homogenitas varians menggunakan Uji Fisher. Kemudian untuk pengujian hipotesis data dianalisis dengan Uji-t.
Teknik analisis data yang digunakan oleh Peneliti adalah teknik analisis dengan uji kesamaan dua rata-rata populasi dengan menggunakan Uji-
t. Sebelum melakukan Uji-t, terlebih dahulu harus dilakukan uji pemenuhan asumsi Uji-t uji persyaratan analisis untuk Uji-t. Uji persyaratan analisis
untuk Uji-t ada dua yaitu, kedua populasi berdistribusi normal uji normalitas; dan kedua populasi memiliki varians yang sama uji
homogenitas. Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu disusun kedalam bentuk tabel
distribusi frekuensi, yaitu penyusunan sistematis dari pengukuran individual dari nilai yang tinggi ke rendah. Tabel distribusi frekuensi ini dapat dilihat
bentuk distribusinya, yaitu apakah nilai atau skor yang diperoleh terbagi secara merata ataukah cenderung berkelompok, dimana pengelompokkan
terjadi dalam distribusi frekuensi tersebut. Setelah data terkumpul, selanjutnya dilakukan uji persyaratan analisis
yaitu: uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Normal Gain
Gain adalah selisih antara nilai postes dan pretes, Gain menunjukan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep siswa setelah
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Rumus uji normal gain yaitu.
15
g
=
‱
dengan kategorisasi perolehan sebagai berikut:
16
g tinggi: nilai 0,70
g sedang: nilai 0,70 0,3
g rendah: nilai : 0,3
15
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian, Science Education Research, 2008, h. 52
16
Richard R. Hake, Analyzing ChangeGain Score, of Physics, Indiana University 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA, h. 1
b. Uji normalitas
Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas
digunakan uji Liliefors, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
17
1. Kolom Xi Data diurutkan dari yang terkecil sampai terbesar
2. Kolom Zi Tentukan nilai Zi dari tiap-tiap data dengan rumus:
Zi=
−
Keterangan: Zi = Skor baku
= Mean = Skor data
= Simpangan baku 3. Kolom Zt
Nilai Zt dikonsultasikan pada F
tabel,
misalnya mencari -2,7167 maka pada tabel dilihat baris ke 2,7 kolom 2 maka diperoleh Zt = 0,4967
4. Kolom F Zi Jika Zi bernilai negative, maka F Zi = 0,5 – Zt
Jika Zt bernilai positif, maka F Zi = 0,5 + Zt 5. Kolom S Zi
S Zi =
ℎ
6. Kolom |FZi – SZi| Merupakan harga mutlak dari selisih antara F Zi dan S Zi.
7. Menentukan harga terbesar dari harga-harga mutlak selisish tersebut untuk mendapatkan L
o.
H
o
= Sebaran data mengikuti distribusi normal H
a
= Sebaran data tidak mengikuti distribusi normal Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran.
17
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2002, 466-467
c. Uji homogenitas
Perhitungan homogenitas yang dilakukan adalah uji homogenitas dua varians atau uji fisher. Pengujian homogenitas dilakukan untuk
mengetahui sama atau tidaknya variansi-variansi dua buah distribusi. Rumus uji homogenitas yang digunakan adalah uji fisher, dengan
rumus:
18
F
hitung
=
Keterangan:
F =
Homogenitas
2 1
S =
Varians terbesar atau data pertama
2 2
S =
Varians terkecil atau data kedua Dengan derajat kebebasan db
db
=
−
1
Kriteria pengujian jika F
hitung
F
tabel
maka H
o
diterima F
hitung
F
tabel
maka H
o
ditolak
d. Uji Hipotesis