Tujuan Pembelajaran Konstruktivisme Pengertian Mind Mapping

4 Discovery Learning. Dalam Discovery Learning siswa didorong untuk belajar sendiri secara mandiri. 5 Pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran khas menerapkan Scafolding, dengan siswa semakin lama semakin bertanggung jawab terhadap pembelajarannya sendiri.

e. Tujuan Pembelajaran Konstruktivisme

Menurut Riyanto, tujuan pembelajaran konstruktivisme ditentukan pada bagaimana belajar, yaitu menciptakan pemahaman baru yang menuntut aktivitas kreatif produktif dalam konteks nyata yang mendorong pembelajar untuk berpikir ulang lalu mendemonstrasikan. Adapun beberapa tujuan yang dapat diwujudkan antara lain: 8 1 Memotivasi siswa bahwa belajar adalah tanggung jawab siswa sendiri. 2 Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri jawabannya. 3 Membantu siswa untuk mengembangkan pengertian atau pemahaman konsep secara lengkap. 4 Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.

f. Tahapan Pembelajaran Konstruktivisme

Dalam perspektif konstruktivisme proses pembelajaran merupakan proses membangun ulangrekonstruksi pengetahuan. Layton dalam Suratno menyatakan bahwa proses membangun pengetahuan ilmiah harus bersifat useful bermanfaat dan mengarah pada hal-hal yang praktis. Secara sederhana, proses pembelajaran konstruktivisme dapat dilihat pada gambar 1. 9 8 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran Sebagai Referensi Bagi Pendidikan dalam Implementasi Pembelajaran…, h. 147 9 Tatang Suratno, Peranan Konstruktivisme Dalam Pembelajaran dan Pengajaran Sains, Seminar Internasional Pendidikan IPA Jurusan Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 31 Mei 2007, h.7 Gambar 2.1 Proses Membangun Pengetahuan Ilmiah Layton, dalam Watts, 1994 Berdasarkan teori ini menunjukkan bahwa proses belajar diawali dari pengalaman nyata yang dialami oleh seseorang, pengalaman tersebut direfleksikan secara individu. Dalam proses refleksi seseorang akan berusaha memahami apa yang terjadi serta apa yang dialaminya. Karena siswa harus membangun sendiri pengetahuannya, maka seorang guru harus melihat mereka bukan sebagai lembar kertas kosong. Tetapi guru harus menganggap siswa sudah membawa pengatahuan awal. Pengetahuan awal tersebut merupakan dasar untuk membangun pengetahuan selanjutnya. Adapun tahapan pembelajaran konstruktivisme meliputi empat tahap yaitu: 10 1 Tahapan pertama adalah apersepsi, guru mendorong siswa agar mengemukakan pengetahuan awal mengenai konsep yang akan dibahas. Guru memancing siswa dengan beberapa pertanyaan terbuka, kemudian mengaitkan jawaban siswa dengan fenomena kehidupan sehari-hari. 10 Daniel Muijs dan David Reynolds, Effevtive Teaching: The Central Issues, London: SAGE Publications Ltd, 2005, h. 67 Penget ahuan sehari- hari Pengetahuan lainpertimbang Pengetahuan ilmiah Pengetahua n untuk kegiatan praktis dalam situasi spesifik Proses pendidikan di kelas Proses penterje mahank aji ulang 2 Tahap kedua adalah eksplorasi, pada tahap ini siswa mengungkapkan dugaan sementara terhadap konsep yang akan dipelajari. Kemudian siswa menggali menyelidiki dan menemukan sendiri konsep sebagai jawaban dari dugaan sementara yang dikemukakan pada tahap sebelumnya. 3 Tahap ketiga adalah refleksi, pada tahap ini siswa menganalisis dan mendiskusikan apa yang telah dilakukan. 4 Tahap keempat adalah aplikasi, diskusi dan penjelasan konsep, pada tahap ini guru memberiikan penekanan terhadap konsep-konsep esensial melalui penjelasan konsep, kamudian siswa membuat kesimpulan melalui bimbingan guru dan menerapkan pemahaman konsep.

2. Teknik Mencatat Mind Mapping

a. Pengertian Mind Mapping

Menurut Tony Buzan Mind Mapping adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harpiah akan memetakan pikiran-pikiran kita. Mind Mapping merupakan cara termudah untuk menempatkan informasi kedalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak. 11 Mind Mapping pertama kali ditemukan dan sekaligus dikembangkan oleh Tony Buzan pada tahun 1970-an. Mind mapping merupakan sistem pembelajaran yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, baik dalam bidang pendidikan, bisnis, maupun kehidupan sehari-hari. 12 Menurut Silberman Mind Mapping adalah cara kreatif bagi peserta didik secara individual untuk menghasilkan ide-ide, mencatat pelajaran, atau merencanakan penelitian baru. 13 Dengan memerintahkan kepada siswa untuk membuat Mind Mapping, maka mereka akan menemukan 11 Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2010, h. 4 12 Sutanto Windura, Be an Absolute Genius, Jakarta: PT. Alex Media Komputindo,2010, h. 69 13 Malvin L. Silberman, Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009, h. 188 kemudahan untuk mengidentifikasi secara jelas dan kreatif apa yang telah mereka pelajari. Sedangkan menurut Windura Mind Mapping adalah suatu teknis grafis yang memugkinkan kita untuk mengeksplorasi seluruh kemampuan otak dalam berpikir dan belajar. Dalam pembuatan Mind Mapping melibatkan kerja kedua belah otak, yaitu otak kanan dan otak kiri. Otak kiri menginterpretasikan tulisan, urutan penulisan, dan hubungan antar kata. Sedangkan otak kanan menginterpretasikan warna, gambar, dan dimensi atau tata ruang. 14 Dari beberapa pengertian mengenai Mind Mapping maka dapat ditarik kesimpulan bahwa teknik pencatatan Mind Mapping adalah bentuk catatan yang disertai lambang, gambar, dan warna yang menarik, sehingga dapat memacu otak kanan, yang berperan dalam menginterpretasikan keindahan warna dan gambar dan kreatifitas. Selain itu, Mind Mapping juga memacu otak kiri yang berperan dalam menginterpretasikan logika dan ide matematis. Mind Mapping juga dapat memberiikan motivasi kepada siswa untuk berpikir secara kreatif dan menyeluruh serta dapat memahami suatu konsep, karena dalam proses pembelajaran siswa banyak melakukan kegiatan mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam rangka mencari pemecahan masalah, baik dari siswa itu sendiri, lingkungan maupun masyarakat. Teknik mencatat yang baik harus membantu mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasi materi dan memberikan wawasan baru. 15 Mind Mapping dapat memungkinkan terjadinya semua hal itu, karena Mind Mapping merupakan teknik mencatat kreatif yang memudahkan dalam proses mengingat banyak informasi. Temuan Buzan ini didasarkan pada hasil riset Roger Sperry peraih nobel dari California Institute of Technology pada tahun 1980-an yang 14 Sutanto Windura, Mind Map Langkah Demi Langkah, Jakarta: PT Elek Media Kompitindo, 2010, h. 16-17 15 Bobbi De Porter, dkk, Quantum Teaching Bandung: Kaifa, 1999, h. 175 menunjukkan bahwa otak memiliki dua belahan yang masing-masing bekerja secara sangat berbeda. Secara ringkas, otak kiri berkaitan dengan logika, kata, angka, dan sebagainya yang berkaitan dengan aktivitas akademik. Sedangkan otak kanan berkaitan irama, imajinasi, warna, angan-angan, dan dimensi. 16 Otak lebih cepat mengingat dalam bentuk gambar atau warna dari pada tulisan, oleh karena itu belajar akan lebih efektif jika menggunakan gambar dan warna. 17 Menurut Buzan, dengan memanfaatkan gambar dan teks ketika mencatat atau mengeluarkan sesuatu yang ada di dalam diri, maka telah menggunakan dua belahan otak secara sinergis. Apalagi jika dalam Mind Mapping itu kemudian ditambahkan warna-warna dan hal-hal yang memperkuat emosi. Dalam proses pembelajaran penyampaian informasi seringkali dianggap sebagai suatu kegiatan yang paling penting, padahal bagian ini hanya merupakan salah satu komponen dari strategi pembelajaran. Sebagian besar informasi diberikan kepada siswa melalui presentasi dan demontrasi. Pembuatan catatan membantu siswa dalam mempelajari informasi secara singkat dan padat untuk menghadapi ulangan yang akan dihapal kelak. Jika dilakukan dengan benar, pembuatan catatan juga membantu mengorganisasikan informasi sehingga informasi itu dapat diproses dan dikaitkan dengan pengetahuan yang telah ada secara lebih efektif. Dalam mencatat tidak sekedar mencatat, tetapi mencatat yang dapat menunjang pencapaian tujuan belajar. Oleh karena itu membuat catatan tidak boleh sembarangan, karena dapat mendatangkan kerugian material dan pemikiran. Selain itu akan sia-sia catatan tersebut, karena tidak dapat digunakan untuk kepentingan kemajuan dan kesuksesan belajar. Catatan berguna untuk beberapa hal antara lain: 18 16 Tony Buzan, Use Your Head: Gunakan Kepala Anda, Batam: Interaksara, 2006, h. 25 17 Femi Olivia, Teknik Meringkas, Jakarta: PT Alex Media Komputindo, 2009, h. 71 18 Sutanto Windura, Mind Map Langkah Demi…, h. 141 1 Membuat informasi menjadi tertulis dan permanen. 2 Mengetahui ide utama dari bahan pelajaran. 3 Membantu mengingat informasi. 4 Membantu dalam memahami informasi. 5 Sewaktu-waktu dapat ditunjukan kepada orang lain. Kegiatan menulis mempunyai peranan penting bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan berpikir dan mendalami bahan ajar. Oleh karena itu, sudah selayaknya kegiatan menulis menjadi aktivitas penting dalam setiap pembelajaran di sekolah. Menulis tidak hanya bergantung pada proses kognitif tetapi juga dapat memberii penguatan afektif terhadap proses membaca. Jadi menulis merupakan alat belajar yang perlu mendapat perhatian serius di sekolah.

b. Langkah-Langkah Pembelajaran Dengan Mind Mapping

Dokumen yang terkait

Aplikasi strategi pembelajaran aktif teknik mind map dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam di MI Assholihiyah Rumpin Bogor : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas I

7 54 117

Pengaruh Model Pembelajaran Resiprocal Teaching Terintegrasi Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Sirkulasi

0 7 186

Pengaruh Metode Mind Mapping terhadap Hasil Belajar Siswa pada Konsep Alat Optik

0 26 211

Artikel Publikasi : PENGARUH STRATEGI MIND MAPPING DENGAN MEDIA BENDA Pengaruh Mind Mapping dengan Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 13

PENGARUH STRATEGI MIND MAPPING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Mind Mapping dengan Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 3 17

PENDAHULUAN Pengaruh Mind Mapping dengan Media Benda Konkret Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 2 5

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DENGAN TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA KELAS XI SMAN 7 BANDAR LAMPUNG PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN

0 0 85

USUL PENELITIAN PENGARUH METODE BELAJAR DENGAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA KEDOTERAN UNILA | Karya Tulis Ilmiah

0 0 41

USUL PENELITIAN PENGARUH METODE BELAJAR DENGAN PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA KEDOTERAN UNILA

0 0 17

PENGARUH STRATEGI QUANTUM LEARNING TEKNIK MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI SISTEM EKSKRESI

0 0 11