Gaji Pegawai Semangat Kerja

Siantar dikarenakan lengkapnya fasilitas yang tersedia pada kantor ini, segala sesuatunya tersedia dimulai dari lengkapnya fasilitis mengenai perlengkapan kantor meja kerja, kursi kerja, komputer per-orang, printer, mesin fotocopy, AC, dll dan tersedia juga transportasi dinas yang disediakan oleh kantor yang dapat dipakai atau digunakan pegawai. Semua kelengkapan fasilitas sarana dan prasarana inilah yang menambah kenyamanan pegawai untuk bekerja di KPP Pratama Kota Pematang Siantar.

V.1.2.4 Gaji Pegawai

Gaji atau tunjangan dana pegawai sangat diperlukan bagi pegawai sebagai bayaran atas kerjanya selama bekerja pada perusahaan. Gaji adalah hasil yang diterima pegawai atas hasil kerjanya. Setiap perusahaan organisasi bisa memberikan gaji yang cukup pada karyawan. Pengertian ”cukup” adalah relatif sifatnya yaitu, apabila jumlah yang mampu dibayarkan oleh perusahaan organisasi tanpa menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Dan dengan gaji yang diberikan tersebut akan mampu memberikan semangat kerja pada pegawai. Untuk mengukur indikator ini dapat dilihat dari tabel 4.1.2.30 mengenai apakah kantor memberikan tunjangan kepada pegawai yang akan dimutasikan, dari 67 responden 38 orang responden 56,72 mengatakankantor selalu memberikan tunjangan kepada pegawai yang akan dimutasikan, namun terdapat juga variasi jawaban dari pegawai yang menyatakan , 8 orang responden 11,94 mengatakankantor jarang memberikan tunjangan kepada pegawai yang akan dimutasikan, dan 4 orang responden 5,97 mengatakankantor jarang sekali memberikan tunjangan kepada pegawai yang akan dimutasikan, 6 orang 5,97 mengatakankantor tidak pernah memberikan tunjangan kepada pegawai yang akan dimutasikan dan 11 orang responden 16,42 menyatakan tidak tahu kantor memberikan tunjangan kepada pegawai yang akan dimutasikan, perbedaan jawaban dari pegawai pada KPP Pratama Kota Pematang Siantar ini menunjukkan bahwa pengalaman pegawai yang masih muda menujukkan bahwa kurang tahunya mereka terhadap tunjangan yang diberikan kepada pegawai yang akan dimutasikan. Namun dominasi jawaban yang lebih kepada jawaban yang mengatakan kantor selalu memberikan tunjangan kepada pegawai yang akan dimutasikan cukup membuktikan bahwa kantor memberikan tunjangan dana kepada pegawai yang akan dimutasikan. Pemberian tunjangan dana ini sendiripun juga tidak sembarangan, karena pemberian tunjangan dana untuk yang dimutasikan hanya diberikan atas pertimbangan jarak perpindahan dan berapa jumlah anggota yang dibawa. Hal ini juga diperkuat dari pernyataan Kassubag Umum KPP Pratama Kota Pematang Siantar yang mengatakan bahwa untuk yang mutasi, karena keseuluruhan pegawai merupakan PNS maka kantor akan mengeluarkan SPDP Surat Perjalanan Dinas Pindah, jadi setiap ada perpindahan pegawai sudah ada diatur dan tidak hanya di kantor pajak saja tetapi sudah untuk keseluruhan PNS, karena itu adalah aturan untuk PNS. Besarnya dana dipengaruhi oleh jarak pindah, keluarga yang ikut dibawa. Besarnya dana pun sama ukurannya pada semua PNS, tidak diminimalkan, semuanya diperhitungkan berdasarkan jarak dan jumlah keluarga yang dibawa ataupun pertimbangan lainnya. Kemudian pada Tabel 4.1.2.31 mengenai apakah kantor ini menyesuaikan antara beban kerja dengan gaji yang diberikan, dari 67 responden 55 orang responden 82,10 mengatakankantor ini menyesuaikan antara beban kerja dengan gaji yang diberikan, kemudian pernyataan ini diperkuat oleh Kassubag Umum KPP Pratama Kota Pematang Siantar yang mengatakan bahwa beliau menganggap sudah sesuai gaji dengan beban kerja, tapi kembali lagi ke pribadi setiap pegawai, beliau tidak bisa mengatakannya secara pribadi beliau, karena tiap person itu berbeda pendapatnya. Intinya berapapun gajinya kalau posisinya selalu melihat ke atas yang penghasilannya lebih dan tidak ada rasa syukur tentu posisinya kurang, pasti alasannya kerjanya banyak tetapi gajinya tidak terlalu banyak, jadi seperti itu kalau kita melihat ke bawah dan posisinya bersyukur pasti masih ada yang lebih rendah dibawah kita. Kedua hal ini menyatakan bahwa kepuasan para pegawai tercermin dari mayoritas jawaban pegawai yang menyatakan sesuainya antara gaji dengan beban kerja yang diberikan kepada mereka. Kemudian untuk mengukur indikator ini dilanjutkan pada Tabel 4.1.2.32 mengenai apakah gaji yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan hasil kerja pegawai dari 67 responden 53 orang 79,11 mengatakan bahwa gaji yang diberikan kepada pegawai sesuai dengan hasil kerja pegawai, mayoritasnya jawaban dari para responden cukup menunjukkan bahwa para pegawai merasa bahwa gaji mereka yang mereka terima selama bekerja pada KPP Pratama Kota Pematang Siantar dirasa sudah cukup sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan selama ini. Mereka menganggap bahwa gaji tersebut juga sesuai dengan hasil kerja mereka selama ini. Dan terkahir untuk mengukur indikator ini, pada tabel 4.1.2.33 mengenai apakah pegawai merasa puas dengan gaji yang diperoleh pada saat ini, dari 67 responden 20 orang responden 29,85 mengatakan bahwa mereka merasa sangat puas dengan gaji yang diperoleh pada saat ini, 45 orang 67,17 mengatakan bahwa mereka merasa puas dengan gaji yang diperoleh pada saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pegawai menganggap bahwa gaji mereka pantas diterima sesuai dengan apa yang mereka kerjakan selama bekerja dan merasa puas dengan gaji yang diterima. Hal ini juga menunjukkan bahwa mereka cukup puas bekerja pada KPP Pratama Kota Pematang Siantar. V.II Pengaruh mutasi dengan semangat kerja pada KPP Pratama Kota Pematang Siantar Menurut Alex S. Nitisemito 2002 : 123 dengan jalan memutasikan maka selain semangat dan kegairahan kerja dapat timbul kembali, maka pekerjaan yang baru itu pun akan sesuai dengan kemampuan dan kesenangannya. Oleh karena itulah, meskipun tujuan utama di dalam memutasikan tersebut meningkatkan semangat kerja dan kegairahan kerjanya, tetapi faktor-faktor lain untuk suksesnya mutasi yang dilaksanakan harus pula diperhatikan. Terbukti dari hasil perhitungan koefisien determinan sebesar 11, menunjukkan bahwa pengaruh mutasi kerja pada KPP Pratama Kota Pematang Siantar masih bisa dikatakan rendah karena semangat kerja tidak dipengaruhi oleh unsur mutasi saja, tetapi masih banyak hal lainnya seperti motivasi kerja, iklim kerja, fasilitas pelayanan kantor dan faktor lain yang bukan menjadi objek dari penelitian ini. Apabila pelaksanaan mutasi kerja dilakukan dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku maka mutasi tersebut akan berdampak positif terhadap pegawai seperti meningkatkan semangat kerja. Sebalikanya, mutasi dapat menurunkan semangat kerja karena dianggap sebagai hukuman dan memperburuk produktivitas kerja karena adanya ketidaksesuaian dan ketidakmampuan kerja karyawan. Untuk itu, pelaksanaan mutasi kerja harus mengusahakan orang tepat pada tempat yang tepat “the right man on the right place”. Alex S. Nitisemito 2002 : 123.

BAB VI PENUTUP

VI.1 Kesimpulan