diterima. Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa variabel keberagamaan dan variabel lingkungan sosial budaya secara bersama-sama simultan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap etos belajar.
4. Uji T hitung
Uji hipotesis yang digunakan adalah uji T, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variable independent secara individual dalam menerangkan
variable dependen . Jika T hitung lebih besar dari T tabel, atau nilai signifikan T
hitung alpha 0,05, maka terdapat pengaruh signifikan antara variable independent secara parsial terhadap variable dependen.
Tabel 25. Hasil Uji T
Model T
Sig. 1 Constant
6,270 0,000
Keberagamaan 7,302
0,000 Sosial budaya
2,450 0,015
Berdasarkan pada hasil perhitungan tabel diatas dapat diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 untuk variabel keberagamaan. Selanjutnya, nilai signifikansi
0,000 dibandingkan dengan nilai 0,05. Maka H
o
ditolak dan H
a
diterima. Variabel keberagamaan secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
etos belajar mahasiswa. Pengujian pada variabel lingkungan sosial budaya, dapat dilihat dengan nilai
signifikansi 0,015. Perbandingan nilai signifikansi dengan nilai 0,05 menunjukkan bahwa variabel sosial budaya secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel etos belajar mahasiswa. Dengan kata lain, H
o
ditolak dan H
a
diterima.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Etos belajar mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara umum cenderung tinggi dengan prosentase sebesar 51,6 . Etos belajar terdiri
atas pengukuran terhadap parameter motivasi belajar yang relatif tinggi 62 , disiplin yang relatif sedang 48 , rasionalitas yang relatif sedang
44,6 dan kreativitas yang relatif sedang 56,4 . 2. Perilaku keberagamaan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta secara
umum cenderung taat dengan prosentase sebesar 71,6 . Tingkat keberagamaan terdiri atas pengukuran terhadap parameter keyakinan
keagamaan mahasiswa yang relatif sangat yakin 87,2 , pengetahuan keagamaan mahasiswa yang cukup 47,6 dan praktek keagamaan
mahasiswa yang relatif cukup 50,4 . 3. Sosial budaya mahasiswa terdiri atas pengukuran terhadap parameter
lingkungan teman, lingkungan dosen, dan lingkungan masyarakat tempat tinggal yang menunjukkan relatif sedang.