John W. Budd, dengan judul ” Mind Maps as Classroom Exercises”. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah tugas Mind Maps dapat
mendorong siswa untuk aktif dalam belajar, memungkinkan siswa bekerja sama dalam kelompok dan meningkatkan kerjasama diantara siswa, dan
memungkinkan munculnya bakat dan cara belajar yang baru.
46
C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa yang bertujuan untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap sehingga
dapat mengubah perilaku seseorang secara bertahap. Biologi merupakan salah satu pelajaran sains yang banyak menggunakan sains sebagai konten, maka
biologi berisikan konsep-konsep yang telah ada yang menuntut siswa untuk hapal dan paham. Dalam belajar biologi siswa lebih dituntut aktif salah
satunya dengan membaca dan memahami konsep. Oleh karena itu dibutuhkan suasana belajar yang bersifat student centred.
Namun sistem pembelajaran yang berjalan saat ini masih banyak yang bersifat teacher centred dan , sehingga belum mendukung untuk menjadikan
siswa aktif dan memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru biologi masih banyak yang mengajar dengan asumsi
bahwa pengetahuan ditransfer sebanyak mungkin kepada siswa tanpa memperhatikan sejauh mana siswa memahami konsep yang dipelajari.
Guru memegang peranan penting dalam proses pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru berperan sebagai fasilitator, organisator, motivator
dan model bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Dalam hal ini semua faktor berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Semua itu sangat menentukan keberhasilan siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran di kelas.
Keberhasilan pembelajaran juga ditentukan oleh pemilihan dan penerapan metode dan strategi yang tepat dalam pelaksanaan pembelajaran di
46
John W. Budd, Mind Maps as Classroom Exercises, Industrial Relations Landgrant Term Professor Industrial Relations Center University of Minnesota, Avenue South
Minneapolis, 2003, h. 12
kelas. Hal ini akan membantu guru dalam mengelola situasi kegiatan belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, guru dituntut agar mampu menerapkan
metode dengan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Pembelajaran yang menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping menuntut siswa agar aktif dan kreatif dalam proses
pembelajaran. Pendekatan konstruktivisme memfokuskan secara eksklusif pada proses dimana siswa secara individual aktif mengkonstruksi realitas
biologi mereka sendiri. Sedangkan teknik Mind Mapping dapat menuntut siswa agar kreatif dalam membuat catatan materi pelajaran, sehingga catatan
tersebut dapat membantu siswa dalam memahami materi biologi. Selain itu, pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping diharapkan mampu
menjadikan siswa sebagai subjek belajar dan guru berperan sebagai fasilitator, organisator dan motivator bagi siswa. Dengan demikian diduga bahwa
pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan di berikut ini:
Gambar 2.5 Bagan kerangka piker D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesisnya sebagai berikut: “Terdapat pengaruh pendekatan
konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping terhadap hasil belajar biologi siswa.”
Pembelajaran yang masih bersifat teacher centred
Pembelajaran langsung yang menekankan pada
pemberian informasi
Hasil belajar biologi yang rendah
Siswa mengalami kesulitan memahami
suatu konsep
Penerapan pendekatan konstruktivisme dengan
teknik Mind Mapping
Hasil belajar meningkat Siswa membuat catatan
dengan memetakan ide pikiran materi secara
kreatif
38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 20102011, pada bulan Agustus-September 2010. Penelitian ini dilaksanakan
di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bogor yang berlokasi di jalan Padjadjaran No. 6 Kota Bogor Jawa Barat.
B. Metode dan Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen atau eksperimen semu, yaitu metode penelitian yang menguji
hipotesis berbentuk sebab akibat melalui adanya perlakuan dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh perlakuan tersebut. Karena berbagai hal
yang berkenaan dengan pengontrolan variable, sehingga sulit digunakan eksperimen murni.
1
Sampel dalam penelitian ini, dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen
diberikan treatment perlakuan khusus berupa pembelajaran menggunakan pendekatan konstruktivisme dengan teknik Mind Mapping. Sedangkan pada
kelompok kontrol, Peneliti melakukan proses pembelajaran dengan pendekatan konstruktivisme. Desain penelitian yang digunakan adalah Desain
Kelompok Kontrol Prates-Pascates Pretest-Posttest Kontrol Group Design. Rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
2
Kelompok Pretes
Perlakuan Postes
R1 O
1
X O
2
R2 O
3 -
O
4
1
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2007, h. 207
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2008, h. 76