Alat-alat Alat dan Bahan

17 naftol, amil alkohol, asam asetat anhidrida, asam klorida pekat, asam nitrat pekat, asam sulfat pekat, benzen, besi III klorida, bismuth III klorida, carboxymethyl cellulose natrium CMC Na, etanol 96, isopropanol, kalium iodida, kloroform, loperamid HCl tablet Imodium®, metanol, n-heksana, natrium hidroksida, natrium sulfat anhidrat, serbuk magnesium, timbal II asetat dan toluen.

3.2 Pembuatan Larutan Pereaksi

3.2.1 Larutan pereaksi asam klorida HCl 2 N

Sebanyak 17 ml asam klorida P dilarutkan dalam air suling hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes, 1979.

3.2.2 Larutan pereaksi asam sulfat 2 N

Sebanyak 5,556 ml asam sulfat pekat diencerkan dengan air suling secukupnya hingga volume 100 ml Depkes, 1995.

3.2.3 Larutan pereaksi besi III klorida 1 bv

Sebanyak 1 g besi III klorida dilarutkan dalam air suling secukupnya hingga 100 ml Depkes, 1995.

3.2.4 Larutan pereaksi timbal II asetat 0,4 M

Sebanyak 15,17 g timbal II asetat ditimbang, kemudian dilarutkan dalam air suling bebas karbon dioksida secukupnya hingga 100 ml Depkes, 1995.

3.2.5 Pereaksi Bouchardat

Sebanyak 4 g kalium iodida dilarutkan dalam air suling, kemudian sebanyak 2 g iodium dilarutkan dalam larutan kalium iodida dan dicukupkan dengan air suling hingga 100 ml Depkes, 1995. 18

3.2.6 Pereaksi Dragendorff

Sebanyak 8 g bismut nitrat dilarutkan dalam 20 ml asam nitrat pekat, lalu pada wadah lain dilarutkan 27,2 g kalium iodida dalam 50 ml air suling. Kedua larutan dicampur dan didiamkan sampai memisah sempurna. Larutan jernih diambil dan diencerkan dengan air secukupnya hingga 100 ml Depkes, 1995.

3.2.7 Pereaksi Mayer

Sebanyak 1,359 g raksa II klorida dilarutkan dalam air suling hingga 60 ml, pada wadah lain sebanyak 5 g kalium iodida dilarutkan dalam 10 ml air suling. Kedua larutan dicampur kemudian ditambahkan air suling secukupnya hingga 100 ml Depkes, 1995.

3.2.8 Pereaksi Molish

Sebanyak 3 g α-naftol ditimbang, kemudian dilarutkan dalam asam nitrat 0,5 N hingga diperoleh larutan 100 ml Depkes, 1995.

3.3 Pengumpulan dan Pengolahan Bahan Tumbuhan

3.3.1 Pengumpulan bahan tumbuhan

Pengumpulan tumbuhan dilakukan secara purposif, yaitu tanpa membandingkan dengan bahan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Pengambilan tumbuhan dilakukan dengan memilih buah pinang yang telah matang dan berwarna kuning kemerahan, yang diambil dari daerah Simalingkar B, Kecamatan Medan Johor, Medan, Provinsi Sumatera Utara. Gambar tumbuhan dan buah pinang dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 49.