b. Teks total poin 6 1 Komunikasi C: Informasi dituangkan dengan jelas dan dalam
tingkatan pemahaman yang tinggi 3 poin 2 Hubungan dengan ide R: Relatif pentingnya ide dan hubungan
dipetakan dengan sangat efektif 3 poin c.
Lainnya total poin 2 1 Relevan dengan artikelwacana: tulisan dengan kualitas ilmiah
1 poin 2 Tugas dikerjakan tepat waktu 1 poin
3. Hakikat Hasil Belajar a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan tersebut bersifat secara relatif konstan dan berbekas.
27
Menurut Hilgard dan Brower dalam Purwanto, belajar berhubungan dengan
perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengelamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu,
dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan
sesaat seseorang. Belajar juga merupakan proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.
28
Menurut psikologi gestalt belajar akan terjadi jika ada pengertian Insight. Pengertian atau Insight muncul jika seseorang mencoba
memahami suatu masalah setelah beberapa saat. Secara singkat belajar menurut psikologi Gestalt dapat diasumsikan sebagai berikut: pertama,
pemahaman atau Insight merupakan factor penting dalam belajar.
27
W. S. Winkel, Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo, 1996, h. 53.
28
M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2007, h. 84
Dengan belajar seseorang akan memahami hubungan antara pengetahuan dan pengalaman. Kedua, pribadi memegang peranan yang paling sentral,
karena belajar dilakukan dengan sadar dan bertujuan.
29
Sedangkan menurut Yamin belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai dari
masa kecil sampai akhir hayat seseorang.
30
Para ahli psikologi pendidikan menekankan supaya pembentukan perilaku yang baik sudah dimulai pada
masa kecil seperti membiasakan melakukan kegiatan sehari-hari dengan baik.
Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi
yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek kejiwaan seperti intelejensi, bakat,
motivasi, minat dan sebagainya.
31
Menurut Muhibin Syah, belajar adalah kegiatan yang berproses dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti
berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidika itu sangat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah
maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.
32
Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman learning is devined as the modification or strengthening of
behavior through experiencing. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau
tujuan.
33
Menurut teori konstruktivisme, jika dipandang dari pendekatan kognitif, belajar hanya sebagai perolehan informasi yang terjadi secara
29
M. Ngalim Purwanto, Psikologiā¦, h. 101
30
Martinis Yamin, Paradigma Pendidikan Konstruktivistik, Jakarta: Gaung Persada Press, h. 120
31
M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, Rineka Cipta, Jakarta: Rineka Cipta, 2005, h. 49
32
Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2003. H. 89
33
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 2001, h. 27
satu arah dari luar ke dalam diri siswa, tetapi merupakan pemberian makna oleh siswa terhadap pengalamannya melalui proses asimilasi dan
akomodasi.
34
Dari beberapa definisi mengenai belajar dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha dan perbuatan yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku akibat pengalaman yang didapat melalui pengalaman, pendengaran, membaca,
dan meniru. Seseorang yang melakukan aktivitas belajar akan memperoleh perubahan dalam dirinya dan akan memperoleh pengalaman baru dalam
hidupnya. Perubahan yang terjadi dalam proses belajar ditampakkan dalam
bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan tingkah laku, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, dan daya pikirnya. Selain itu seseorang yang melakukan aktivitas belajar akan terjadi perubahan yang bersentuhan dengan aspek
yang mempengaruhi tingkah laku. Beberapa ahli mencoba mengkategorikan jenis-jenis belajar yang
dikenal dengan taksonomi belajar, salah satu yang terkenal adalah taksonomi yang disusun oleh Benyamin S. Bloom Taksonomi Bloom.
Tujuan pendidikan dapat dirumuskan pada tiga tingkatan, pertama tujuan umum pendidikan yang menentukan perlu tidaknya suatu program
diadakan. Kedua, tujuan yang didasarkan atas tingkah laku, yang dimaksud dengan taksonomi disini ialah berhasilnya pendidikan dalam
bentuk tingkah laku. Ada tiga macam tingkah laku yang dikenal umum, yaitu; kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga, tujuan yang lebih jelas
dirumuskan secara operasional. Kaum behavioris menganggap bahwa taksonomi yang dikemukakan Bloom adalah sangat bersifat mental.
35
34
C Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h.58
35
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Yogyakarta: Bumi Aksara, 2006, h. 115
b. Pengertian Hasil Belajar