TEORI KONFLIK KONFLIK YANG DIHADAPI CALON BIARAWAN YANG

96 Gambar 12 Calon Imam melangsungkan kegiatan olah raga Gambar 13 Calon imam membersihkan Gereja

4.5 KONFLIK YANG DIHADAPI CALON BIARAWAN YANG

MENJALANI HIDUP SELIBAT DI SEMINARI TINGGI ST. YOHANES.

4.5.1 TEORI KONFLIK

Dunia Indonesia sekarang ini banyak diwarnai kekerasan. Kekerasan tersebut bisa saja terjadi karena konflik diantara pihak yang satu dengan yang lain yang berujuang kepada permusuhan atau pun yang lebih sering disebut dengan Universitas Sumatera Utara 97 adanya provokator atau orang ketiga yang memulai agar terjadi konflik. Tetapi ada juga konflik yang tidak disengaja muncul. Seperti kesalahpahaman atau Miss Comunication atau kurangnya kesadaran untuk mengerti perasaan orang lain yang berada disekitar kita. Tidak hanya dikalangan masyarakat umum saja konflik sering terjadi, akan tetapi dikalangan kaum selibater atau dilingkungan Seminari, konflik sering terjadi. Bahkan jika dilihat dan dicermati secara mendalam, intensitas terjadinya konflik dilingkungan Seminari cukup besar., ada konflik yang bisa diredakan atau terselesaikan dan ada juga konflik yang tidak bisa diredakan atau terselesaikan. Konflik diantara kalangan selibater tidak akan menjadi lebih kecil jika saja para selibater tidak membicarakannya secara terbuka, tetapi hanya disimpan dalam hati. Terkadang hal – hal seperti ini menjadi acuan andai saja ada persoalan kecil lainnya, maka akan memudahkan munculnya konflik. Hidup selibat tak berarti satu kehidupan yang penuh dengan kedamaian dan ketentraman. Dimana pun individu berada konflik itu bisa saja hadir, tak lain halnya dengan kehidupan kaum biarawan yang menjalani hidup selibat di STFT ST. Yohanes. Berbagai macam konflik dihadapi oleh Selibater atau calon Biarawan ini. Ada yang bisa diredakan dan ada yang tidak bisa diredakan. Dasar hidup bersama belum tentu menjadi patokan agar semuanya lancar – lancar saja. Berdasarkan kenyataan dilapangan konflik yang biasa terjadi dalam kehidupan selibater itu adalah Konflik kecil dan intensitas konflik yang paling Universitas Sumatera Utara 98 sering terjadi yaitu konflik kecil. Konflik kecil yaitu : konflik dalam hal hidup sehari – hari tentang hal – hal yang kecil yang didasarkan pada rasa kesenangan, kebiasaan budaya yang berbeda. Secara teoritis konflik sosial juga dapat terjadi dalam berbagai tipe dan bentuk, konflik dapat berwujud konflik tertutup latent, mencuat emerging dan terbuka manifest. Konflik tersembunyi diartikan dengan adanya tekanan – tekanan yang tidak tampak yang tidak sepenuhnya berkembang dan belum terangkat kepuncak konflik, sering kali satu atau dua pihak boleh jadi belum menyadari adanya konflik bahkan yang paling potensial sekalipun. Konflik mencuat adalah perselisihan dimana pihak – pihak yang berselisih teridentifikasi dan mereka mengalami adanya perselisihan, kebanyakan permasalahannya belum berkembang, disisi lain konflik terbuka adalah konflik dimana pihak – pihak yang berselisih secara aktif terlibat dalam perselisihan yang terjadi, mungkin sudah mulai bernegosiasi dan mungkin mencapai jalan buntu Widjardja 2001 : 54 Merujuk pada gambaran diatas tepatlah pada dasarnya konflik sosial itu nyata, bisa destruktif dan kadang kala tidak bisa diselesaikan. Tapi yang terpenting adalah bagaimana respon kita terhadap koflik tersebut, bagaimana nilai dan wawasan baru yang ditumbuhkan agar dapat menghadapi dan mengelola konflik. Di komunitas Calon Biarawan ini bentuk konflik yang terjadi adalah konflik tertutup latent. Apabila disalah satu biara ada terjadi konflik, maka biara yang lain tidak akan cepat mendapat berita. Begitu juga sebaliknya atau apabila Universitas Sumatera Utara 99 ada berita tetapi yang mengetahuinya antara klerikus di Seminari saja, jarang sekali konflik itu mencuat kepermukaan atau tersiar keluar komunitas mereka.

4.5.2 HAL – HAL PEMICU TERJADINYA KONFLIK