannya. Dengan amat bahagianya hati frater Rio ketika niat baiknya ini di setujui oleh Pastor parokinya. Dengan bantuan Pastor tadi, akhirnya keinginannya itu dipenuhi oleh keluarganya. Tak satu pun keluarganya yang tidak mendukung keinginannya ini. Hingga saat ini frater Rio menjalani hidup selibat di Seminari Tinggi Filsafat Teologi ST. Yohanes. b. Dominikus 25 tahun Calon Biarawan yang satu ini berasal dari keuskupan Flores, frater Domi dating jauh – jauh dari Kepulauan Flores untuk menempuh pendidikan jurusan Teologi katolik di Seminari Tinggi ST. Yohanes ini, karena daerah Flores Ordonya berada di Seminari ini. Alasan yang menjadikan frater Domi ini Universitas Sumatera Utara 81 menempuh pendidikan disini adalah karena keputusasaannya terhadap kondisi ekonomi orang tuanya yang tidak mampu membiayai kelanjutan pendidikannya. Ketikan keinginannya masih ingin menempuh pendidikan tapi keluarganya sudah tidak sanggup lagi membiayainya. Oleh sebab itu lah frater Domi menentukan keputusannya untuk melanjutkan pendidikan ke Seminari. Awalnya keputusannya ini ditentang oleh Pastor di Parokinya, mengapa? Karena Pastor tidak ingin keputusan frater Domi ini sebagai pelarian saja. Setelah lama berkonsultasi dengan Pastor untuk menetapkan pilihannya ini, akhirnya frater Domi tidak menunggu lama umtuk bisa berangkat ke Seminari Tinggi ST. Yohanes untuk menempuh pendidikan. Setelah keberangkatan frater Domi dan hingga saat ini frater Domi menempuh pendidikan di Seminari ternyata hasilnya tidaklah sia – sia. Ternyata frater Domi sangat bertekun menjalankan hidup selibatnya, frater Domi merasa pilihannya ini sangat tepat dan bukan hanya sebagai pelarian belaka. Keseriusan frater Domi terbukti dengan prestasi akademiknya yang selalu meningkat, dilihat dari pergaulannya terhadap sesame calon biarawan, perilaku frater Domi terlihat sangat menonjolkan sikap seorang Biarawan yang sangat bisa dijadikan contoh yang baik. Teman – teman sesama Calon Biarawan selalu dekat dengan frater Domi, diantara frater Domi dengan frater yang lainnya jarang sekali terjadi konflik. Justru jika sesama frater ada yang besengketa dengan sesamanya, sering frater Domi dijadikan penengah dan tempat tuk bertukar pikiran. Universitas Sumatera Utara 82 4.3 MAKNA DAN ARTI SELIBAT 4.3.1 Selibat Gerejawi