BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Dalam mengukur kinerja perusahaan investor biasanya melihat kinerja keuangan yang tercermin dari berbagai macam rasio. Menurut Panggabean
2005:1, Return on Equity ROE dan Return on Asset ROA adalah merupakan salah satu indikator penting yang sering digunakan oleh investor
untuk menilai tingkat profitabilitas perusahaan sebelum melakukan investasi. Namun pada penerapannya kedua alat ukur tersebut memiliki beberapa
kelemahan, sehingga muncul pendekatan baru yang dinamakan Economic Value Added
EVA. EVA memasukkan komponen biaya modal untuk mengukur kinerja perusahaan, dimana dalam alat ukur tradisional ROE
ROA tidak pernah diperhitungkan.
1. Return On Equity ROE
a. Pengertian Return On Equity ROE
ROE merupakan rasio antara laba bersih setelah pajak terhadap penyertaan modal saham sendiri yang berarti juga merupakan untuk
menilai seberapa besar tingkat pengembalian prosentase dari saham sendiri yang ditanamkan dalam bisnis Widiyanto, 1993:53 yang
dikutip oleh Uni 2006:31. Menurut Riyanto 1995:36 Return On Equity ROE adalah
perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal 11
sendiri disatu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba tersebut di pihak lain atau dengan kata lain rentabilitas modal
sendiri adalah kemampuan suatu perusahaan dengan modal sendiri yang bekerja di dalamnya untuk menghasilkan keuntungan laba yang
diperlukan untuk menghitung return on equity adalah laba usaha setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak perseroan atau
income tax earning after tax EAT.
b. Keunggulan Return On Equity ROE
Return saham sangat ditentukan sekali oleh faktor-faktor non
fundamental dan fundamental perusahaan. Faktor fundamental tersebut salah satunya adalah Return On Equity ROE. ROE mengukur
pengembalian nilai buku kepada pemilik perusahaan yang merupakan perbandingan laba bersih terhadap ekuitas saham Weston et.
Al,:1995 kutipan dari Taufik 2007:5. Rasio ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan menggunakan seluruh assetnya
didalam menghasilkan keuntungan.
c. Kelemahan Return On Equity ROE
Menurut Bodie, Kane and Marcus 2002 yang dikutip oleh Panggabean 2005:3 Return On Equity ROE yang merupakan
perbandingan antara laba bersih dengan ekuitas ini merupakan salah satu dari dua faktor dasar dalam menetukan pertumbuhan tingkat
pendapatan perusahaan. Ada dua sisi dalam menggunakan ROE, kadang-kadang diasumsikan bahwa ROE yang akan datang merupakan
12
perkiraan dari ROE yang lalu. Tetapi ROE yang tinggi pada masa yang lalu tidak menjamin ROE yang akan datang masih tetap tinggi. Dan
salah satu kelemahannya antara lain ROE tidak mempertimbangkan biaya ekuitas saham.
d. Perhitungan Return On Equty ROE