Pembuatan suspensi CMC Na 1 bv Pembuatan suspensi loperamid HCl dosis 1 mgkg bb

27 dimasukkan ke dalam lumpang, lalu ditambahkan suspensi CMC Na 1 bv sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen. Dicukupkan dengan suspensi CMC Na 1 bv hingga 50 ml. Perhitungan dosis dan volume pemberian suspensi loperamid HCl dapat dilihat pada Lampiran 14, halaman 63.

3.7.2.3 Pembuatan suspensi ekstrak etanol sabut pinang EESP dengan

konsentrasi 0,75; 1,5; 2,25; dan 3 bv Ekstrak ditimbang dengan seksama sesuai dengan konsentrasi masing- masing 0,0375 g; 0,075 g; 0,1125 g; dan 0,15 g kemudian dimasukkan ke dalam lumpang lalu ditambahkan sedikit suspensi CMC Na 1 bv diaduk hingga homogen. Dicukupkan dengan suspensi CMC Na 1 bv hingga 5 ml. Perhitungan dosis dan volume pemberian suspensi ekstrak etanol sabut pinang dapat dilihat pada Lampiran 15, halaman 65.

3.7.3 Pengujian efek antidiare

Dosis EESP ditentukan berdasarkan orientasi pada hewan percobaan terhadap parameternya. Dosis yang digunakan yaitu 25, 50, 75, 100, 125 dan 150 mgkg bb. Hasil orientasi dipilih variasi dosis sebanyak empat dosis, yaitu 25, 50, 75 dan 100 mgkg bb. Larutan suspensi dibuat bervariasi agar pemberian dosis EESP terhadap setiap tikus pada masing-masing kelompok seragam yaitu sebesar 0,667 ml200 g bb tikus. Tikus dipuasakan selama 18 jam sebelum perlakuan, kemudian ditimbang dan ditandai. Tikus diberikan oleum ricini sebanyak 2 ml200 g bb tikus. Satu jam setelah pemberian oleum ricini masing-masing kelompok diberi perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif diberikan suspensi CMC Na 1 bv, kelompok kontrol positif diberikan suspensi loperamid HCl dosis 1 mgkg bb dan kelompok bahan 28 uji diberikan suspensi EESP yang terdiri dari empat dosis yaitu 25, 50, 75 dan 100 mgkg bb, lalu tikus ditempatkan dalam wadah pengamatan. Pengamatan dimulai 30 menit setelah perlakuan selama 6 jam. Parameter yang diamati meliputi saat mulai terjadinya diare, konsistensi feses, frekuensi diare dan lama terjadinya diare Enda, 2010; Sugiarto, 2008.

3.8 Analisis data

Data hasil pengamatan saat mulai terjadinya diare, konsistensi feses, diameter serapan air, berat feses dan waktu defekasi, frekuensi diare dan lama terjadinya diare, dianalisis secara statistik dengan metode analisis variansi ANOVA pada tingkat kepercayaan 95, dilanjutkan dengan uji beda rata-rata Duncan untuk melihat perbedaan nyata antar kelompok perlakuan. Analisis statistik ini menggunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 16.